Identifikasi Klorin pada Tepung Terigu (Ber Merek dan Tidak Ber Merek) dan Tepung Beras (Ber Merek)
DOI:
https://doi.org/10.46799/jhs.v1i6.64Keywords:
Flour, Chlorine, Color reaction, SpectrophotometerAbstract
Klorin adalah bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 772/Menkes/Per/XI/88, bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih dan pematang tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya klorin pada jenis tepung terigu dan tepung beras secara kualitatif dan untuk mengetahui kadar klorin didalam tepung secara kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif kuantitatif yaitu dengan pengulangan sebanyak 3 kali dan metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan reaksi warna dan kuantitatif dengan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Tangerang. Hasil uji kualitiatif menunjukkan 100% tepung terigu bermerk dan tidak bermerk serta tepung beras bermerk positif mengandung klorin. Kadar klorin tertinggi terdapat pada tepung terigu ber merek SN yaitu .
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Apriani, Reni Latifani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under aCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.