Jurnal Health Sains: p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2723-6927
Vol. 3, No. 3, Maret 2022
TINJAUAN SISTEM INFORMASI ENA DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA
Haifa Pandhita Ayu, Noviandi, Adi Widodo, Daniel Happy Putra
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Indonesia
Email: [email protected], [email protected] [email protected], [email protected]
info artikel |
abstraK |
Diterima 5 Maret 2022 Direvisi 15 Maret 2022 Disetujui 25 Maret 2022 |
Puskesmas kecamatan Penjaringan Jakarta Utara telah menerapkan sistem informasi ENA untuk segala bentuk kegiatan pencatatan data, rekam medis, dan layanan kesehatan lainnya. Permasalahan yang sering terjadi pada sistem informasi ENA sejak tahun 2017 adalah proses update sistem, dan proses validasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan atau proses, dan Standar Prosedur Operasional sistem informasi ENA. Metode yang digunakan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah petugas puskesmas dengan masa kerja lebih dari dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi ENA sudah cukup baik karena sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan. Beberapa layanan pada sistem informasi ENA, seperti validasi sistem BPJS (P-Care) kurang maksimal karena proses validasi tergantung pada jaringan internet yang di sediakan. Pelatihan secara internal terhadap penggunaan sistem informasi ENA perlu dilakukan, karena adanya perubahan atau perkembangan fitur-fitur sistem. Antivirus dan keamanan jaringan menjadi hal yang perlu di tingkatkan lagi untuk keamanan data dan mengurangi resiko kerusakan perangkat lunak yang mempengaruhi kinerja komputer.
ABSTRACT The Penjaringan sub-district health center, North Jakarta, has implemented the ENA information system for all forms of data recording, medical records, and other health services. Problems that have often occurred in the ENA information system since 2017 are the system update process and the validation process. This study aimed to determine the application or function and Standard Operating Procedures of the ENA information system. The method used is qualitative with the type of descriptive research. Informants in this study were puskesmas officers with more than two years of service. The results showed that the ENA information system was good enough because it complied with the established Standard Operating Procedures. Some services on the ENA information system, such as the validation of the BPJS (P-Care) system, are not optimal because the validation process depends on the internet network provided. Internal training on the ENA information system needs to be carried out due to changes or developments in system features. Antivirus and network security need to be improved again for data security and reducing the risk of software damage that affects computer performance. |
Kata Kunci: Standar Prosedur Operasional; Penerapan Sistem
Keywords: Standard procedure operational; System implementation |
Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Untuk itu kemenkes mengeluarkan kebijakan Kepmenkes No.128/Menkes/SK/II/2004 menyebutkan bahwa untuk terselenggaranya berbagai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan puskesmas (RI., 2019).
Saat ini komputerisasi rekam medis bukan sesuatu yang baru, beberapa rumah sakit dan klinik yang dokternya sudah tidak lagi menggunakan rekam medis kertas. Di era globalisasi saat ini Mouse dan keyboard sudah menggantikan pena dalam pencatatan gejala, hasil observasi, diagnosis bahkan pengobatan. Semakin maju dengan adanya teknologi jaringan komputer. Puskesmas juga memerlukan sebuah sistem informasi sebagai media pendukung agar memudahkan proses pekerjaan yang ada di puskesmas, pada awal tahun 2017 dalam pemantapan penerapan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas di DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menjelaskan paparan Sistem Informasi Kesehatan dari 3 penyedia maupun rekanan yang sudah ditetapkan yaitu ePuskesmas, SIKDA (Sistem Informasi Kesehatan Daerah) Optima dan ENA (Ethiopian News Agency). Menurut Devid Leonard ePuskesmas adalah sistem informasi manajemen puskesmas yang berbasis web dalam membantu pelayanan dan manajemen puskesmas. Namun hal ini di minimalisir melalui pemanfaatan sistem ePuskesmas bahwa hasil penerapan sistem ePuskesmas masih meraskan masih terkendala dengan beban kerja pencatatan dan pelaporan masih ada yang dilakukan secara manual. Perlu adanya pengembangan menu/modul pada sistem e-pukesmas, sistem keamanan data dengan memberikan akses login sesuai level user dan perlu adanya komunikasi dengan BPJS terkait teintgrasi (Leonard et al., 2018).
Menurut Noviandi dan Fauzan SIKDA Optima merupakan SIKDA generik yang dioptimalkan sesuai kebutuhan puskesmas yang melibatkan pihak ketiga yaitu vendor. SIKDA generik digunakan untuk memudahkan petugas puskesmas saat melapor ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan. SIKDA Generik ini diharapkan dapat mengalirkan data dari tingkat yang paling bawah hingga ke tingkat pusat dapat berjalan dengan lancar, terstandarisasi, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan. Hasil penelitian bahwa dari kualitas sistem, informasi, dan pelayanan yang digunakan sangat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan SIKDA pengguna Optima (Fauzan & Noviandi, 2020).
Menurut (WHO, 2021) �sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari enam �building block� atau faktor dasar bagian dari peraturan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut, yaitu pelaksanaan pelayanan kesehatan, produk medis, vaksin dan teknologi kesehatan, tenaga medis, sistem pembiayaan kesehatan, sistem informasi kesehatan, kepemimpinan dan pemerintah. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran sistem informasi Kesehatan di dalam suatu sistem pelayanan kesehatan. Namun untuk Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia, masih belum memadai sehingga tidak bisa memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. Sebagai pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan para kepala Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan petugas kementrian kesehatan, menjadi sulit melakukan pengambilan keputusan untuk perencanaan program dalam rangka mendukung pembangunan Kesehatan �(Abdulloh, & Masfiyah, A 2018).
Salah satu penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis ialah penelitian oleh illin sukma pada tahun 2020 dengan judul �Sistem Informasi Pelayanan Pasien Puskesmas Ulunambo Di Kecamtan Menui Kepulauan Sulawesi Tengah� didapatkan hasil bahwa Sistem Informasi Pelayanan Pasien Puskesmas Ulunambo Dikecamatan Menui Kepulauan Sulawesi Tengah telah berhasil dibuat dengan menggunakan bahasa pemoraman PHP serta DBMS MYSQL. Dengan sistem ini dapat mengelolah data pasien, rekam medis, data rawat inap dan rawat jalan.�(Akbar 2020)
Puskesmas kecamatan penjaringan Jakarta utara merupakan salah satu puskesmas yang ada di DKI Jakarta, sebelum menggunakan sistem informasi semua kegiatan mulai dari pencatatan pasien, pencatatan data rekam medis dan lain-lainnya masih secara manual. Hal tersebut sangat mengganggu dalam pelayanan di Puskesmas Kecamatan Penjaringan pada akhirnya kepala Puskesmas Kecamatan Penjaringan memutuskan untuk beralih menggunakan Sistem Informasi berbasis aplikasi puskesmas. Ada beberapa macam sistem informasi dipuskesmas yaitu ePuskesmas, SIKDA optima dan ENA. Dari ketiga sistem aplikasi ePuskesmas yang lebih banyak digunakan dan banyak dijadikan bahan penelitian adalah ePuskesmas karena Puskesmas mudah digunakan dan aplikasinya berbasis web, yang kedua adalah pelaksanaan aplikasi SIKDA optima kurang lebih sama seperti Puskesmas, yang ketiga adalah sistem informasi merupakan salah satu aplikasi puskesmas yang berbeda dengan aplikasi puskesmas lainnya, kelebihan ENA salah satunya yaitu pada kepemilikan server yang data riwayat pasiennya ada di Puskesmas Kecamatan Penjaringan, sedangkan untuk aplikasi selain ENA data riwayat pasien tidak bisa dimiliki oleh puskesmas.�(Amatayakul 2019)
Dalam penerapan sistem informasi ENA masih kurang efektif. Hal tersebut dapat mengganggu dan menghambat proses pelayanan yang ada di Puskesmas Kecamatan Penjaringan diantaranya yaitu ganguan validasi (bridging) sistem BPJS (P-Care) pada Sistem ENA sehingga pelayanan menjadi kurang maksimal, akibatnya petugas harus menginput kunjungan pasien secara manual, terjadinya rekam medis ganda dan ketidaksesuaian jumlah dosis yang diberikan dokter melalui sistem informasi, sehingga petugas harus konfirmasi ulang ke dokter yang memberikan dosis pengobat tersebut. Selain itu dalam menjalankan system informasi PRIMER Puskesmas ini menggunakan Jaringan LAN (Local Area Network) didalam pelaksanaan diperoleh beberapa masalah, satu diantaranya adalah program ENA PRIMER menjadi lama ketika sedang di update.�(Ervina 2018)
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 - juli 2021 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Instrumen yang digunakan dalam penggalian data primer adalah pedoman wawancara mendalam kepada informan melalui metode wawancara dan pengamatan secara langsung dalam menerapkan sistem Informasi ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan. Penggalian data sekunder menggunakan hasil survey lapangan dan diperoleh dengan mempelajari bahan-bahan pustakaan yang berupa buku-buku, literatur, dokumen, laporan maupun arsip yang dapat mendukung kelengkapan data primer. �(Fauzan and Noviandi 2020)
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi pustaka. Metode studi pustaka ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari jurnaljurnal internasional maupun nasional yang relevan dengan penelitian �(Hatta 2018).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu Menyajikan hasil hasil yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan membandingkan teori-teori yang terkait dan diambil kesimpulannya tanpa mengambil uji statistik untuk mendapatkan data kata-kata cara kerja petugas dan wawancara dalam penerapan sistem informasi Ena primer�(Yusrawati 2020).
Jumlah informan penerapan ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan antara lain:
Tabel 1
Jumlah Informan
No |
Informan |
Jumlah |
1 |
Kepala Puskesmas |
1 |
2 |
Dokter Umum |
2 |
3 |
Perawat |
3 |
4 |
Petugas Admin |
2 |
Sumber : Wawancara Peneliti
�(23 November 2020)
Hasil dan Pembahasan
1. SPO Sistem Informasi ENA
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, puskesmas kecamatan penjaringan Jakarta utara beberapa layanan sudah memiliki SPO yang bertujuan untuk Memperjelas peran, tanggung jawab, dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi dan penggunaan Sistem informasi ENA tentang hak akses dan kerahasiaan data �(Andriani 2017).�������������
2. Pendidikan
Kegiatan dalam penerapan sistem informasi ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan dilakukan berdasarkan SPO. Dalam penerapan sistem informasi ENA kualifikasi Pendidikan masing-masing petugas rekam medis disajikan sebagai berikut �(Ekawati 2020)
Gambar 1
SPO ENA Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
Sumber : SPO Puskesmas Kecamatan Penjaringan (12 Juni 2021)
Tabel 2
Daftar Kualifikasi Pendidikan Petugas Rekam Medis
No |
Kualifikasi Pendidikan |
Jumlah |
1 |
DIII Perekam Medis |
2 |
2 |
SMA Sederajat |
1 |
Sumber : Observasi Peneliti (27 Juni 2021)
Bedasarkan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:377/Menkes/SK/III/2007 menyebutkan bahwa petugas rekam medis yang profesional wajib memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik profesi. Bedasarkan Daftar Kualifikasi Pendidikan di unit rekam medis pada table 2, bagian rekam medis Puskesmas Kecamatan Penjaringan dalam menjalankan kegiatanya sudah didukung oleh 2 tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi yaitu perekam medis dan informasi Kesehatan. Namun masih ada petugas yang belum memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi di bagian distribusi rekam medis karena terbatasnya tenaga perekam medis �(Kemenkes, 2018).
Menurut Jayanti pengetahuan petugas rekam medis terhadap pengelolaan rekam medis sangatlah penting, karena pengetahuan tentang pengelolaan rekam medis akan berdampak pada pelayanan Kesehatan. Petugas rekam medis yang mengetahui pelayanan rekam medis dapat melaksanakan pelayanan rekam medis yang cepat, tepat dan akurat serta meningkatkan mutu pelayanan yang baik (Jayanti, 2016).
3. Pelatihan
Bedasarkan hasil wawancara dengan petugas dalam menerapkan system informasi ENA. Kegiatan pelatihan terkait penggunaan system informasi ENA pada tahun 2017 telah dilakukan pelatihan secara internal sebanyak 1 kali. Namun saat ini sangat dibutuhkan pelatihan kembali terkait fitur-fitur terbaru dalam tampilan system informasi ENA. Agar tidak terjadi human eror saat pelaayanan maka seluruh petugas dapat memahami pada penerapan sistem informasi ENA.
4. Penerapan Sistem Informasi ENA���
Berikut 2 unsur penting dalam penerapan Sistem Informasi ENA pada Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, yaitu:
1. Hardware Sistem Informasi ENA Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Berikut ini merupakan hardware yang berkaitan dengan penggunaan komputer, printer dan perangkat lainnya dalam pelaksanaan penerapan ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan yaitu: PC Server 1 Buah Dengan Spesifikasi: Processor: Intel Xeon E5-2403 1,80GHz 10M, Chipset: Intel C600 Chipset, Memory: 16GB 1333MHz Dual Ranked LV, Hardisk: 3x1TB 7,2K SATA 3,5, VGA: Intel HD Grapichs 4400
2. Networking Sistem Informasi ENA Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Networking yang digunakan dalam pelaksanaan sistem informasi ENA ini menggunakan provider astinet dengan kecepatan 20 Mbps. Sistem informasi ENA menggunakan configuration IP public untuk menghubungkan antara puskesmas kelurahan dengan Puskesmas Kecamatan.
5. Faktor Penghambat Sistem Informasi
���� ENA
Berdasarkan hasil tinjauan sistem informasi ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara mulai dari SPO, SDM hingga proses penggunaannya masih ditemukan beberapa kendala yang pertama yaitu pada saat listrik padam jaringan internet akan hilang dan petugas harus mengunggu listrik menyala untuk menggunakan jaringan internet karena sistem informasi wajib terhubung dengan jaringan internet. Faktor penghambat kedua yaitu sistem informasi ini masih dalam proses pengembangan, jadi sistem informasi ENA sering terjadi error pada bagian-bagian tertentu diantaranya yaitu ganguan validasi (bridging) sistem BPJS (P-Care) pada Sistem ENA. Puskesmas penjaringan Jakarta Utara jika terjadi kendala seperti permasalahan yang dijelaskan diatas maka untuk SPO bagian puskesmas masih mecoba membuat SPO penggunaan aplikasi ENA untuk setiap layanan yang ada, lalu untuk gangguan internet sementara waktu yaitu pelayanan yang akan diberikan kepada pasien sementara waktu dialihkan ke manual dan petugas medis menghubungi bagian staff IT untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut. Sebaiknya untuk proses update aplikasi ENA karena masih dalam tahap pengembangan alangkah baiknya dilakukan setelah jam pelayanan selesai, agar pelayanan yang ada tidak terganggu.
Kesimpulan
Bedasarkan hasil Secara keseluruhan pelaksanaan sistem informasi ENA sudah dilakukan cukup baik sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan dari pada Puskesmas Kecamatan Penjaringan. SPO dijadikan minimum standar yang mempengaruhi pelayanan kesehatan yang berisi pedoman bagi setiap petugas agar bekerja sesuai dengan SPO yang berlaku. Penerapan sistem informasi ENA di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara telah berjalan dengan baik namun saat ini sangat dibutuhkan pelatihan secara internal di puskesmas kecamatan penjaringan agar terpenuhinya sebuah kebutuhan hardware, networking dan adanya komitmen dalam menjalankan sebuah sistem informasi dan tersedianya Antivirus dan keamanan jaringan menjadi hal yang perlu di tingkatkan lagi untuk keamanan data dan mengurangi resiko kerusakan perangkat lunak yang mempengaruhi kinerja komputer.
BIBLIOGRAFI
Abdulloh, & Masfiyah, A. 2018. Keselamatan dan Keamanan Pada Proses. In H B. S. Sabarguna (Ed.), Keselamatan Dan Keamanan Pada Rekam Medis Terkomputerisasi. Jakarta: UI-Press.
Akbar, M. 2020. "Tinjauan Perkembangan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan." Jurnal Sistem Informasi 3-4.
Amatayakul, M. 2019. "Electronic Health Records A Practical Guide For Professionals and Organization." American Health Information Management Association 42-48.
Andriani, R., Kusnanto, H., & Istiono, W. 2017. "Analisis Kesuksesan Implementasi Rekam Medis Elektronik Di Rs Universitas Gadjah Mada. ." Jurnal Sistem Infornasi 13(2). Google Scholar
Ekawati, M. E., Laksono, I. S., & Sanjaya, G. Y. 2020. "Rekam Medis Elektronik Tidak Menjamin Kelengkapan Dokumentasi Kesehatan Pasien. Rekam Medis Elektronik Tidak Menjamin Kelengkapan Dokumentasi Kesehatan Pasien. ." Jurnal Rekam Medis. Google Scholar
Ervina, S. 2018. "Analisa Kebutuhan Pelaksanaan Rekam Medis Elektronik Pasien Rawat Jalan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid." Universitas Esa Unggul .
Fauzan, Ahmad, and Noviandi. 2020. "Evaluation of Optima Regional Health Information System with HOT-Fit on Technology Aspects Approach in Johar Baru Health Center Jakarta." Journal of Intelligent Computing and Health Informatics (JICHI) 1 (1): 9-14. Google Scholar
Hatta, G. R. 2018. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Disarana Pelayanan Kesehatan Edisi Revisi 3. In G. R. Hatta (Ed.), Isi dan Struktur Rekam Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
Jannah, L. M., & Salsabila, S. 2019. "Evaluasi Penerapan SIKDA Optima Dengan Pendekatan HOT-Fit pada Aspek Sumber Daya Manusia di Wilayah Puskesmas Johar Baru Jakarta Pusat." Indonesian of Health Information Management Journal 7 (1). Google Scholar
Jayanti. 2016. "Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu." Studi Kasus Di Kota Surabaya 1-2. Google Scholar
Jayanti, D,. 2016. "Faktor yang Mempengaruhi Kematian Ibu." Studi Kasus di Kota Surabaya. Google Scholar
Kemenkes. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269 Tahun 2008. Rekam Medis. Jakarta: Kemenkes RI.
Ladiasari. 2019. "Tinjauan Pelaksanaan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta." Universitas Esa Unggul .
WHO. 2021. Framework and Standards for Country Health Information Systems. World Health. Genewa: WHO Press.
Yusrawati, & Wahyuni, S. 2020. " Sistem Informasi Rekam Medik Elektronik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta." Fihris 41-47.
Copyright holder: Haifa Pandhita Ayu, Noviandi, Adi Widodo, Daniel Happy Putra (2022)
|
First publication right: Jurnal Health Sains
|
This article is licensed under:
|