Analisi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
Terara Tahun 2021
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No. 10, Oktober 2022 1539
senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau
kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapan-harapannya. Dari definisi
kepuasan dan definisi pelanggan/pasien, jika
dikombinasikan maka akan membentuk
definisi kepuasan pelanggan/pasien.
Kepuasan pelanggan adalah hasil (outcome)
yang dirasakan atas penggunaan produk dan
jasa, sama atau melebihi harapan yang
diinginkan. Sedangkan kepuasan pasien
adalah tingkat perasaan pasien yang timbul
sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan
yang diperolehnya, setelah pasien
membandingkan dengan apa yang
diharapkannya. Kepuasan pasien merupakan
evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu
pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilih
setidak-tidaknya memenuhi atau melebihi
harapan (Az-Zahroh, 2017). Dengan kata lain,
kepuasan pasien adalah hasil penilaian dalam
bentuk respon emosional (perasaan senang
dan puas) pada pasien karena terpenuhinya
harapan atau keinginan dalam menggunakan
dan menerima pelayanan perawat.
Kemampuan dalam memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat,
dan memuaskan.
Menurut, beberapa faktor penentu
kepuasan pasien dalam kaitannya dengan
kualitas pelayanan, yaitu: (1) kehandalan
(reliability), yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang tepat dan
terpercaya (Jacobis, 2013). Pelayanan yang
terpercaya artinya adalah konsisten. Sehingga
reliability mempunyai dua aspek penting
yaitu kemampuan memberikan pelayanan
seperti yang dijanjikan dan seberapa jauh
mampu memberikan pelayanan yang tepat
atau akurat, (2) daya tanggap
(responsiveness), yaitu kesediaan atau
kemauan untuk membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat, (3)
jaminan kepastian (Assurance), yaitu
mencakup pengetahuan, kompetensi,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki staf (bebas dari bahaya, risiko atau
keragu-raguan), (4) empati (emphaty), yaitu
membina hubungan yang baik, pemahaman
atas kebutuhan individual para pelanggan,
dan memberikan pelayanan serta perhatian
secara individual pada pelanggannya, (5)
bukti langsung (tangible), yang meliputi
fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan media
komunikasi yang dapat dirasakan langsung
oleh pelanggan. Puskesmas merupakan
lembaga kesehatan yang pertama berhadapan
langsung dengan pasien. Puskesmas memiliki
tanggungjawab terhadap wilayah kerja yaitu
suatu kecamatan. Puskesmas memiliki visi
yaitu tercapainya kecamatan yang sehat.
Kecamatan sehat mencakup 4 indikator
utama, yaitu hubungan yang sehat, perilaku
sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu, dan derajat kesehatan penduduk.
Untuk mencapai visi tersebut puskesmas
perlu ditunjang dengan pelayanan
kefarmasian yang bermutu. Pelayanan
kefarmasian pada saat ini, telah berubah
paradigmanya dari orientasi obat kepada
pasien yang mengacu pada asuhan
kefarmasian. Hal-hal yang perlu dimonitor
dan dievaluasi dalam pelayanan kefarmasian
di Puskesmas antara lain sumber daya
manusia (SDM), pengelolaan sediaan farmasi,
pelayanan farmasi klinik dan mutu
pelayanan/tingkat kepuasan konsumen,
sedangkan kepuasan pasien adalah suatu
tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang
diperoleh setelah pasien membandingkan
dengan apa yang dirasakan. Pasien akan
merasa puas apabila kinerja layanan
kesehatan yang diperoleh sama atau melebihi
harapan (Yulianto, 2010).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan untuk membuat
deskripsi mengenai keadaan yang objektif.
Penelitian ini merupakan peneltian non