How to cite:
Ginting, R, A, B., SpEm, W., Hilmy, R., (2022) Efektifitas Terapi Yoga pada Stress Kerja Perawat
Jiwa. Jurnal Health Sains 3(5). https://doi.org/ 10.46799/jhs.v3i5.487
E-ISSN:
2723-6927
Published by:
Ridwan Institute
Jurnal Health Sains: pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol.3, No.5, Mei 2022
PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA FISIK, EMPLOYEE
ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT TAMAN
HARAPAN BARU
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy
Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], Wahyuni.dian@esaunggul.ac.id,
mohamad.reza@esaunggul.ac.id
ARTIKEL INFO
ABSTRAK
Diterima:
10 Mei 2022
Direvisi:
11 Mei 2022
Dipublish:
23 Mei 2022
Kinerja Karyawan merupakan parameter yang penting
dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan produktivitas dan
kinerja tenaga kesehatan sangat penting dalam upaya
meningkatkan efisiensi dari pelayanan kesehatan. Kinerja
perawat sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan,
motivasi kerja, lingkungan kerja fisik, dan employee
engagement. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja fisik, dan
employee engagement terhadap kinerja perawat di Rumah
Sakit Taman Harapan Baru. Penelitian ini merupakan
penelitian kuatitatif dengan pendekatan cross sectional
dengan jumlah sampel 54 orang. Hasil Penelitian terdapat
pengaruh secara simultan antara motivasi kerja (p= 0.044),
lingkungan kerja fisik (p = 0.001) dan employee
engagement (p=0.048) terhadap kinerja perawat.
Kesimpulan perawat Rumah Sakit Taman Harapan Baru
memiliki motivasi kerja dan employee engagement yang
tinggi. Sedangkan lingkungan kerja fisik masih bernilai
sedang. Saran kepada Rumah Sakit Taman Harapan Baru
agar dapat memperbaiki kondisi lingkungan kerja fisik,
memberikan apresiasi kepada perawat agar tercitap suasana
yang nyaman.
ABSTRACT
Employee perfomance is an important parameter in health
services. Increasing the productivity and perfomance of
health workes is very important in an effort to increase the
efficiency of health services. Nurse perfomance is strongly
influenced by knowledge, skills, work motivation, physical
work environment, and employee engagement. The aim of
this study to analyze the effect of work motivation, physical
work environment, and employee engagement on the
perfomance of nurses at Taman Haran Baru Hospital. This
study is using cross sectional method with total sample of
54 people. The results of this study have a simultaneous
effect between work motivation (p = 0.004), physical work
environment (p=0.001), dan employee engagement
(p=0.048) on nurse perfomance. Conclussion, Nurses at
Taman Harapan Baru Hospital have high work motivation
Kata Kunci:
motivasi kerja; lingkungan
kerja fisik; employee
engagement; kinerja perawat
Keywords:
work motivation, physical
work environment, employee
engagement, work
perfomance.
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy
672 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
and employee engagement. While the physical work
environment is still moderate value. Suggestion to the
Taman Harapan Baru Hospital in order to improve the
condition of the physical work environment, give
appreciation to nurses to create a comfortable environment.
Pendahuluan
Rumah Sakit merupakan salah satu
sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan
upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan
sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
lingkungannya untuk mencapai suatu
keseimbangan yang dinamis dan mempunyai
fungsi utama melayani masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang baik dan
berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga
medis dan nonmedis. Salah satu keberhasilan
rumah sakit sangat ditentukan dari
manajemen pengelolaan sumber daya
manusia. masalah-masalah pengelolaan
sumber daya manusia masih banyak
ditemukan pada praktiknya, salah satunya
adalah permasalahan yang berkaitan dengan
kinerja.
Kinerja merupakan parameter penting
dalam pelayanan Kesehatan. Kinerja
karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain: gaji, lingkungan kerja,
budaya organisasi, kepemimpinan dan
motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja,
stress kerja, komunikasi dan faktor-faktor
lainnya (Siagian & Khair, 2018), Kesehatan
dan keselamatan, insentif (Dahlan et al.,
2016) turnover karyawan, kepuasan kerja,
motivasi (Lisan et al., 2016), kompensasi,
desain pekerjaan (Raharjo et al., 2015).
Kinerja perawat juga dipengaruhi oleh
hubungan antara perawat, kolega mereka
serta pemimpin, dan aksesibilitas sumber
daya. Motivasi sebenarnya adalah faktor
dasar dalam peningkatan kinerja perawat. Jika
perawat tidak termotivasi maka perawat tidak
akan melakukan pekerjaan mereka dengan
benar (Songstad et al., 2012).
Tantangan lainnya untuk mencapai
kinerja staf adalah memenuhi lingkungan
kerja fisik yang kondusif bagi seluruh staf di
tempat kerja. Suatu kondisi lingkungan kerja
dapat dikatakan baik apabila lingkungan kerja
sehat, nyaman, aman dan menyenangkan bagi
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Kinerja memiliki sebab dari suatu
employee engagement dan hubungannya
terhadap kinerja, engagement ditandai dengan
energi, keterlibatan dan kemampuan diri.
Employee engagment memiliki peran
terhadap kinerja, selain itu employee
engagement memberikan 63% pengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil observasi dan
preliminary survey yang dilakukan,
didapatkan bahwa nilai turnover dari staf di
rumah sakit cukup tinggi yaitu rata-rata 15%
per tahun dimana nilai toleransi turnover
intension adalah 10% per tahun, sehingga
dapat diperkirakan bahwa masih kurangnya
motivasi kerja, lingkungan kerja yang
mendukung dan employee engagement pada
staf di rumah sakit. Hasil observasi
menjelaskan 60% staf belum memilki rasa
keterikatan dengan rumah sakit.
Beberapa wawancara yang dilakukan
kepada 15 perawat di rumah sakit Taman
Harapan Baru, perawat mengeluhkan
kurangnya reward atas prestasi yang
diberikan terhadap perawat dan kurangnya
apresiasi terhadap hasil kerja perawat di
Rumah Sakit THB. Perawat mengeluhkan
Rumah Sakit lebih memperhatikan perawat
yang sudah lebih lama kerja di Rumah Sakit
Taman Harapan Baru. Beberapa perawat
mengeluhkan jam kerja yang berlebih, hal ini
disebabkan oleh karena adanya overload
pasien terutama di IGD di jam-jam tertentu
pada akhir shift perawat. Pembagian tugas
Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Employee Engagement terhadap Kinerja
Perawat Di Rumah Sakit Taman Harapan Baru
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 673
yang tidak sesuai dan masih dipengaruhi oleh
lama kerja perawat, dalam hal ini perawat
lama memiliki tugas yang lebih sedikit
dibandingkan tugas perawat yang baru.
Berdasarkan dari observasi dan
informasi beberapa perawat yang bertugas,
diketahui bahwa beberapa perawat memiliki
motivasi yang kurang, lingkungan kerja
Rumah Sakit Taman Harapan Baru pada
dasarnya sudah baik, bersih dan tertata.
namun ada beberapa ruangan yang masih
kekurangan ventilasi udara dan pencahayaan
yang kurang terutama diruangan nurse
station. Selain itu masih kuranganya apresiasi
terhadap hasil kerja perawat. erdasarkan teori-
teori dan fenomena yang ada maka peneliti
tertarik melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan kerja
fisik, dan Employee Engagement, Terhadap
Kinerja Perawat Di RS Taman Harapan Baru”
Metode Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, dengan deskriptif analitik
menggunakan pendekatan crosssectional.
Penggumpulan data dilakukan dengan
menyebar kuesioner. Skala digunakan pada
studi ini adalah skala Likert 1-5. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi linear berganda.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perawat di Rumah Sakit Taman Harapan Baru
dari bulan September 2021 sampai dengan
April 2022. Sampel penelitian ini sebanyak
54 responden.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Pengujian Hipotesis (Uji t)
Tabel 1
Output SPSS Coefficients
Berdasarkan output tabel 1 output
coefficents diketahui nilai Signifikansi (Sig.)
variabel motivasi kerja (X1) adalah sebesar
0.044. Karena nilai Sig. 0.044 < nilai p =
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H1
diterima, artinya secara parsial ada pengaruh
motivasi kerja (X1) terhadap Kinerja Perawat.
nilai thitung variabel motivasi kerja adalah
sebesar -2,063. Karena thitung (2.063) >
ttabel (2.008), dengan nilai p =0.044 < 0.05,
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
1
(Constant)
44,307
6,775
6,540
,000
Motivasi Kerja
-,232
,112
-2,063
,044
Lingkungan
Kerja Fisik
,407
,112
3,629
,001
Employee
Engagement
,192
,095
2,028
,048
a. Dependent Variable: Kinerja Perawat
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy
674 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
kesimpulannya H1 diterima artinya secara
parsial ada pengaruh negatif yang signifikan
Motivasi kerja terhadap kinerja perawat.
Artinya meskipun motivasi kerja tinggi belum
tentu kinerja akan meningkat
Berdasarkan output tabel 1 output
coefficents diketahui nilai Signifikansi (Sig.)
variabel Lingkungan Kerja Fisik (X2) adalah
sebesar 0.001. Karena nilai Sig. 0.001 < nilai
p = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H2
diterima, artinya ada pengaruh Lingkungan
Kerja Fisik (X2) terhadap Kinerja Perawat.
nilai thitung variabel Lingkungan Kerja Fisik
(X2) adalah sebesar 3.629. Karena thitung
(3.629) > ttabel (2.008), dengan nilai p =
0.001 < 0.05, kesimpulannya H2 diterima
artinya secara parsial ada pengaruh positif
yang signifikan Lingkungan Kerja Fisik (X2)
terhadap kinerja perawat.
2. Uji Koefisin Determinasi (R2)
Tabel 2
Koefisien Determinasi (R2)
Pada tabel 2. Koefisien Determinasi
(R2), nilai koefisien determinasi atau R
square adalah sebesar 0.328 atau sama dengan
32,8% artinya variabel motivasi kerja,
lingkungan kerja fisik dan employee
engagement berpengaruh terhadap variabel
kinerja perawat sebesar 32,8%. Sedangkan
sisanya (100% - 23,9% = 67,2%) dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
3. Uji Simultan (Uji F/ANOVA)
Tabel 3
Uji Model dan Uji Simultan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
374,893
3
124,964
8,118
,000b
Residual
769,644
50
15,393
Total
1144,537
53
a. Dependent Variable: Kinerja Perawat
b. Predictors: (Constant), Employee Engagement, Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja Fisik
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
,572a
,328
,287
3,923
a. Predictors: (Constant), Employee Engagement,
Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik
b. Dependent Variable: Kinerja Perawat
Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Employee Engagement terhadap Kinerja
Perawat Di Rumah Sakit Taman Harapan Baru
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 675
Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.)
diketahui nilai Sig. Adalah sebesar 0.001.
Karena nilai Sig. 0.001 < 0.05, maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain
motivasi kerja, lingkungan kerja fisik dan
employee engagement secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja perawat.
Berdasarkan perbandingan nilai F
hitung dengan F tabel, pada hasil
penelitian diperoleh nilai Fhitung = 8.118
dengan df1 = 3, df2 = 51 ternyata Ftabel
Pada α = 5% yaitu Ftabel = 2.786. Jadi F
hitung ( 8.118) > Ftabel (2.786), maka H4
diterima atau dengan kata lain motivasi
kerja, lingkungan kerja fisik dan employee
engagement secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja perawat.
B. Pembahasan
a) Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Perawat
Motivasi adalah sebuah
dorongan atau keinginan untuk
mencapai tingkatan usaha yang lebih
tinggi ke arah tujuan organisasi atau
suatu keinginan untuk berusaha
memberi pemenuhan kebutuhan
individu. Penilaian kinerja yang
berdampak pada peningkatan motivasi
kerja dan peningkatan produktivitas
merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas dari layanan
asuhan keperawatan yang diberikan
dalam rumah sakit. Layanan
keperawatan yang diberikan harus
sesuai dengan standar asuhan. Standar
pelayanan keperawatan merupakan
pedoman untuk perawat melakukan
praktik keperawatan yang digunakan
untuk menentukan apakah perawat
telah bertindak sesuai prosedur (Potter
et al., 2009). Sesuai dengan teori
(Gilles, 1996) yang menyatakan bahwa
penilaian kinerja perawat dapat
dilakukan melalui penilaian standar
asuhan keperawatan. Faktor yang
mempengaruhi seseorang melakukan
asuhan keperawatan yaitu motivasi.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Trisa et al., 2019) yang
menunjukkan dari 219 responden
67,9% (147 orang) diantara
berpendapat bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja
organisasi dan 32,9% (72 orang)
menyatakan motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Susanti, 2019) yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan dari variabel tanggung jawab
(p=0.027), prestasi kerja (p=0.048),
hasil kerja (p=0.049), gaji (p==0.035),
status (p=0.041) dan prosedur kerja
(p=0.008) terhadap kinerja. Variabel
prosedur kerja memberikan pengaruh
paling besar terhadap kinerja perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Deli Serdang (Nilai
Exp(B) sebesar 35.288).
Penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian (Novitasari, 2019)
yang menunjukkan bahwa motivasi
kerja dan kepuasan kerja memiliki
korelasi lemah terhadap kinerja
(p=0.363), namun tidak berpengaruh
terhadap kinerja (thitung 0.107 < ttabel
1.984, p=0.915). Motivasi yang
dimiliki perawat sangat tinggi dan
memiliki korelasi dengan kinerja
perawat namun tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerjanya, Hal ini kemungkinan
karena sifat mother instinc yang sudah
dimiliki oleh perawat sehingga perawat
tetap bekerja sepenuh hati tanpa
melihat faktor-faktor lainnya
Penelitian ini tidak sejalan
dengan (Porotu’o et al., 2021) yang
menunujukkan bahwa Motivasi kerja
tidak berpengaruh langsung terhadap
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy
676 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
kinerja di Pelayanan Rawat Inap
Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran
Kasih Manado. Hubungan antara
motivasi kerja dengan kinerja tidak
selalu tetap, tingginya motivasi kerja
seseorang perawat tidak selalu
berdampak terhadap kinerja. Karena
sangat bervariasinya faktor-faktor yang
terlibat dalam motivasi, memungkinkan
motivasi tidak berpengaruh langsung
terhadap kinerja perawat.
Berdasarkan penelitian dan teori
diatas dapat disimpulkan bahwa
Motivasi kerja berpengaruh pada
kinerja perawat dengan arah pengaruh
yang berlawanan. Pengaruh yang
ditimbulkan oleh motivasi kerja
terhadap kinerja perawat dapat berupa
pengaruh negatif ataupun positif. Hal
ini dikarenakan sangat bervariasinya
faktor yang mempengaruhi motivasi,
salahsatunya adalah faktor instrinsik
dan ekstrinsik, sehingga dapat juga
berpengaruh negatif ataupun positif
terhadap kinerja.
b) Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik
terhadap Kinerja Perawat
Menurut (Gilles, 1996) Penilaian
kerja perawat dilakukan untuk
mengetahui atau mengindentifikasi
kebutuhan dari perawat. Salah satu
kebutuhan perawat yaitu lingkungan
kerja fisik yang baik. Lingkungan
kerja fisik yang nyaman atau baik dapat
menciptakan kinerja perawat yang
tinggi.
Penelitian ini sejalan dengan
Rismayanti LP dan (Mayasari et al.,
2021) yang menunjukkan bahwa
lingkungan kerja dan stres kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja sebesar 24,1%. Lingkungan
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perawat
RSU Kertha Usada sebesar 36.3% (p=
0.00). Indikator-indikator yang
mempengaruhi lingkungan kerja itu
sendiri yaitu menciptakan suasana kerja
yang tenang dan kondusif yang akan
membuat perawat merasa aman ketika
berada dilingkungan RSU Kertha
Usada, memberikan fasilitas yang
memadai dan sesuai dengan kebutuhan
perawat, memperhatikan hubungan
kerja antar perawat terutama apabila
mayoritas perawat adalah perempuan,
karena umumnya perempuan lebih
cenderung sensitif dan mudah
tersinggung.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Ghofar & Ningsih, 2012)
yang menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh langsung antara variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan (perawat) ruang Instalasi
Rawat Inap Kelas I, II, IIA dan IIB
Rumah Sakit Islam Malang Unisma (p
<0.005). Hasil Penelitian juga
menunjukkan bahwa semakin baik
tingkat lingkungan kerja maka semakin
baik pula kinerja perawat.
Penelitian ini sejalan dengan (Al-
Galal et al., 2015) yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh lingkungan
kerja terhadap kinerja perawat sebesar
0.375 dan signifikan dan berhubungan
positif dengan demikian lingkungan
kerja mampu mempengaruhi kinerja
perawat yang diwujudkan dari suatu
sikap perawat yang merefleksikan
perasaan suka terhadap lingkungan
yang ada
c) Pengaruh Employee Engagement
terhadap Kinerja Perawat
Employee engagement dan hasil
kinerja merupakan saling berhubungan,
dimana semakin tinggi keterlibatan
karyawan maka semakin tinggi rasa
Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Employee Engagement terhadap Kinerja
Perawat Di Rumah Sakit Taman Harapan Baru
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 677
memiliki, semangat, gairah, pengetahuan kerja, hubungan atasan-
bawahan yang lebih baik yang
mengarah pada berkurangnya konflik,
berkurangnya absensi, menurunnya
turnover yang mengarah pada
efektifitas dan efisiensi dalam bekerja
dan memimpin karyawan untuk
memajukan kinerja. Employee
engagement merupakan faktor yang
penting untuk dipertimbangkan untuk
menjaga karyawan tetap termotivasi
dalam pekerjaannya. Employee
engagement tidak hanya membantu
dalam menjaga karyawan tetap puas
dan termotivasi untuk memberikan
upaya yang terbaik dan bekerja lebih
keras untuk meningkatkan kinerja
tetapi juga dapat membantu
meningkatkan produktivitas,
profitabilitas, kepuasan pelanggan, dan
loyalitas pelanggan, menurunkan
turnover dan absensi karyawan
(Tanwar, 2017).
Penelitian ini sejalan dengan
(Ma’arof RA, 2019) yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara employee
engagement terhadap kinerja perawat
(p <0.001). Artinya ketika perawat
mengalami employee engagement yang
tinggi akan meningkatkan kinerjanya
(task perfomance dan contextual
perfomance).
Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang
diperoleh pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa: (1.) Secara simultan
variabel motivasi kerja, lingkungan kerja fisik
dan employee engagement berpengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah
Sakit Taman Harapan Baru. Dapat diartikan
perawat memiliki motivasi dan didukung
dengan lingkungan kerja yang kondusif dan
adanya employee engagement akan
menghasilkan kinerja perawat yang baik. (2.)
Secara parsial variabel motivasi kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja perawat di Rumah Sakit Taman
Harapan Baru. Diartikan meski motivasi
kurang perawat tetap menghasilkan kinerja
yang baik bagi Rumah Sakit. (3.) Secara
parsial variabel lingkungan kerja fisik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja perawat di Rumah Sakit Taman
Harapan Baru. Diartikan meskipun
lingkungan kerja kurang kondusif perawat
tetap menghasilkan kinerja yang baik bagi
Rumah Sakit. (4.) Secara parsial variabel
employee engagement berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja perawat di
Rumah Sakit Taman Harapan Baru. Diartikan
dengan adanya employee engagement yang
tinggi terhadap rumah sakit akan
menghasilkan kinerja yang baik.
BIBLIOGRAFI
Al-Galal, S. A. Y., Alshaikhli, I. F. T., bin
Abdul Rahman, A. W., & Dzulkifli, M.
A. (2015). EEG-based emotion
recognition while listening to Quran
recitation compared with relaxing music
using valence-arousal model. 2015 4th
International Conference on Advanced
Computer Science Applications and
Technologies (ACSAT), 245
250.Google Scholar
Dahlan, D., Leng, T. S., & Aziz, H. (2016).
Dye sensitized solar cells (DSSC)
dengan sensitiser dye alami daun
pandan, akar kunyit dan biji beras merah
(black rice). Jurnal Ilmu Fisika|
Universitas Andalas, 8(1), 18. Google
Scholar
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy
678 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022
Ghofar, A., & Ningsih, L. (2012). The
Influence Of Playing Therapy And
Music Therapy (Listening Al-Qurâ€TM
an: Juz Amma) To Anxiety Respond At
Toddler. Prosiding Seminas, 1(2).
Google Scholar
Gilles, S. G. (1996). On educating children: A
parentalist manifesto. U. Chi. L. Rev.,
63, 937. Google Scholar
Lisan, Q., Laccourreye, O., & Bonfils, P.
(2016). Sinonasal inverted papilloma:
From diagnosis to treatment. European
Annals of Otorhinolaryngology, Head
and Neck Diseases, 133(5), 337341.
Google Scholar
Maarof RA, and M. N. (2019). The effect of
employee engagement on the job
perfomance of nurses. Journal for
Studies in Management and Planning,
5(8), 1620.
Mayasari, D., Murti, Y. B., Pratiwi, S. U. T.,
& Sudarsono, S. (2021). Metabolic
fingerprinting of Melastoma
malabathricum L. extracts using high-
performance liquid chromatography-
diode array detector combined with
chemometric data analysis. Journal of
Applied Pharmaceutical Science,
11(09), 4856. Google Scholar
Novitasari, K. (2019). Penggunaan Teknologi
Multimedia Pada Pembelajaran Literasi
Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age,
3(01), 5056. Google Scholar
Porotuo, A. C., Kairupan, B. H. R., &
Wahongan, G. J. P. (2021). Pengaruh
Motivasi Kerja Dan Sikap Profesi
Terhadap Kinerja Perawat Di Pelayanan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum GMIM
Pancaran Kasih Manado Melalui
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening. JMBI UNSRAT (Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi)., 8(2).
Google Scholar
Potter, P. A., Perry, A. G. E., Hall, A. E., &
Stockert, P. A. (2009). Fundamentals of
nursing. Elsevier mosby. Google
Scholar
Raharjo, I. T., Puspitawati, H., & Krisnatuti,
D. (2015). Tekanan ekonomi,
manajemen keuangan, dan kesejahteraan
pada keluarga muda. Jurnal Ilmu
Keluarga & Konsumen, 8(1), 3848.
Google Scholar
Siagian, T. S., & Khair, H. (2018). Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening. Maneggio: Jurnal
Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 59
70. Google Scholar
Songstad, N. G., Lindkvist, I., Moland, K. M.,
Chimhutu, V., & Blystad, A. (2012).
Assessing performance enhancing tools:
experiences with the open performance
review and appraisal system (OPRAS)
and expectations towards payment for
performance (P4P) in the public health
sector in Tanzania. Globalization and
Health, 8(1), 113. Google Scholar
Susanti, C. M. (2019). Pengaruh
Konservatisme, Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan Terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Informasi,
Perpajakan, Akuntansi, Dan Keuangan
Publik, 13(2), 181198. Google Scholar
Tanwar, A. (2017). Impact of employee
engagement on performance.
International Journal of Advanced
Engineering, Management and Science,
3(5), 239845. Google Scholar
Trisa, Y., Martadiansyah, A., & Rasyid, R. S.
P. (2019). Prevalensi dan Faktor Risiko
Persalinan Preterm di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang Periode
1 Januari 2015-31 Desember 2017.
Sriwijaya Journal of Medicine, 2(2), 83
92.Google Scholar
Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Employee Engagement terhadap Kinerja
Perawat Di Rumah Sakit Taman Harapan Baru
Jurnal Health Sains, Vol. 3, No.5, Mei 2022 679
Copyright holder:
Rina Apulina br Ginting, Wahyuni SpEm, Reza Hilmy (2022)
First publication right:
Jurnal Health Sains
This article is licensed under: