Jurnal Health Sains:
p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol. 3, No.12, Desember 2022 |
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
KONTRASEPSI HORMONAL KB SUNTIK 3 BULAN
Fira Nur
Hasna1, Is Susiloningtyas2, Friska
Realita3,
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia
Email:[email protected],[email protected],
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 04 November 2022 Direvisi 12 Desember 2022 Disetujui 25 Desember 2022 |
Latar Belakang: Kontrasepsi suntik
adalah metode pencegahan kehamilan dengan di suntikan hormonal. KB
suntik merupakan salah satu metode pencegahan
kehamilan yang paling banyak
digunakan di Indonesia. Faktor
yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik antara lain usia, paritas, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, sikap, kepercayaan, dukungan suami, dan pengetahuan. Tujuan:
Mengkaji literatur mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi hormonal
KB suntik 3 bulan. Metode: Metode penulisan artikel ini adalah review literature
yang terdapat pada database jurnal
kesehatan seperti PubMed,
dan Google Scholar. Artikel yang dipilih berdasarkan open acces, full
text dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang diterbitkan
berdasarkan dekade terakhir (2012�2022). Hasil: 10 artikel dari Google Scholar, 2 artikel dari pubmed. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara faktor yang mempengaruhi kontrasepsi
hormonal KB suntik 3 bulan.
Kesimpulan: Berdasarkan artikel
yang telah dikumpulkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, tingkat pendidikan, dan dukungan suami merupakan faktor utama yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. |
Kata kunci: Faktor-faktor; KB Suntik
3 bulan. |
|
Keywords: Factors, 3 Months Injection
KB. |
ABSTRACT Background: Controlling type 2 diabetes mellitus (DMT2) is
very important in reducing the possibility of complications. The incidence of
complications of DMT2 includes macrovascular and microvascular. An important
microvascular complication is diabetic retinopathy, which is strongly
influenced by the duration of diabetes, hyperglycemia and hypertension. Many
studies with mixed results regarding the relationship of controlled diabetes
with the incidence of diabetic retinopathy. Purpose: This study aims to determine
the relationship between T2DM control and the incidence of diabetic
retinopathy at Dr Chasan Boesoirie
Hospital Ternate. Methods: This study used an analytic observation design
with a cross sectional approach. DMT2 patients who visit the internal medicine
polyclinic are examined for HbA1c and examined by an ophthalmologist to
diagnose the presence or absence of diabetic retinopathy. Samples were taken
by purposive sampling. Correlation test analysis was carried out with the Chi
Square test. Results: In DMT2 who visited the Internal Medicine Polyclinic at
Dr. Chasan Boesoirie
found. Conclusion: There is a
non-significant relationship with p=0.179 between controlled T2DM and the
incidence of diabetic retinopathy. Early detection of diabetic retinopathy is
required by funduscopic examination with regard to the status of T2DM
control. |
Pendahuluan
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program penanggulangan kependudukan yang merespon kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi. Tujuan program KB tidak hanya untuk menekan
pertumbuhan penduduk, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (SDM) yang berkualitas,
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta meningkatkan kemampuan reproduksi. Kapasitas. kesehatan Sano bertujuan untuk menciptakan keluarga kecil yang cantik (Ramadhani, 2019).
Peraturan Pemerintah Nomor
87 Tahun 2014 tentang Pertumbuhan Penduduk dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga
Berencana dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa program KB merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian ibu, khususnya kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit 4T. Terlalu muda untuk
dilahirkan (<20>35 tahun).
Selain itu, tujuan program KB adalah untuk meningkatkan kualitas keluarga, menanamkan rasa aman, tenteram dan harapan masa depan yang lebih baik, serta tercapainya
kesehatan jasmani dan rohani. Dari seluruh alat kontrasepsi yang muncul di Jawa Tengah, terdapat 3.563.100 peserta KB aktif yang meliputi 2.190.427 KB suntik, 320.669 penerima IUD,
341.463 pil, 93.683 penerima
kondom, dan 398.393 MOW, serta
911 penerima. Dengan demikian kinerja tertinggi dengan KB suntik dan terendah dengan MOP.
Data di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar pasien PUS menggunakan suntik lebih sering dibandingkan
dengan metode kontrasepsi lainnya. Kontrasepsi hormonal jenis ini semakin banyak
digunakan di Indonesia karena
bekerja dengan baik, mudah digunakan,
relatif murah dan aman. Kebanyakan ahli KB memilih suntik karena hanya
perlu dilakukan 1-3 bulan sekali dan tidak harus melalui
proses traumatik seperti pemasangan IUD.
3 Bulanan CB Injection adalah progestin yang mengandung
CB. Kontrasepsi ini mencegah keluarnya sel telur, sehingga
sperma tidak membuahi sel telur.
Suntikan diberikan setiap tiga bulan
dan suntikan ini sangat efektif jika diberikan
secara teratur dan tepat waktu (Karimang et al., 2020).
Ada pro dan kontra KB suntik 3 bulan. Kekurangan kontrasepsi suntik antara lain sering mengalami gangguan haid, seperti memendek atau memanjangnya siklus haid, keluar
darah banyak atau sedikit, keluar
darah tidak teratur atau bercak
atau kurang haid, keterlambatan kesuburan tertunda setelah berhenti pemakaian, penurunan berat badan, kurangnya perlindungan terhadap hubungan seksual. infeksi menular, virus hepatitis
B atau infeksi HIV.
�
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pencarian
literatur menggunakan dua database pencarian literatur, PubMed dan Google Scholar. Tujuan
artikel ini adalah untuk membahas
faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan kata kunci �penulis� dan �KB suntik 3 bulan�.
Artikel-artikel ini
merupakan artikel akses terbuka yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan tersedia dalam teks lengkap dalam
bahasa Inggris dan
Indonesia. Artikel yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi dianalisis, diekstraksi dan disintesis, setelah itu bukti diidentifikasi.
Artikel diterbitkan pada periode
2012-2022. Pencarian artikel
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Artikel yang diterima kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu:
IC1 = artikel yang dipublikasikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris, IC2
= artikel yang dipublikasikan
pada periode 2012-2022, IC3 = artikel
primer dan teks lengkap,
IC4 = artikel yang dipublikasikan
melalui PubMed dan Google Scholar. Kemudian dilakukan screening berdasarkan IC1-IC4 dan sisanya
12. Reviewer kemudian melakukan
screening berdasarkan IC5 dan menyeleksi
artikel berdasarkan judul abstrak dan kesesuaian dengan tujuan tinjauan sistematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulanan. Hasil akhir adalah 12 artikel, 8 dalam bahasa Indonesia dan 4 dalam bahasa Inggris.
Proses seleksi untuk penelitian literatur dapat dilihat pada flowchart terlampir.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan sembilan
artikel yang sudah direview pada literature review terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan KB suntik 3 bulan adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.
Hasil Penelusuran
Literatur faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan kontrasepsi
KB suntik 3 bulan
No. |
PenulisTahun |
Judul Penelitian |
Tujuan |
Negara |
Desain Penelitian |
Metode dan Instrument
Pengumpulan Data |
Teknik Sampling dan Jumlah
Responden |
Metode Analisa Data |
Hasil Penelitian |
1. |
Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan kontrasepsi hormonal suntik 3 bulan di BPM Dewi
Anggraini Palembang Tahun 2017 |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan usia dengan penggunaan kontrasepsi hormonal suntik
3 bulan. |
Indonesia |
Cross sectional |
Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan analisis univariat, bivariat dan multivariat |
Pemilihan dilakukan secara acak
dan jumlah responden sebanyak 92 orang |
Analisis hubungan umur,
pendidikan, paritas dan pengetahuan trimester pemakaian kontrasepsi suntik
hormonal |
Hasil analisis p value = 0,047
dengan OR = 2,758 (95% CI : 1,015 � 7,496) memberikan interpretasi bahwa
responden dengan usia mempunyai pengaruh 2,7 kali terhadap pemakaian alat
kontrasepsi hormonal KB suntik 3 Bulan |
|
2. |
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan di wilayah kerja
puskesmas pamboang Kabupaten Majena |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan pada
ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik selama 3 bulan. |
Indonesia |
cross sectional study |
Teknik penggumpulan data
observasionald sampling. sedangkan analisa univariant� dan bivariate |
Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik convenience sampling dan jumlah responden sebanyak 55 orang |
Menganalisa hubungan kenaikan
berat badan dengan aktifitas fisik dan kebutuhan kalori |
Bahwa usang penggunaan KB
injeksi tiga bulan berpengaruh terhadap berat badan dalam mak pengguna KB
injeksi tiga bulan p=0,000,. Aktivitas fisik nir berpengaruh terhadap
pertambahan berat badan dalam mak yg memakai kontrasepsi injeksi tiga bulan,
p=0.188 > α=0.05. Dapat disimpulkan bahwa dampak usang pemakaian
adalah faktor risiko kenaikan berat badan dalam mak yg memakai kontrasepsi
injeksi tiga bulan. |
|
3. |
Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan KB Suntik |
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pengguna KB dalam penggunaan alat kontrasepsi suntik di Klinik Dasar Afiyah. |
Indonesia |
cross sectional study |
Teknik penggumpulan data
kuesioner, sedangkan analisa univariant�
dan bivariate |
Pemilihan dilakukan secara acak
dan jumlah responden sebanyak 57 orang |
Analisis hubungan antara
pengetahuan, pendidikan, usia, media, akses peralatan, tenaga kesehatan,
dukungan suami |
ada korelasi antara pengetahuan (p-value = 0,028),
umur (p-value = 0,000), |
|
4. |
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Akseptor Kb Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Atau 1 Bulan |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor penentu dalam pemilihan kontrasepsi suntik tiga bulan
versus suntik satu bulan. |
Indonesia |
Total sampling |
Teknik penggumpulan data
kuesioner, sedangkan analisa bivariate dan multivariat |
Sampel diambil dari sampel
total dan respondennya adalah ibu yang memiliki anak usia 0 sampai 24 bulan. |
Dalam analisis data penelitian
bivariat memiliki p-value < 0,25 untuk menentukan faktor dominan yang
mempengaruhi |
Paritas (p-value = 0,023) dan pendapatan (p-value =
0,004) pada 3 bulan pencegahan suntik |
|
5. |
Kenaikan berat badan awal
terkait dengan kenaikan berat badan selanjutnya pada remaja yang menggunakan
depot medroxyprogesterone acetate |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah kenaikan berat badan dini pada remaja yang
menggunakan depot medroxyprogesterone acetate (DMPA) |
Colombus,ohio |
kohort |
persetujuan tertulis untuk
berpartisipasi, dan persetujuan tertulis diperoleh dari orang tua atau wali
yang sah |
Kriteria eksklusi keikutsertaan
dalam penelitian adalah hamil atau menggunakan DMPA dalam waktu 6 bulan dan
jumlah responden remaja berusia 12-18 tahun. |
Analisa data menggunakan
sekunder |
Remaja yang mengalami kenaikan
berat badan lebih dari 5% setelah enam bulan penggunaan DMPA berisiko tinggi
mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan, yang mungkin memiliki implikasi
kesehatan negatif bagi populasi ini. |
|
6. |
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan penggunaan kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur di Desa Gunung
Putri Kabupaten Bogor |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat
kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur. |
Indonesia |
studi cross-sectional menggunakan metode kuantitatif
|
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner
sedangkan analisa univariat dan bivariat |
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah acak dan terdapat 100 responden |
Analisis hubungan antara
pendidikan, pekerjaan, umur, paritas, sikap, kepercayaan, dukungan suami dan
pengetahuan KB suntik |
Ada hubungan antara kelompok
umur (P-value=0.000), dukungan suami (P-value=0.003) dan pengetahuan (0.016),
pekerjaan (P-value=0.101), kesetaraan (P-value=0.062) dan sikap. (P-value =
0,086) dan keyakinan (P-value = 0,070) tentang penggunaan alat kontrasepsi
suntik pada pasangan usia subur di Desa Gunung Putri. |
|
7. |
Hubungan antara lama penggunaan
injeksi depo medrosic progesterone acetate (dmpa) 3 bulan dengan peningkatan
berat badan |
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik Depot
Medrosik Progesterone Acetate (DMPA) 3 bulan dengan peningkatan berat badan. |
Indonesia |
cross sectional study |
Analisa data univariat dan
bivariat |
Pengambilan sampel dilakukan
dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden |
Setelah dianalisis hubungan,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penggunaan kontrasepsi hormonal, berat
badan. |
Lama layanan > 4 tahun,
yaitu H. sedikitnya 17 responden (40,5%) dan responden dengan kenaikan berat
badan yaitu. H. sebanyak 31 responden (73,8%). |
|
8. |
Faktor yang berhubungan dengan
penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan diwilayah puskesmas tagulandang
kabupaten sitaro |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik 3
bulan pada pengguna KB. |
Indonesia |
cross sectional study |
Teknik pengumpulan data dengan
observasi dan kuesioner. |
Pengambilan sampel dengan
non-probability sampling dengan teknik purposive sampling menggunakan rumus
Slovin dan sebanyak 38 responden. |
Menganalisa hubungan dukungan
dari suami dengan pendapatan yang baik. |
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai ρ untuk usia ρ = 0,02 lebih kecil dari α = 0,05,
nilai ρ untuk tunjangan suami ρ = 0,04 lebih kecil
dari α = 0,05 dan nilai ρ untuk pendapatan ρ = 0,01 lebih
kecil dari α = 0,05. |
|
9. |
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan penurunan berat badan ibu menggunakan kontrasepsi suntik dmpa (Deposit
medroxyprogesterone esetat) di Puskesmas Kumelembuai Kabupaten Minahasa |
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kenaikan
berat badan ibu saat menggunakan kontrasepsi suntik yang mengandung DMPA
(Depo Medroxy Progesterone Acetate). |
Indonesia |
cross sectional study |
Teknik pengumpulan data
menggunakan survei frekuensi makanan, kuesioner aktivitas fisik, kartu status
pasien rekam medis KB dan wawancara. |
Pengambilan sampel dilakukan
dengan jumlah sampel sebanyak 33 responden |
Pertambahan berat badan pada
ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik DMPA berhubungan dengan lama
penggunaan dan aktivitas fisik. Tidak ada hubungan antara pola makan dengan
pertambahan berat badan ibu saat menggunakan kontrasepsi suntik DMPA. |
nilai p dari jangka waktu
penggunaan dengan peningkatan berat badan adalah α < 0,05 (p =
0,021), nilai p dari aktivitas fisik dengan peningkatan berat badan adalah
α < 0,05 (p = 0,042) dan nilai p pola makan dengan peningkatan berat
badan adalah α > 0,05 (p = 0,072). |
|
10. |
Hubungan Usia dan Pendidikan
Terhadap Penggunaan KB 3 Bulan Injeksi di BPM Sargiatik tahun 2021 |
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan usia dan Pelatihan cara penggunaan KB
suntik di BPM selama 3 bulan sarkastik |
Indonesia |
cross sectional |
Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner untuk memperoleh data chi-square dan analisis data
menggunakan SPSS. |
Pengambilan sampel dilakukan
dengan total sampling dan jumlah responden 34 orang. |
Analisis hubungan usia,
pelatihan penggunaan suntik 3 bulan. |
hasil yang diperoleh adalah
nilai p=0,009 (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara
pendidikan ibu dengan penggunaan KB suntik 3 bulan. |
|
11. |
Rasio usia KB suntik 3 bulan
dengan ketidakteraturan menstruasi di Puskesmas Kemayora musim 2020 |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kejadian gangguan menstruasi di Puskesmas Kemayora |
Indonesia |
cross sectional |
Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dan kuisioner. |
Pengambilan sampel dilakukan
dengan sampel kuota dan jumlah responden sebanyak 30 orang |
Menganalisa hubungan
polimenorea, oligomenore,amenore |
Hasil yang diperoleh adalah
p-value = 0,962 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara usia pengguna suntik 3 bulan dengan gangguan menstruasi. |
|
12. |
Penggunaan kb suntik selama 3
bulan di puskesmas baloi permai, kota batam |
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi suntik selama 3 bulan |
Indonesia |
Deskriptif |
- |
- |
Menganalisa hubungan� faktor ekonomi yang rendah, pendapatan yang
kurang |
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik adalah
ketidakteraturan menstruasi (51,25%) dan pertambahan berat badan (36,25%). |
Usia
> 20 tahun dianggap
optimal untuk memahami dan mengambil keputusan, dari usia <; 20 tahun biasanya menimbulkan kebingungan saat memahami dan mengambil keputusan (Damayanti,
2010).
Berdasarkan
penelitian (Sulistyorini,
2018)
menggunakan metode
cross-sectional, ada hubungan
antara umur dengan pemakaian KB suntik hormonal 3 bulan p=0,042.
Berdasarkan
penelitian (Agustina
et al., 2022)
Dengan menggunakan studi cross-sectional, ditemukan
juga bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia responden
dengan penggunaan kontrasepsi suntik. Hal ini dapat didukung
oleh hasil (nilai P 0,000).
Kenaikan
berat badan
Pengguna
kontrasepsi suntik yang hanya mengandung progesteron dapat bertambah 1-2 kg pada tahun pertama dan 4-10 kg setelah 3-5 tahun menggunakan kontrasepsi suntik (Widodo
& Redha, 2013).
Saat
Anda mengonsumsi hormon
estrogen dan progesteron, efek
androgenik meningkatkan jumlah hormon progesteron
dan estrogen dalam tubuh
Anda. Hormon progesteron
pada dasarnya memiliki fungsi untuk mempengaruhi
nafsu makan, dan ketika hormon progesteron
berlebihan maka pusat pengatur nafsu makan di hipotalamus terstimulasi sehingga akseptor makan lebih banyak
dari biasanya sehingga mengurangi nafsu makan meningkat,
makan lebih banyak dan akhirnya obesitas (Kunang,
2020).
Berdasarkan
penelitian (Sastrariah,
2019)
menggunakan metode
cross-sectional, mengatakan bahwa
durasi KB suntik 3 bulan berpengaruh terhadap berat badan pada ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan sebesar p=0,000. Berdasarkan penelitian (Kunang,
2020)
dengan metode cross
sectional Ada hubungan antara
lama pemakaian KB suntik 3 bulan Depo Medrosik Progesteron Asetat (DMPA) dengan peningkatan berat badan dengan p-value sebesar 0.011.
Remaja
yang memperoleh lebih dari 5% dari berat
aslinya selama enam bulan penggunaan
DMPA jauh lebih mungkin untuk terus
menambah berat badan yang signifikan selama masa tindak lanjut. 12 bulan dengan terus
menggunakan DMPA. Subyek
yang mengalami kenaikan berat badan sebelum waktunya memiliki rata-rata kenaikan BMI sebesar 7,6 kg/m2 selama 18 bulan. Sementara 40% subjek penurunan berat badan awal kelebihan berat badan atau obesitas pada awal DMPA, 85% kelebihan berat badan atau obesitas pada 18 bulan.
Berdasarkan
peneltian (Bataha,
2015)
dengan metode cross
sectional Terdapat hubungan
yang signifikan antara jangka waktu penggunaan
alat kontrasepsi suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. nilai p dari jangka
waktu penggunaan dengan peningkatan berat badan adalah α <
0,05 (p = 0,021)
Dukungan
Suami
Penggunaan
kontrasepsi menjadi tanggung jawab bersama pasangan sebagai pasangan, agar metode kontrasepsi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasangan. Laki-laki dan perempuan harus saling mendukung
dalam menggunakan kontrasepsi, karena KB dan kesehatan reproduksi bukan tanggung jawab laki-laki atau perempuan semata.
Ikatan
suami istri sangat membantu saat menghadapi
masalah. Karena Anda sangat membutuhkan
dukungan dari pasangan Anda. Dukungan ini sangat berguna ketika kedua belah
pihak memiliki dukungan interpersonal yang baik (Hanna,
2012).
Berdasarkan
penelitian (Sartika
& Qomariah, 2020)
Metode cross sectional memiliki
hubungan antara dukungan suami selama 3 bulan menggunakan KB suntik, istri tidak dapat
menggunakan kontrasepsi tanpa adanya kerjasama
dan rasa saling percaya dari suami. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil p = .000. Idealnya, pria dan wanita harus memilih
metode kontrasepsi yang terbaik, bekerja sama dalam penggunaannya,
membayar biaya kontrasepsi, dan mempertimbangkan
tingkat bahaya penggunaannya.
Berdasarkan
penelitian (Surjono
& Nurhidayah, 2016)
dengan metode total
sampling bahwa jenis KB suntik yang digunakan oleh akseptor KB sangat ditentukan
oleh dukungan suami. Hal ini bisa dibuktikan
dengan hasil (p=0,008).
Dengan
hasil p-value = 0,01. Artinya
keterlibatan laki-laki atau perempuan dalam pemilihan metode kontrasepsi adalah terikat.
Pendidikan
Tingkat
pendidikan diperlukan antara lain untuk memperoleh informasi penunjang kesehatan, termasuk penggunaan alat kontrasepsi. Tingkat pendidikan yang rendah mempengaruhi pengetahuan, sehingga responden dengan tingkat pendidikan yang rendah berkorelasi dengan rendahnya tingkat kesadaran pencegahan pada responden (Sartika
& Qomariah, 2020).
Kesimpulan
Berdasarkan
artikel yang telah direview didapatkan hasil bahwa faktor
yang mempengaruhi penggunaan
kb suntik 3 bulan dipengaruhi oleh 1). Faktor Usia, 2). Faktor Kenaikan berat badan 3) Faktor Dukungan suami, 4) Faktor Pendidikan.
BIBLIOGRAFI
agustina, N., Pertiwi, F. D., & Prastia, T. N. (2022). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Kb Suntik Pada Pasangan Usia Subur Di Desa Gunung
Putri Kabupaten Bogor Tahun 2021. 5(1), 1�11.Google Scholar
Amenta, S., Perangin, B.,
Julianti, M., Butar, B., Siringo, E., & Indah, R. (2022). Relationship
Between Age And Education On The Use Of 3 Months Kb Injection At Bpm Sargiatik
In 2021. International Archives Of Medical Sciences And Public Health, 3(1),
16�19. Google Scholar
April, P. M. C., Bonny,
A. E., Secic, M., Cromer, B., & Pediatri, M. D. (2012). Machine
Translated By Google Naskah Penulis Akses Publik Nih Obstet Gynecol . Kenaikan
Berat Badan Dini Terkait Dengan Kenaikan Berat Badan Kemudian Pada Remaja Yang
Menggunakan Depot Medroxyprogesterone Acetate Machine Translated By Google.
1, 1�10. Https://Doi.Org/10.1097/Aog.0b013e31820f387c.Kenaikan. Google Scholar
Bataha, H. L. R. K. Y.
(2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peningkatan Berat Badan Ibu
Pengguna Alat Kontrasepsi Suntik Dmpa (Depo Medroksi Progesteron Esetat) Di
Puskesmas Kumelembuai Kabupaten Minahasa. 3, 1�8. Google Scholar
Damayanti, R. (2010).
Promosi Kesehatan: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Google Scholar
Hanna, A. (2012).
Hubungan Beberapa Faktor Akseptor Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik Pada
Wanita Pus Keluarga Pra Ks Dan Ks1 Di Kelurahan Pongangan Triwulan I 2012. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18751. Google Scholar
Karimang, S., Abeng, T.
D. E., & Silolonga, W. N. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Diwilayah Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro. Jurnal
Keperawatan, 8(1), 10. Https://Doi.Org/10.35790/Jkp.V8i1.28407.
Google Scholar
Kunang, A. (2020).
Hubungan Lama Pemakaian Kb Suntik 3 Bulan Depo Medrosik Progesteron Asetat
(Dmpa) Dengan Peningkatan Berat Badan. Jurnal Medika : Karya Ilmiah
Kesehatan, 5(1). Https://Doi.Org/10.35728/Jmkik.V5i1.115. Google Scholar
Marianingrum, D., &
Amelia, C. (2019). Zona Kedokteran � Vol. 9 No. 1 Januari 2019. Jurnal
Universitas Batam, 9(1), 81�91. Google Scholar
Raidanti, D., Yolanda,
Y., Stikes, R., Gatot, R., & Jakarta, S. (2021). Relationship Between Age
Of Three Months Injectable Family Planning Users And Menstrual Cycle Disorders
At Kemayoran Health Center For The 2020 Period. Maternal & Neonatal
Health Journal, 2(2), 48�54. Google Scholar
Ramadhani, S. (2019). Gambaran
Karakteristik Dan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Iud Post Plasenta Di Puskesmas
Bergas. Universitas Ngudi Waluyo. Google Scholar
Sartika, W., &
Qomariah, S. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Kb Suntik Factors
Affecting The Use Of Injection Kb. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1),
1�8. Google Scholar
Sastrariah, S. (2019).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan Pada Ibu Pengguna Kb
Suntik 3 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamboang Kabupaten Majene. Journal
Of Health, Education And Literacy, 1(2), 94�100.
Https://Doi.Org/10.31605/JHealt.V1i2.271. Google Scholar
Sulistyorini, S. (2018).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal Kb
Suntik 3 Bulan Di Bpm Dewi Anggraini Palembang Tahun 2017. Masker Medika,
6(1), 245�253. Google Scholar
Surjono, D. W., &
Nurhidayah, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor Kb Dalam
Pemilihan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Atau 1 Bulan. Tunas Medika Jurnal
Kedokteran & Kesehatan, 3(4). Google Scholar
Widodo, H., & Redha,
N. (2013). Hubungan Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan
Pada Wanita Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Lok Baintan. Dinamika
Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 4(2), 1�8. Google Scholar
Copyright holder: Is Susiloningtyas, Friska
Realita, Fira Nur Hasna (2022) |
First publication right: Jurnal Health Sains This article is licensed under: |