How to cite:
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto (2022)
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index (PASI)
Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris Jurnal Health Sains 3(5). 10.46799/jhs.v3i5.494
E-ISSN:
2723-6927
Published by:
Ridwan Institute
Jurnal Health Sains: pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 3, No.5, Mei 2022
PERBEDAAN DERAJAT KEPARAHAN PENYAKIT BERDASARKAN SKOR
PSORIASIS AREA AND SEVERITY INDEX (PASI) TERHADAP PROFIL LIPID
PADA PSORIASIS VULGARIS
Annisa Marsha Evanti, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
Universitas Sebelas Maret, Surakarta Jawa Tengah, Indonesia
Email: annisam[email protected], pristiawm@student.uns.ac.id, fitriks.dr@gmail.com,
ekokepik@gmail.com
ARTIKEL INFO
ABSTRAK
Diterima:
10 Mei 2022
Direvisi:
11 Mei 2022
Dipublish:
30 Mei 2022
Psoriasis vulgaris dikaitkan dengan komplikasi dislipidemia yaitu
kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida serum yang meningkat
serta kadar HDL serum yang menurun. psoriasis area and severity
index (PASI) merupakan pemeriksaan untuk menilai derajat keparahan
psoriasis vulgaris yang paling sering digunakan baik pada praktik
klinis maupun penelitian. Mengetahui perbedaan derajat keparahan
penyakit berdasarkan skor PASI terhadap profil lipid pada pasien
psoriasis vulgaris. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang
dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari bulan Februari
hingga Maret 2022. Jumlah total subjek adalah 25 pasien dengan
psoriasis vulgaris. Data kemudian dianalisis menggunakan aplikasi
SPSS versi 21 (IBM Corp. Chicago, USA). Analisis bivariat dengan uji
parametrik uji t independent dan uji Mann-Whitney digunakan untuk
menentukan perbedaan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida dan
HDL serum antara skor PASI <10 dengan skor PASI ≥10 dengan
p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Pasien psoriasis vulgaris
dengan skor PASI <10 memiliki kadar kolesterol total dengan nilai
rerata 187,53±26,39, kadar LDL dengan nilai rerata 128,24±28,37,
kadar trigliserida dengan nilai rerata 115,88±61,74 dan kadar HDL
dengan nilai rerata 46,29±11,98 sedangkan pada pasien dengan skor
PASI ≥10 didapatkan kadar kolesterol total dengan nilai rerata
218,75±34,92 (p=0,020), kadar LDL dengan nilai rerata 145,63±35,76
(p=0,201), kadar trigliserida dengan nilai rerata 201,88±158,04
(p=0,215) dan kadar HDL dengan nilai rerata 44,13±11,36 (p=0,672).
Terdapat perbedaan yang signifikan antara derajat keparahan penyakit
berdasarkan skor PASI terhadap kadar kolesterol total serum pada
pasien psoriasis vulgaris. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
skor PASI <10 dengan skor PASI 10 terhadap kadar kolesterol total
serum pada pasien dengan psoriasi vulgaris.
ABSTRACT
Psoriasis vulgaris is a chronic systemic autoimmune disease that
affects skin, joint, nail and other organ with clinical manifestation
well-defined erythematous plaques with thick silvery scales. Psoriasis
vulgaris is associated with dyslipidemia include elevated level of total
cholesterol, LDL and triglyceride serum and decreased HDL serum
levels. Psoriasis Area and Severity Index (PASI) is an examination to
Kata Kunci:
kadar HDL; kadar
kolesterol total;
kadar LDL; kadar
trigliserida; PASI;
psoriasis vulgaris.
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No. 4, April 2022 705
Keywords:
HDL level; LDL
level; PASI;
psoriasis vulgaris,
total cholesterol
level; triglyceride
level.
assess the severity of psoriasis vulgaris and mostly used in clinical
practice and research. To determine differences in disease severity
based on PASI scores on lipid profiles in psoriasis vulgaris patients.
This research is an observational analytic study with cross sectional
research design conducted at Dr. Moewardi General Hospital
Surakarta from February to March 2022. The total number of subjects
was 25 patients with psoriasis vulgaris. All data were analyzed using
SPSS version 21 application (IBM Corp. Chicago, USA). Bivariate
analysis with parametric independent t test and Mann-Whitney test
were used to determine the differences of total cholesterol, LDL,
triglyceride and HDL serum level between PASI <10 and PASI ≥10
with p<0,05 considered significant. Patients with PASI <10 had mean
value of total cholesterol levels 187,53±26,39, LDL levels
128,24±28,37, triglyceride levels 115,88±61,74 and HDL levels
46,29±11,98 while in patients with PASI ≥10 had value of total
cholesterol levels 218,75±34,92 (p=0,020), LDL levels 145,63±35,76
(p=0,201), triglyceride levels 201,88±158,04 (p=0,215) and HDL
levels 44,13±11,36 (p=0,672). There is a significant difference
between the severity of the disease based on the PASI score on total
serum cholesterol levels in psoriasis vulgaris patients. There was a
significant difference between PASI score <10 and PASI score ≥10 on
total serum cholesterol levels in patients with psoriasis vulgaris.
Pendahuluan
Psoriasis vulgaris didefinisikan sebagai
penyakit inflamasi sistemik kronik autoimun
yang dapat mengenai kulit, sendi, kuku serta
organ dan jaringan lain pada tubuh (Souza et
al., 2019), 2 Penyakit ini disebabkan oleh
kombinasi faktor genetik, lingkungan dan
sistem imun.3 Manifestasi klinis psoriasis
vulgaris berupa plak eritematosa disertai
skuama tebal pada kulit kepala, siku, lutut,
lumbosakral dan area lain yang rentan
mengalami trauma.1,2 Lesi dapat disertai rasa
gatal, rasa terbakar maupun nyeri.4 Psoriasis
vulgaris dapat menyebabkan gangguan fisik
dan psikososial yang cukup berat serta
memiliki dampak besar terhadap kualitas
hidup pasien.2
Respons imun pada psoriasis vulgaris
diperantarai oleh sel T helper (Th)-1 dan Th-
17 dan diaktifkan oleh interleukin (IL)-12 dan
IL-23 yang disekresikan oleh antigen
presenting cell (APC) di kulit. Inflamasi
kronis disebabkan oleh berbagai sitokin
seperti tumor necrosis factor (TNF)-α yang
selanjutnya menyebabkan hiperproliferasi,
diferensiasi, apoptosis dan neoangiogenesis
pada lapisan epidermis.5
Allisa et al tahun 2019 di Toronto
melaporkan prevalensi psoriasis vulgaris
diperkirakan 1-3% di Eropa dan Amerika
Serikat. Psoriasis vulgaris dapat terjadi pada
segala usia dengan onset puncak pada usia
antara 15-20 tahun dan 55-60 tahun.6 Jin et al
tahun 2017 di Seoul melaporkan prevalensi
psoriasis vulgaris di Korea Selatan sebesar
453 per 100.000 penduduk dengan rasio pria
dibandingkan wanita sebesar 1,3:1.7
Penelitian oleh Cita et al tahun 2021 di
Surabaya melaporkan prevalensi pasien
psoriasis vulgaris yang berkunjung ke Poli
Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya
sebesar 0,19% dengan komorbiditas tersering
yaitu diabetes melitus tipe 2 dan
dislipidemia.8
Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) merupakan pemeriksaan untuk
menilai derajat keparahan psoriasis vulgaris
yang paling sering digunakan pada praktik
klinis maupun penelitian.9 Penilaian PASI
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 707
termasuk intensitas eritema, deskuamasi dan
indurasi serta persentase luas permukaan
tubuh yang terlibat pada area kepala, batang
tubuh, ekstremitas atas dan bawah.4 Skor
PASI berkisar antara 0 hingga 72 yang
mengklasifikasikan psoriasis vulgaris menjadi
ringan dan sedang-berat dengan skor yang
lebih tinggi menunjukan derajat keparahan
penyakit yang lebih berat.10
Lipid merupakan salah satu komponen
pada membran plasma yang berfungsi untuk
mensintesis hormon dan membentuk asam
empedu yang penting untuk proses
pencernaan.11 Proses inflamasi dan
ketidakseimbangan metabolisme lipid pada
psoriasis vulgaris berhubungan dengan
beberapa komorbiditas seperti sindrom
metabolik dan penyakit kardiovaskular.4,12
Penelitian systematic review oleh Mazaher et
al tahun 2018 di Iran melaporkan bahwa
kadar kolesterol total, trigliserida dan low
density lipoprotein (LDL) serum meningkat
secara signifikan serta kadar high density
lipoproteim (HDL) serum yang menurun
signifikan pada pasien psoriasis vulgaris
dibandingkan dengan kontrol.10
Sitokin IL-6 dan TNF-α berperan
dalam gangguan metabolisme lipid pada
psoriasis. Sel makrofag pada jaringan adiposa
pasien psoriasis menghasilkan sitokin IL-6
yang selanjutnya melepaskan asam lemak
bebas, kolesterol dan trigliserida.13 Sitokin
IL-6 juga meningkatkan kadar LDL dan
menghambat eliminasi trigliserida.14 Pada
psoriasis vulgaris terdapat peningkatan
produksi TNF-α jangka panjang yang
selanjutnya akan merangsang produksi LDL
dan bentuk teroksidasinya serta menghambat
produksi HDL serum.15 Proses ini
selanjutnya menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol total, LDL, trigliserida serum dan
menurunkan kadar HDL serum pada pasien
psoriasis vulgaris. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan derajat
keparahan berdasarkan skor PASI terhadap
profil lipid pada psoriasis vulgaris.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu
penelitian analitik observasional dengan
rancangan penelitian cross sectional yang
dilakukan di RSUD Dr. Moewardi (RSDM)
Surakarta, Jawa Tengah sejak bulan Februari
hingga Maret 2022. Pemilihan sampel
dilakukan dengan teknik consecutive
sampling dengan subjek penelitian diambil
dari pasien psoriasis vulgaris yang
berkunjung ke Poli Kulit dan Kelamin RSDM
dan sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi. Perhitungan besar sampel dihitung
berdasarkan rumus estimasi proporsi
kelompok sampel pada penelitian cross
sectional analitik.
Total sampel = 2.n = 2 x 10 = 20 (2 kelompok kategori )
Keterangan:
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
708 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
n = jumlah sampel
Za = derajat kepercayaan 90% dengan nilai 1,64
Zb = ditetapkan 20% (0,84)
P1 = proporsi kejadian psoriasis di RSDM sebesar 2,44% (2018-2020)
P2 = proporsi yang diteliti sebesar 50%
Berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan besar sampel penelitian minimal
sebanyak 20 subjek. Pencegahan terjadinya
drop out pada penelitian ini dilakukan dengan
menambahkan sebanyak 5 subjek sehingga
didapatkan total subjek yaitu 25 pasien (13
pria dan 12 wanita).
Kriteria inklusi pada penelitian ini
yaitu semua pasien yang terdiagnosis
psoriasis vulgaris berusia 18-70 tahun
sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien
yang memiliki riwayat penyakit diabetes
melitus, hipertensi, penyakit jantung, penyakit
liver dan penyakit tiroid, pasien dengan
indeks massa tubuh >30 kg/m2, pasien
dengan riwayat merokok dan konsumsi
alkohol, pasien dengan riwayat dislipidemia
pada keluarga, pasien dengan riwayat
konsumsi obat-obatan yang mengganggu
metabolisme lipid seperti golongan statin,
penghambat beta, diuretik hidroklorotiazid,
siklosporin, retinoid, kortikosteroid dan
kontrasepsi hormonal serta pasien yang
menolak menjadi subjek penelitian.
Studi dilakukan dengan mengambil
data yang diperlukan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan baik oleh tenaga
medis dan paramedis. Data mengenai riwayat
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung,
penyakit liver, penyakit tiroid, konsumsi obat-
obatan, indeks massa tubuh, riwayat
dislipidemia pada keluarga, merokok dan
konsumsi alkohol didapatkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien.
Derajat keparahan psoriasis vulgaris dinilai
oleh satu dokter menggunakan skor PASI
dengan nilai skor PASI <10 dikategorikan
sebagai kelompok psoriasis derajat ringan dan
nilai skor PASI ≥10 dikategorikan sebagai
kelompok psoriasis derajat sedang-berat.
Pengambilan sampel darah selanjutnya
dilakukan setelah subjek berpuasa selama 8-
12 jam dengan mengukur profil lipid serum
berupa kadar kolesterol total, kadar LDL,
kadar HDL dan kadar trigliserida serum.
Analisis data menggunakan aplikasi
SPSS versi 21 (IBM Corp. Chicago, USA)
dengan tingkat signifikasi sebesar p<0,05.
Analisis univariat dilakukan untuk beberapa
variabel antara lain usia, jenis kelamin, durasi
penyakit, indeks massa tubuh, kadar
kolesterol total, kadar HDL, kadar LDL dan
kadar trigliserida serum. Analisis bivariat
dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji t
independen bila data terdistribusi normal dan
uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney
bila data tidak terdistribusi normal.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pada penelitian ini didapatkan
jumlah total 25 subjek dengan 13 pria
(52,0%) dan 12 wanita (48,0%). Usia
terbanyak yaitu rentang usia 41-70 tahun
pada 19 pasien (76,0%). Psoriasis vulgaris
derajat ringan dengan skor PASI <10
didapatkan pada 16 pasien (64,0%)
sedangkan psoriasis derajat sedang-berat
dengan skor PASI ≥10 didapatkan pada 9
pasien (36,0%). Profil lipid pada penelitian
ini didapatkan sebanyak 9 pasien (36,0%)
mengalami hiperkolesterolemia, 7 pasien
(28,0%) mengalami hipertrigliserida, 14
pasien (56,0%) dengan peningkatan kadar
LDL dan kadar HDL yang rendah
sebanyak 8 orang (32,0%) (Tabel 1).
Karakteristik subjek penelitian
berdasarkan skor PASI didapatkan nilai
p>0,05 yang berarti data berdistribusi
homogen (Tabel 2).
How to cite:
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto (2022)
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index (PASI)
Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris Jurnal Health Sains 3(5). 10.46799/jhs.v3i5.494
E-ISSN:
2723-6927
Published by:
Ridwan Institute
Tabel 1
Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik
Total (n=25)
Persentase (%)
Usia
18-40 tahun
41-70 tahun
6
19
(24,0%)
(76,0%)
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
13
12
(52,0%)
(48,0%)
Skor PASI
Ringan (PASI <10)
Sedang-berat (PASI 10)
17
8
(68,0%)
(32,0%)
Kadar Kolesterol Total
Normal
Hiperkolesterolemia (>200
mg/dl)
16
9
(64,0%)
(36,0%)
Kadar LDL
Normal
Hiperlipidemia (>130 mg/dl)
11
14
(44,0%)
(56,0%)
Kadar Trigliserida
Normal
Hipertrigliserida (>150 mg/dl)
18
7
(72,0%)
(28,0%)
Kadar HDL
Normal
Rendah (<40 mg/dl)
17
8
(68,0%)
(32,0%)
n, jumlah total subjek; PASI, psoriasis area and severity index; LDL, low
density lipoprotein; HDL, high density lipoprotein.
Tabel 2
Karakteristik subjek penelitian berdasarkan skor PASI
PASI
Variabel
Ringan
(PASI <10)
Sedang-berat
(PASI ≥10)
Nilai p
Jenis Kelamina
0,471
Pria
8 (47,1%)
5 (62,5%)
Wanita
9 (52,9%)
3 (37,5%)
Usia (Tahun)b
44,12±15,30
52,75±3,82
0,146
Durasi Penyakit
(Tahun)b
7,18±7,12
9,75±10,12
0,628
Indeks Massa Tubuhb
24,67±4,09
24,84±3,83
0,921
Kadar Kolesterol Total
Normal
Hiperkolesterolemia
13 (76,5%)
4 (23,5%)
3 (37,5%)
5 (62,5%)
0,058
Kadar LDL
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 709
Normal
Hiperlipoproteinemia
9 (52,9%)
8 (47,1%)
2 (25,0%)
6 (75,0%)
0,189
Kadar Trigliserida
Normal
Hipertrigliserida
14 (82,4%)
3 (17,6%)
4 (50,0%)
4 (50,0%)
0,093
Kadar HDL
Normal
Rendah
13 (76,5%)
4 (50,0%)
4 (50,0%)
4 (50,0%)
0,186
Keterangan : a data kategorik nominal (uji Chi square), b data numerik terditribusi
normal disajikan dalam nilai rerata + standar deviasi (uji t independen).
PASI, psoriasis area and severity index; LDL, low density lipoprotein; HDL, high
density lipoprotein.
Kelompok psoriasis derajat
ringan (skor PASI <10) menunjukkan
nilai rerata pada kadar kolesterol total
serum sebesar 187,53±26,39
sedangkan pada kelompok psoriasis
derajat sedang-berat (skor PASI ≥10)
menunjukkan nilai rerata sebesar
218,75±34,92 dengan nilai p=0,020
(p<0,05) yang berarti terdapat
perbedaan kadar kolesterol total serum
yang signifikan antara kelompok
psoriasis derajat ringan dengan
kelompok psoriasis derajat sedang-
berat (Tabel 3).
Nilai rerata kadar LDL serum
pada kelompok psoriasis derajat ringan
yaitu 128,24±26,39 sedangkan pada
kelompok psoriasis sedang-berat
sebesar 145,63±35,76 dengan nilai
p=0,201 (p>0,05) yang menunjukkan
tidak terdapat perbedaan kadar LDL
serum yang signifikan antara
kelompok psoriasis derajat ringan dan
kelompok psoriasis derajat sedang-
berat. Kadar trigliserida serum pada
kelompok psoriasis ringan
menunjukkan nilai rerata sebesar
115,00±61,74 dan pada kelompok
psoriasis sedang-berat menunjukkan
nilai rerata sebesar 201,88±158,04
dengan nilai p=0,215 (p>0,05) yang
berarti tidak terdapat perbedaan kadar
trigliserida serum yang signifikan
antara kelompok psoriasis derajat
ringan dengan kelompok psoriasis
derajat sedang-berat.
Kelompok psoriasis derajat
ringan menunjukkan nilai rerata kadar
HDL serum sebesar 46,29±11,98
sedangkan pada kelompok psoriasis
sedang-berat menunjukkan nilai rerata
kadar HDL serum sebesar 44,13±11,36
dengan nilai p=0,672 (p>0,05) yang
berarti tidak terdapat perbedaan kadar
HDL serum yang signifikan antara
kelompok psoriasis derajat ringan
dengan kelompok psoriasis derajat
sedang-berat. Terdapat peningkatan
kadar LDL dan trigliserida serum yang
lebih tinggi pada psoriasis derajat
sedang-berat dibandingkan psoriasis
derajat ringan meskipun tidak
signifikan.
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 711
Tabel 3
Perbedaan derajat keparahan berdasarkan skor PASI terhadap profil lipid
Profit Lipid
Derajat PASI
Nilai p
Ringan (PASI <10)
Sedang-Berat (PASI
10)
Kolesterol Total
LDL
Trigliserida
HDL
187,53±26,39
128,24±28,37
115,88±61,74
46,29±11,98
218,75±34,92
145,63±35,76
201,88±158,04
44,13±11,36
0,020*
0,201
0,215
0,672
*Berkorelasi signifikan jika nilai p<0,05
B. Pembahasan
Psoriasis vulgaris merupakan
penyakit inflamasi kronik dengan
keterlibatan dominan pada kulit dan
sendi.16 Manifestasi klinis psoriasis
vulgaris berupa plak eritematosa berbatas
tegas disertai skuama tebal keperakan
dengan predileksi pada daerah yang rentan
mengalami trauma seperti kulit kepala,
permukaan ekstensor ekstremitas dan
lumbosakral.17
Penelitian oleh Nicolescu et al di
Romania pada tahun 2021 melaporkan
prevalensi psoriasis vulgaris di Romania
diperkirakan sebesar 4,99% dengan rata-
rata usia saat didiagnosis yaitu 55 tahun.18
Penelitian lain oleh Ogawa et al pada
tahun 2017 di Jepang melaporkan
prevalensi psoriasis yang lebih rendah
yaitu 0,097%.19 Penelitian oleh Hanani et
al pada tahun 2020 melaporkan 72 pasien
(35,82%) yang berkunjung ke Poli Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pada tahun 2018.20
Etiologi psoriasis vulgaris bersifat
multifaktorial termasuk faktor genetik,
lingkungan dan gaya hidup. Psoriasis
vulgaris merupakan penyakit poligenetik
dengan beberapa alel yang telah
teridentifikasi yaitu HLA-Cw6,
HLADQ*02:01, CCHCR1 dan CYP1A1
serta lokus PSORS1-9 dan PSORSASI
yang meningkatkan risiko terjadinya
psoriasis. Psoriasis vulgaris pada individu
yang rentan secara genetik dapat
diperburuk oleh faktor lingkungan dan
gaya hidup termasuk trauma, infeksi,
merokok, konsumsi obat-obatan tertentu
dan stres.21 Psoriasis vulgaris merupakan
penyakit autoimun yang ditandai dengan
profil sitokin tipe Th-1 dan tipe Th-17
yang dominan disertai interaksi kompleks
antara berbagai sel dari sistem imun
bawaan dan adaptif yang berkontribusi
pada proses inflamasi dan hiperplasia
epidermal.22
Penelitian oleh Song et al pada
tahun 2017 di Korea melaporkan pasien
dengan psoriasis vulgaris memiliki rerata
usia 47 tahun dengan distribusi tersering
pada usia 40-50 tahun.23 Penelitian
tersebut sesuai dengan penelitian ini
dimana insidensi tertinggi psoriasis
vulgaris pada kelompok usia 41-70 tahun
dengan rerata usia 46,88±13,72 tahun.
Penelitian oleh Hagg et al pada
tahun 2017 di Swiss melaporkan bahwa
wanita secara signifikan memiliki nilai
PASI yang lebih rendah dibandingkan
pria.24 Penelitian tersebut sesuai dengan
hasil penelitian ini dimana psoriasis
derajat sedang-berat didapatkan lebih
banyak pada pria (62,5%) dibandingkan
wanita (37,5%). Pengaruh jenis kelamin
terhadap karakteristik penyakit
dipengaruhi oleh mekanisme yang
kompleks melibatkan hormon seks, latar
belakang etnis, anatomi, fisiologi,
imunitas, genetik, epigenetik serta faktor
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
712 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
geografis, sosiokultural dan lingkungan.
Perbedaan struktur kulit dan fisiologi pada
kedua jenis kelamin juga dapat
berkontribusi terhadap ekspresi yang
berbeda dari beberapa kelainan kulit.22
Penelitian oleh Maul et al pada tahun 2021
melaporkan bahwa wanita memiliki
respons terapi yang lebih baik
dibandingkan pria yang dinilai
berdasarkan penurunan skor PASI setelah
diberikan terapi. Hal ini disebabkan karena
pada wanita memiliki kepatuhan dalam
pengobatan dan perhatian yang lebih
tinggi terhadap penyakitnya dibandingkan
pria sehingga berpengaruh terhadap
keberhasilan pengobatan dan penurunan
skor PASI.25
Penelitian oleh Kwan et al pada
tahun 2018 di Malaysia melaporkan pasien
psoriasis vulgaris dengan rerata durasi
penyakit yaitu 8 tahun yang sesuai dengan
penelitian ini yaitu 8,00±8,07 tahun.26
Penelitian lain oleh Daglioglu et al pada
tahun 2020 di Turki melaporkan rerata
skor PASI yang lebih tinggi pada pasien
dengan durasi penyakit yang lebih panjang
pada pasien psoriasis vulgaris.27
Penelitian tersebut sesuai dengan
penelitian ini dimana pada psoriasis
derajat sedang-berat didapatkan durasi
penyakit yang lebih panjang yaitu
9,75±10,12 tahun dibandingkan psoriasis
derajat ringan yaitu 7,18±7,12 tahun.
Durasi penyakit yang lebih panjang
berhubungan dengan proses inflamasi
kronis yang meningkatkan risiko
terjadinya berbagai komplikasi penyakit
komorbid pada psoriasis vulgaris dan
selanjutnya memperberat aktivitas
penyakit.28
Indeks massa tubuh merupakan
penilaian status gizi sederhana yang
dihitung berdasarkan berat badan (kg)
dibagi tinggi badan kuadrat (m2).29
Penelitian oleh Duarte et al pada tahun
2012 di Brazil melaporkan terdapat
peningkatan skor PASI yang linear dengan
peningkatan indeks massa tubuh.30
Penelitian oleh Xue et al pada tahun 2013
di Cina melaporkan pada psoriasis vulgaris
dengan indeks massa tubuh tinggi terdapat
kadar leptin serum yang meningkat. Leptin
secara signifikan meningkatkan proliferasi
dan sekresi sitokin proinflamasi oleh
keratinosit yang merupakan patogenesis
penting pada psoriasis vulgaris.31
Penelitian tersebut sesuai dengan
penelitian ini dimana pada psoriasis
derajat sedang-berat didapatkan indeks
massa tubuh yang lebih tinggi
dibandingkan psoriasis derajat ringan.
Psoriasis vulgaris dikaitkan dengan
sindrom metabolik yang didefinisikan
sebagai adanya resistensi insulin, obesitas,
dislipidemia dan hipertensi. Pelepasan
sitokin proinflamasi pada psoriasis diduga
memainkan peran penting dalam
hubungan ini.32 Penelitian oleh Asmi et al
tahun 2014 di Tunisia melaporkan terdapat
peningkatan kadar kolesterol total, kadar
LDL dan kadar trigliserida serum pada
pasien psoriasis dibandingkan dengan
kontrol sehat sedangkan kadar HDL
menurun secara signifikan.33 Penelitian
lain oleh Yazdanpanah tahun 2021 di Iran
melaporkan terdapat hubungan positif
antara profil lipid dengan derajat
keparahan psoriasis vulgaris.34 Kolesterol
adalah salah satu komponen yang
berfungsi untuk mensintesis hormon dan
membentuk asam empedu. Trigliserida
ditemukan di jaringan adiposa dan
beberapa trigliserida disimpan dalam
darah untuk menyediakan bahan bakar
bagi otot.11 Tubuh mengubah kalori yang
tidak digunakan menjadi trigliserida dan
akan diubah menjadi energi bila
diperlukan. Trigliserida dan LDL
berbahaya dan mengancam jiwa ketika
kadarnya meningkat karena dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan
stroke.35 Fungsi HDL adalah membawa
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 713
kolesterol dalam darah dan dianggap
bermanfaat dalam mengeliminasi
kelebihan kolesterol dari sirkulasi dan
dinding arteri. Molekul LDL berfungsi
membawa kolesterol dalam darah dan
menyimpan kolesterol yang berlebihan
pada dinding pembuluh darah.11
Gangguan metabolisme lipid dapat
menyebabkan dislipidemia yang
didefinisikan sebagai adanya satu atau
lebih kadar lipid serum yang abnormal.
Kriteria dislipidemia yaitu kadar kolesterol
total serum >240 mg/dL, kadar trigliserida
serum >200 mg/dL, kadar HDL <40
mg/dL dan kadar LDL >160 mg/dL.36
Perubahan metabolisme dan retensi lipid
merupakan patogenesis utama terjadinya
dislipidemia pada pasien psoriasis.37
Metabolisme lemak yang abnormal
melibatkan sitokin IL-6, TNF-α, C
reactive protein (CRP) dan stres oksidatif
seluler.38,39,40 Sitokin IL-6 adalah
molekul yang bersifat pleiotropik yang
mengatur banyak aspek tidak hanya
peradangan tetapi juga metabolisme
tubuh.41 Penelitian oleh Aldona et al pada
tahun 2018 di Polandia melaporkan
hubungan kadar IL-6 terhadap kadar
kolesterol total dan LDL serum pada
pasien psoriasis vulgaris dimana kadar IL-
6 juga berhubungan dengan luas area
tubuh yang terkena yang merupakan salah
satu indikator dalam menentukan skor
PASI.15 Kombinasi IL-6 dan tumor
growth factor (TGF)-ß berperan dalam
diferensiasi sel T naif menjadi sel Th-17
yang selanjutnya memproduksi IL-17A
yang merupakan faktor kunci pada
patogenesis psoriasis.42,43
Sitokin IL-6 mengubah
metabolisme lipid dengan meningkatkan
kadar very low density lipoprotein
(VLDL) dan mengurangi eliminasi
trigliserida. Molekul trigliserida kemudian
menjadi substrat untuk enzim lipase hepar
dan lipoprotein dan menghasilkan produk
akhir berupa LDL dengan densitas yang
lebih kecil dimana molekul ini lebih
mudah masuk ke dalam arteri dan lebih
rentan terhadap oksidasi. Sel makrofag
pada jaringan adiposa juga menghasilkan
IL-6 yang melepaskan asam lemak bebas,
kolesterol dan trigliserida dari jaringan
adiposa sehingga terdapat peningkatan
kadar trigliserida, kolesterol total dan LDL
serum.14,13 Peningkatan produksi TNF-α
jangka panjang pada psoriasis
mempengaruhi metabolisme lipid dengan
merangsang produksi LDL dan bentuk
teroksidasinya serta menghambat produksi
HDL serum.15 Molekul oxidized low
density lipoprotein (ox-LDL) merangsang
ekspresi molekul adhesi seperti
intercellular adhesion molecule (ICAM)-1
dan vascular cell adhesion molecule
(VCAM)-1 pada sel endotel dan
meningkatkan perlekatan sel mononuklear
dan endotel. Pasien psoriasis memiliki
pembuluh darah yang berliku-liku dan
melebar pada dermis yang mengakibatkan
kebocoran ox-LDL sehingga
meningkatkan ekspresi molekul adhesi dan
sitokin dan mengganggu keseimbangan
statis osmosis.12 Molekul HDL memiliki
beberapa fungsi yaitu reverse cholesterol
transfer (RCT), antiinflamasi, antioksidan,
antiapoptosis dan antitrombotik yang
terkait dengan pencegahan penyakit
kardiovaskular. Fungsi RCT mengacu
pada proses transportasi kolesterol dari
jaringan perifer ke hati yang selanjutnya
diubah menjadi asam empedu atau
disintesis menjadi hormon sterol. Fungsi
HDL berkurang pada proses inflamasi
kronis seperti psoriasis.12 Limfosit T
bersama dengan sel imun dan sel fagositik
lainnya mengandung nicotinamide adenine
dinucleotide phosphate (NADPH) dengan
kadar rendah yang selanjutnya
menghasilkan reactive oxygen species
(ROS) pada psoriasis vulgaris.44 Pada
penelitian ini didapatkan peningkatan
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
714 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
kadar kolesterol total serum yang
signifikan pada psoriasis derajat sedang-
berat dibandingkan psoriasis derajat
ringan. Kadar LDL dan trigliserida serum
mengalami peningkatan serta penurunan
kadar HDL serum pada psoriasis derajat
sedang-berat dibandingkan psoriasis
derajat ringan namun tidak signifikan. Hal
ini disebabkan karena trigliserida
merupakan kelebihan energi yang
disimpan sebagai cadangan lemak di
jaringan adiposa sedangkan LDL
merupakan produk akhir dari trigliserida.
Pada penelitian ini dilakukan eksklusi
pada pasien dengan obesitas dan pasien
dengan cadangan lemak berlebih sehingga
berpengaruh terhadap hasil kadar
trigliserida serum.
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu
menggunakan rancangan penelitian cross
sectional dan menggunakan jumlah sampel
yang sedikit serta perbandingan sampel
pasien psoriasis derajat ringan dan sedang-
berat yang tidak seimbang. Penelitian
lebih lanjut dengan subjek penelitian yang
lebih banyak diperlukan untuk mengetahui
hubungan antara derajat keparahan
penyakit dengan profil lipid pada pasien
psoriasis vulgaris.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara
derajat keparahan penyakit berdasarkan skor
PASI terhadap kadar kolesterol total serum
sehingga dapat disimpulkan bahwa psoriasis
derajat sedang-berat memiliki resiko
peningkatan kadar kolesterol total serum
dibandingkan psoriasis derajat ringan.
Pemeriksaan dan pemantauan profil lipid
pada pasien psoriasis vulgaris diperlukan
sehingga diharapkan mampu mempercepat
perbaikan lesi pada pasien psoriasis vulgaris.
BIBLIOGRAFI
Souza, C. S., de Castro, C. C. S., Carneiro, F.
R. O., Pinto, J. M. N., Fabricio, L. H. Z.,
AzulayAbulafia, L., Romiti, R., Cestari,
T. F., Suzuki, C. E., & Biegun, P. M.
(2019). Metabolic syndrome and
psoriatic arthritis among patients with
psoriasis vulgaris: Quality of life and
prevalence. The Journal of
Dermatology, 46(1), 310.
https://doi.org/10.1111/1346-
8138.14706
Souza CS, de Castro CCS, Carneiro FRO,
Pinto JMN, Fabricio LHZ, Azulay-
Abulafia L, et al. Metabolic syndrome
and psoriatic arthritis among patients
with psoriasis vulgaris: Quality of life
and prevalence. J Dermatol. 2019;
46(1): 310.
https://doi.org/10.1111/1346-
8138.14706
Parisi R, Symmons DPM, Griffiths CEM,
Ashcroft DM. Global epidemiology of
psoriasis: A systematic review of
incidence and prevalence. J Invest
Dermatol. 2013; 133(2): 37785.
Puig L, Dossenbach M, Berggren L,
Ljungberg A, Zachariae C. Absolute
and relative psoriasis area and severity
index (PASI) for comparison of the
efficacy of ixekizumab to etanercept
and placebo in patients with moderate-
to-severe plaque psoriasis: An
integrated analysis of UNCOVER-2
and UNCOVER-3 outcomes. Acta
Derm Venereol. 2019; 99(11): 9717.
Hugh J, Weinberg J. Update on the
pathophysiology of psoriasis. Cut.
2018; 42(3): 612.
Brandon A, Mufti A, Sibbald G. Diagnosis
and management of cutaneous
psoriasis: A review. Woundcare J.
2019; 32(2): 5869.
10.1097/01.ASW.0000550592.08674.4
3
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 715
Lee JY, Kang S, Park JS, Jo SJ. Prevalence of
psoriasis in Korea: A population-based
epidemiological study using the Korean
national health insurance database. Ann
Dermatol. 2017; 29(6): 7617.
Sigit Prakoeswa CR, Hidayati AN, Hendaria
MP, Listiawan MY, Utomo B,
Damayanti D, et al. The profile of
psoriasis vulgaris patients: A
descriptive study. Berk Ilmu Kesehat
Kulit dan Kelamin. 2021; 33(3): 173
81.
https://doi.org/10.20473/bikk.V33.3.20
21.173-181
Ku SH, Kwon WJ, Cho EB, Park EJ, Kim
KH, Kim KJ. The association between
psoriasis area and severity index and
cardiovascular risk factor in Korean
psoriasis patients. Ann Dermatol. 2016;
28(3): 3603.
Shih CM, Chen CC, Chu CK, Wang KH,
Huang CY, Lee AW. The roles of
lipoprotein in psoriasis. Int J Mol Sci.
2020; 21(3): 112.
https://doi.org/10.3390/ijms21030859
Pal M, Febbraio MA, Whitham M. From
cytokine to myokine: The emerging
role of interleukin-6 in metabolic
regulation. Immunol Cell Biol. 2014;
92(4): 3319.
https://doi.org/10.1038/icb.2014.16
Pietrzak A, Chabros P, Grywalska E, Pietrzak
D, Kandzierski G, Wawrzycki B, et al.
Serum concentration of interleukin 6 is
related to inflammation and
dyslipidemia in patients with psoriasis.
Postep Dermatologii i Alergol. 2020;
37(1): 415.
https://doi.org/10.5114/ada.2018.78028
Nowowiejska J, Baran A, Flisiak I.
Aberrations in lipid expression and
metabolism in psoriasis. Int J Mol Sci.
2021; 22(12): 111.
https://doi.org/10.3390/ijms22126561
Kim WB, Jerome D, Yeung J. Diagnosis and
management of psoriasis. Can Fam
Physician. 2017; 63(3): 27885.
Rendon A, Schakel K. Psoriasis pathogenesis
and treatment. Int J Mol Sci. 2019;
20(14): 128.
https://doi.org/10.3390/ijms20061475
Nicolescu AC, Bucur Ş, Giurcăneanu C,
Gheucă-Solovăstru L, Constantin T,
Furtunescu F, et al. Prevalence and
characteristics of psoriasis in Romania:
First study in overall population. J Pers
Med. 2021; 11(6): 112.
https://doi.org/10.3390/jpm11060523
Ogawa E, Okuyama R, Seki T, Kobayashi A,
Oiso N, Muto M, et al.
Epidemiological survey of patients
with psoriasis in Matsumoto city,
Nagano Prefecture, Japan. J Dermatol.
2017; 45(3): 14.
https://doi.org/10.1111/1346-
8138.14101
Nadya Kelfinta H, Ervianti E, Rahniayu A.
Clinical profile of psoriasis vulgaris at
Soetomo general hospital, Surabaya.
Heal Nation. 2020; 4(9): 2829.
https://doi.org/10.33846/hn40902
Armstrong AW, Read C. Pathophysiology,
clinical presentation and treatment of
psoriasis: A review. J Am Med Assoc.
2020; 323(19): 194560.
10.1001/jama.2020.4006
Colombo D, Cassano N, Bellia G, Vena GA.
Gender medicine and psoriasis. World
J Dermatology. 2014; 3(3): 3644.
Song HJ, Park CJ, Kim TY, Choe YB, Lee
SJ, Kim NI, et al. The clinical profile
of patients with psoriasis in Korea: A
nationwide cross-sectional study (EPI-
PSODE). Ann Dermatol. 2017; 29(4):
46270.
Hägg D, Sundström A, Eriksson M, Schmitt-
Egenolf M. Severity of psoriasis differs
between men and women: A study of
the clinical outcome measure psoriasis
area and severity index (PASI) in 5438
Swedish register patients. Am J Clin
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
716 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
Dermatol. 2017; 18(4): 58390.
Maul JT, Augustin M, Sorbe C, Conrad C,
Anzengruber F, Mrowietz U, et al.
Association of sex and systemic
therapy treatment outcomes in
psoriasis: A two-country, multicentre,
prospective, noninterventional registry
study. Br J Dermatol. 2021; 185(6):
11608.
https://doi.org/10.1111/bjd.20387
Kwan Z, Bong YB, Tan LL, Lim SX, Yong
ASW, Ch’ng CC, et al. Determinants
of quality of life and psychological
status in adults with psoriasis. Arch
Dermatol Res. 2018; 310(5): 44351.
https://doi.org/10.1007/s00403-018-
1832-x
Yavuz Daglioglu EB, Cadirci D, Aksoy M.
Effects of disease severity on quality of
life in patients with psoriasis. Dermatol
Ther. 2020; 33(6): 121.
Menter A. Psoriasis and psoriatic arthritis
overview. Am J Manag Care. 2016;
22(8): 21724.
Elobeid, H E-T, Alfarouk KO, Aljarbou AN,
Elhassan GO, Muddathir AK, Ramadan
AMA, et al. Correlation between the
body mass index and psoriasis in
dermatology and venereology teaching
hospital in Khartoum. Am J
Dermatology Venereol. 2017; 6(2): 30
9.
Duarte GV, Oliveira M de FSP, Cardoso TM,
Follador I, Silva TS, Cavalheiro CMA,
et al. Association between obesity
measured by different parameters and
severity of psoriasis. Int J Dermatol.
2012; 52(2): 17781.
Xue K, Liu H, Jian Q, Liu B, Zhu D, Zhang
M, et al. Leptin induces secretion of
pro-inflammatory cytokines by human
keratinocytes in vitro - a possible
reason for increased severity of
psoriasis in patients with a high body
mass index. Exp Dermatol. 2013;
22(6): 40610.
Res AD, Ewa B, Mys HP. Serum fatty acid
profile in psoriasis and its comorbidity.
Arch Dermatology Res. 2017; 30(9):
110.
El Asmi MA, Zidi W, Mebazaa A, Zayani Y,
Ayadi I, Feki M, et al. Serum lipid
level in Tunisian patients with
psoriasis. Clin Lab. 2014; 60(6): 1043-
47. 10.7754/clin.lab.2013.130535
Yazdanpanah MJ, Vahabi-Amlashi S,
Nematy M, Shaelaei N, Mohajeri SAR,
Tafazzoli Z. Association of serum lipid
profiles and dietary intakes of vitamin
E and fiber with psoriasis severity.
Casp J Intern Med. 2021; 12(4): 606
12.
Rathore V, Singh K. An association of body
mass index and body fat percentage
with blood lipid profile of university
employee. Int J Phys Educ Sport. 2018;
3(4): 714.
Liu X, Yu S, Mao Z, Li Y, Zhang H, Yang K,
et al. Dyslipidemia prevalence,
awareness, treatment, control, and risk
factors in Chinese rural population:
The Henan rural cohort study. Lipids
Health Dis. 2018; 17(1): 112.
Armstrong EJ, Krueger JG. Lipoprotein
metabolism and inflammation in
patients with psoriasis. Am J Cardiol.
2016; 118(4): 6039.
https://doi.org/10.1016/j.amjcard.2016.
05.060
Trong HN, Tat TN, Anh TTN, Uyen NP, Van
TN, Hau KT, et al. Efficacy of adding
oral simvastatin to topical therapy for
treatment of psoriasis: The Vietnamese
experience. Open Access Maced J Med
Sci. 2019; 7(2): 23742.
Szepietowski JC, Pietrzak A, Michalak-
Stoma A, Chodorowska G. Lipid
disturbances in psoriasis: An update.
Hindawi Publ Corp. 2010; 2(1): 113.
Lehrskov LL, Christensen RH. The role of
interleukin-6 in glucose homeostasis
Perbedaan Derajat Keparahan Penyakit Berdasarkan Skor Psoriasis Area and Severity Index
(PASI) Terhadap Profil Lipid pada Psoriasis Vulgaris
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 717
and lipid metabolism. Semin
Immunopathol. 2019; 41(4): 4919.
https://doi.org/10.1007/s00281-019-
00747-2
Kimura A, Naka T, Kishimoto T. IL-6-
dependent and -independent pathways
in the development of interleukin 17-
producing T helper cells. Proc Natl
Acad Sci U S A. 2007; 104(29):
12099104.
https://doi.org/10.1073/pnas.07052681
04
Ogawa E, Sato Y, Minagawa A, Okuyama R.
Pathogenesis of psoriasis and
development of treatment. J Dermatol.
2018; 45(3): 26472.
https://doi.org/10.1111/1346-
8138.14139
Asha K, Singal A, Sharma SB, Arora VK,
Aggarwal A. Dyslipidaemia &
oxidative stress in patients of psoriasis:
Cardiovascular risk factors. Indian J
Med Res. 2017; 76(11): 70813.
Copyright holder:
Annisa Marsha Evanti, Pristia Widya Monica, Fitri Kasmitasari, Muhammad Eko Irawanto
(2022)
First publication right:
Jurnal Health Sains
This article is licensed under: