Jurnal Health Sains: p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 Vol. 2, No. 6, Juni
2021
Bara Miradwayana, Suryati, Fenti
Hasnani
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
ARTIKEL INFO |
ABSTRACT |
Diterima: 5 Juni 2021 Direvisi: 15 Juni 2021 ��Disetujui: 25 Juni 2021����������� |
Breastfeeding is a complex
baby behavior response that shows how
babies get newborn food has a unique ability to move milk from the mother's breast. This study aims to find out what factors
are related to the implementation of breastfeeding
techniques correctly in nursing mothers in the target area of puskesmas pasar
minggu subdistrict. This
study uses cross
sectional approach method.
The implementation of breastfeeding techniques that are less correct
occurred lower in 35.8% of respondents of mothers with normal childbirth compared to the incidence of breastfeeding techniques in respondents of mothers with caesarean
delivery is higher at 43.5%. The implementation of improper breastfeeding techniques occurred in 44.7%
of respondents who had no experience of exclusive breastfeeding compared to the incidence of improper implementation of breastfeeding
techniques in respondents who had
experience giving exclusive breast milk 31.6%. The implementation of incorrect breastfeeding techniques occurred in 57.1% of respondents who
were not given health education about
the correct breastfeeding techniques compared to the
incidence of incorrect implementation of breastfeeding techniques in respondents who were given
health education 27.1%. |
Keywords: breastfeeding techniques; education; knowledge; health education; history ASI |
|
\ |
ABSTRAK Menyusu merupakan respon perilaku bayi yang komplek yang menunjukan cara bayi memperoleh makanan bayi baru lahir mempunyai kemampuan yang unik yaitu mampu memindahkan susu dari payudara ibunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan tehnik menyusui dengan benar pada ibu menyusui di wilayah binaan puskesmas kecamatan pasar minggu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Pelaksanaan teknik menyusui yang kurang benar terjadi lebih rendah pada 35.8% responden ibu dengan persalinan normal dibandingkan dengan kejadian pelaksanaan tehnik menyusui pada responden ibu dengan persalinan secara caesar yang lebih tinggi yaitu 43.5%. Pelaksanaan teknik menyusui yang kurang benar terjadi pada 44.7% responden yang tidak |
Kata Kunci: teknik menyusui; pendidikan; pengetahuan; pendidikan kesehatan; riwayat ASI |
mempunyai pengalaman memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan kejadian pelaksanaan teknik menyusui yang kurang benar pada responden yang mempunyai pengalaman memberikan ASI ekslusif 31.6%. Pelaksanaan teknik menyusui yang kurang benar terjadi pada 57.1% responden yang tidak diberikan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar dibandingkan dengan kejadian pelaksanaan tehnik menyusui yang kurang benar pada responden yang diberikan pendidikan kesehatan 27.1%. |
Menyusu merupakan respon perilaku bayi yang komplek yang menunjukan cara bayi memperoleh makanan bayi baru lahir mempunyai kemampuan yang unik yaitu mampu memindahkan susu dari payudara ibunya. Bayi menunjukan adaptasi yang luar biasa (Sembiring, 2019). Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diper oleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan (Merryana Adriani, 2016).
Pencapaian ASI eksklusif hingga saat ini belum mengembirakan. Hal ini karena ibu kurang percaya diri bila ASI nya cukup untuk bayinya (Balqis, 2020). Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar, kurangnya pengertian dan ketrampilan petugas kesehatan tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan mereka mudah terpengaruhi oleh promosi susu formula yang sering dinyatakan sebagai Pengganti Air Susu Ibu (Muliawati, 2016). Kurangnya pengetahuan tentang tehnik menyusui yang benar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi (Arifiati, 2017).
Gambaran pemberian ASI di Indonesia berdasarkan SDKI (Wilopo, 2009) yaitu 32,3%, masih jauh dari rata-rata dunia yaitu 38% (Asiah, 2016). Saat ini bayi kurang dari 6 bulan yang diberi susu formula meningkat
dari 16,7% tahun 2002 menjadi 27.9% pada tahun 2007. Di Jateng pemberian ASI eksklusif adalah 34,53%, di Semarang 13,49% tahun 2006 menurun menjadi 7,74%
tahun 2008.
Hasil survey (Kemenkes, 2018) terjadi peningkatan dalam pemberian ASI ekslusif sampai dengan 6 bulan. Pada tahun 2010 sebesar 15.3% meningkat menjadi 30.2%. Walaupun demikian masih lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang memberikan ASI ekslusif padabulan-bulan pertama.
Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting lecet sehingga menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu sering kali paru ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan teknik menyusui memang benar (Angsuko, 2009). Menyusui yang terbaik untuk bayi karena ASI mudah dicerna dan memberikan gizi dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan bayi (Wulandari & Iriana, 2016). Air susu ibu membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi, membantu mencegah alergi makanan (Maghfiroh, 2018). Menyusui lebih yaman dan lebilı murah dari pada susu formula. ASI selalu siap dan pada suhu yang stabil dengan temperatur tubuh. Pada keadaan normal semua wanita dapat menyusui. Dukungan dari keluarga dan teman-teman akan membantu suksesnya menyusui. Menyusui merupakan kewajiban bagi setiap ibu yang melahirkan bayi (Hani, 2014). Menyusui juga merupakan
wujud kasih sayang yang diberikan seorang ibu kepada bayinya. Dengan menyusui, berarti ibu sudah memberikan hal yang sangat berharga kepada bayinya karena Air Susu Ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan oleh si kecil (Hayati, 2018).
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan teknik menyusui dengan benar pada ibu menmyusui di wilayah binaan puskesmas kecamatan pasar minggu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional yang bersifat analitik, teknik pengambilan data secara cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan pada bulan September - November 2014. Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kritena yang telah ditetapkan (Nursalam, 2011). Populasi Target adalah populasi yang menjadi sasaran aktif yang parameternya akan diketahui melalui penelitian. Dalam penelitian ini yaitu ibu menyusui. Sampel adalah bagian dari populasi yang dileliu dan diankitap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2011). Pada penelitian ini sampai diambil dari sebagian ibu-ibu yang berada diwilayah binaan puskesmas kecamatan pasar minggu yang memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian ini bentuk teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.
A.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang distribusi karakteristik responden dan variabel penelitian yang dilakukan analisis univariat adalah seperti tercantum dalam tabel 1.
Distribusi
Responden Menurut Masing Masing
Variabel Apada Ibu Menyusui
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Variabel |
n |
% |
Pendidikan |
|
|
Perguruan
Tinggi |
15 |
19.7 |
SMA |
49 |
64.5 |
SMP |
12 |
15.8 |
Pengetahuan |
|
|
Baik |
37 |
48.7 |
Kurang |
39 |
51.3 |
Proses Persalinan |
|
|
Normal |
53 |
69.7 |
Caesar |
23 |
30.3 |
Pengalaman ASI |
|
|
Pengalaman |
38 |
50 |
Tidak Pengalaman |
38 |
50 |
Dukungan Keluarga |
|
|
Didukung |
76 |
100 |
Tidak Di
Dukung |
0 |
0 |
Mendapat Penkes |
|
|
Diberikan |
48 |
63.2 |
Tidak Diberikan |
28 |
36.8 |
Teknik Menyusui |
|
|
Benar |
47 |
61.8 |
Kurang Benar |
29 |
38.2 |
Distribusi tingkat pendidikan responden lebih banyak yang berasal dari lulusan SMA yaitu 49 orang (64.5%). Pengetahuan responden tentang tehnik menyusui, ternyata masih banyak yang masuk kedalam katagori kurang setelah dikelompokan yaitu 39 orang (51.3%) dibandingkan dengan yang berpengetahuan baik 37 orang (48.7%).
Distribusi proses melahirkan secara normal lebih banyak dari pada yang melahirkan dengan cara Caesar yaitu 53 orang (69.7%). Distribusi responden yang mempunyai pengalaman memberikan ASI ekslusif ternyata sebanding dengan distribusi responden yang tidak memberikan ASI eksklusif, masing-masing kelompok berjumlah 38 orang (50%). Semua responden mendapatkan dukungan dari keluarga untuk dapat menyusui
anaknya agar mendapat ASI ekslusif 76 orang (100%).
Distribusi responden yang pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang tehnik menyusui yang benar ada 48 orang (63.2%) lebih banyak dari pada yang tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan 28 orang (36.8%). Distribusi responden yang dapat melakukan teknik menyusui dengan benar juga lebih besar 47 orang (61.8%) daripada responden yang kurang benar dalam melakukan tehnik menyusui 29 orang (38.2%).
Hubungan antara tingkat pendidikan dengan pelaksanaan teknik menyusui yang benar.
Pendidikan Ibu Teknik Menyusui Total Benar Kurang Benar Tinggi 9
(40.0%) 6
(40.0%) 15 (100%) Menengah 38 (62.3%) 23 (37.7%) 61(100%) Total 47 (61.8%) 29 (38.2%) 76 (100%)
Distribusi Responden
Menurut Pendidikan Dan Teknik
Menyusui Di Puskesmas Kecamatan
Pasar Minggu, Jakarta, Selatan
Hubungan antara pendidikan dan teknik menyusui dapat dilihat dalam tabel 2. Hasil analisis didapatkan bahwa kejadian teknik menyusui yang kurang benar terjadi lebih tinggi pada responden dengan pendidikan 40.0%, dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan menengah yaitu sebesar 37.7%.
Analisis Multivariat menggunakan regresi logistik model prediksi. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan seleksi bivariat. Hasil dapat dilihat pada tabel 3 selanjutnya dapat dilakukan penilaian confounding.
Hasil Seleksi Bivariat
Regresi Logistik Pada Pendidikan, Pengetahuan, Proses Persalinan,
Pengalaman ASI, Dukungan Keluarga, Pendidikan Kesehatan
Variable |
P value |
Pendidikan |
0.21 |
Pengetahuan |
0.003 |
Proses Persalinan |
0.531 |
Riwayat Menyusui |
0.237 |
Dukungan Keluarga |
0 |
Pendidikan Kesehatan |
0.009 |
Hasil akhir perhitungan multivariat ternyata yang paling dominan berhubungan������ adalah� faktor pengetahuan dimana ibu yang mempunyai pengetahuan berpeluang 3,4 kali lebih besar untuk melaksanakan teknik menyusui dengan benar.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang beralamat di jalan Kebagusan Raya no 4 kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini berdiri sejak tahun 1995, sebelumnya lokasinya di dekat kantor Polisi Sektor (Polsek) Kecamatan Pasar Minggu. Puskesmas ini merupakan Puskesmas Pusat Kecamatan yang membawahi 10 buah Puskesmas kelurahan diantaranya adalah Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu 1, Puskesmas Pasar Minggu 2, Puskesmas Pejaten Barat 1, Puskesmas Pejaten Barat 2, Puskesmas Pejaten Barat 3, Puskesmas Kebagusan, Puskesmas Pejaten Timur, Puskesmas Ragunan, Puskesmas Jati Padang dan Puskesmas Cilandak Timur. Kepala Puskesmas saat ini adalah Drg. Susilowati yang memimpin 121 orang tenaga kesehatan.
Puskesmas ini melayani pasien dengan menyediakan Poliklinik BPJS, Poli Umum, Poli KB, Poli MTBS, Poli Mata, Poli THT, Poli Fisioterapi, Poli Gigi, Poli
Spesialis Anak, Poli Spesialis Neurologi, Poli Spesialis Mata, Poli Akupuntur, Poli Diabetes Militus (DM), Poli Jiwa, Poli Tindakan Medis, Poli Kulit, Poli TB Paru, Poli Gizi, Poli Haji, Poli IMS dan Laboratorium������������������������������� Umum/BPJS/MTBS. Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu juga menyediakan layanan persalinan bagi ibu hamil dengan 1 ruang poliklinik, ruang observasi, ruang melahirkan dan ruang rawat inap khusus ibu melahirkan; selain itu tersedia apotik, layanan untuk lansia, ruang KIA, ruang radiologi dan 24 jam layanan Gawat Darurat. Bagi para pasiennya, Puskesmas ini juga menyelenggarakan senam DM setiap hari Selasa dan Rabu Pukul 08.00 � 09.00 WIB, senam hamil setiap Senin Pukul
07.30 - 08.30 WIB, senam hipertensi, senam lansia dan senam peserta Haji. Senam bagi pasien ini diadakan dilantai 3 ruang pertemuan aula. Selain itu juga ada penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil yang diberikan di Puskesmas.
Puskesmas ini mendapatkan standarisasi organisasi serta beberapa prestasi diantaranya ISO 9001 - 2000, ISO 9001-2008, juara II GKM 2012 kategori gold tingkat Provinsi DKI Jakarta, juara I Posyandu Pepaya Pejaten Barat, tingkat Kota Jakarta Selatan dan juara IV Posyandu Pepaya Pejaten Barat, tingkat Provinsi DKI Jakarta, juara I Fasilitator GKM tahun 2012 dan 22 2013, juara I GKM 2013 tingkat Provinsi DKI Jakarta, juara I Posyandu Buah Naga Ragunan di tingkat kota Jakarta Selatan dan juara IV tingkat Provinsi DKI Jakarta, Juara II Lomba Sekolah Sehat SMP 212 Cilandak Timur tingkat kota Jakarta Selatan dan juara III tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2013, Juara I SMP 107 Pejaten Barat tingkat Kota tahun 2014, juara I SMK 57 Jati Padang tingkat kota Jakarta Selatan tahun 2014 dan Juara I TOGA
RW. 01 Pasar Minggu tingkat kota Jakarta Selatan tahun 2014.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa prevalensi ibu yang melaksanakan tehnik yang menyusui dengan benar, masih lebih banhyak dibandingkan ibu yang tehnik menyusuinya masih kurang benar. Hal ini disebabkan karena sampel yang diambil adalah ibu ibu yang masih menyusui anaknya. Kemungkinan akan berbeda hasilnya bila sampel yang diambil adalah ibu-ibu yang baru melahirkan. dimana akan lebih terlihat lagi mana yang teknik menyusuinya benar dan mana yang masih kurang benar.
Hasil penelitian penelitian ini adalah sebagian besar ibu-ibu menyusui di wilayah binaan puskesmas kecamatan pasar minggu dapat melaksanakan teknik menyusui dengan benar. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pendidikan kesehatan dengan pelaksanaan teknik menyusui yang benar. Pengetahuan adalah faktor yang paling dominan dalam penelitian ini.
Angsuko, D. V. (2009). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui Dengan Perilaku Menyusui Bayi Usia 0�6 Bulan Di Bidan Yuda, Klaten. Google Scholar
Arifiati, N. (2017). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi Di Kelurahan Warnasari Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Prosiding������ Seminar���������� Nasional Ikakesmada �Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pelaksanaan Sdgs,� 129�135. Google Scholar
Asiah, N. (2016). Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Asi Eksklusif Di Desa Bojong, Karang Tengah, Cianjur. Arkesmas��������������� (Arsip���� Kesehatan Masyarakat), 1(1). Google Scholar
Balqis, W. D. (2020). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Bintang Lampung Selatan Tahun 2020. Poltekkes Tanjungkarang. Google Scholar
Hani, R. U. (2014). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Primipara Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan. Google Scholar
Hayati, S. (2018). Penerapan Teknik Menyusui Bayi Pada Ibu Post Partum Di Bpm Ernita Pekanbaru Tahun 2017. Jurnal Medika Usada, 1(2), 1�6. Google Scholar
Kemenkes, R. I. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. In Online) Http://Www. Depkes.����� Go.
Id/Resources/Download/Info- Terkini/Materi_Rakorpop_2018/Hasil% 20riskesdas�� (Vol.��� 202018).�������������������� Google Scholar
Maghfiroh, R. D. N. (2018). Penatalaksanaan Asuhan Gizi Pada Balita Kurang Energi Protein (Kep) Di Rumah Pemulihan Gizi Kabupaten Situbondo. Google Scholar
Merryana Adriani, S. K. M. (2016).
Peranan
Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Prenada Media. Google Scholar
Muliawati, S. (2016). Studi Deskriptif Pelaksanaan Teknik Menyusui Bayi Tunggal Di Rb Mta Semanggi Surakarta Tahun 2011. Jurnal Infokes Universitas Duta Bangsa Surakarta, 2(1). Google Scholar
Nursalam. (2011). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medik. Google Scholar
Sembiring, J. B. (2019). Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah. Deepublish. Google Scholar
Wilopo, S. A. (2009). Pola, Tren, Dan Perbedaan Praktik Menyusui Di Indonesia: Analisis Deskriptif Peran Modernisasi Dan Budaya Tradisional Dari Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(1), 42�51. Google Scholar
Wulandari, F. I., & Iriana, N. R. (2016). Karakteristik Ibu Menyusui Yang Tidak Memberikan Asi Eksklusif Di Upt Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali. Jurnal Infokes Universitas Duta Bangsa Surakarta, 3(2). Google Scholar
Copyright holder: Bara Miradwayana, Suryati, Fenti Hasnani (2021) |
First
publication right: |
This article
is licensed under: |