Jurnal Health Sains: p�ISSN:
2723-4339 e-ISSN:
2548-1398�����
Vol. 2, No. 11, November 2021
EFEKTIVITAS WRIST STRETCHING, TENDON AND NERVE GLIDING
EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI DAN MENINGKATKAN FUNGSIONAL WRIST PADA KASUS
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Cici Anggraini,
Rahmi Windhy Astari
Universitas Muhammdiyah Surakarta, Jawa
Tengah, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
info artikel |
abstraK |
Diterima 5 November 2021 Direvisi 15 November 2021 Disetujui 25 November 2021 |
Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) adalah penjepitan saraf medianus akibat entrapment
neuropathy saat melalui terowongan karpal di pergelangan tangan tepatnya di bawah fleksor retinaculum. Tujuan dari studi ini
untuk mengetahui efektifitas pemberian wrist
stretching, tendon and nerve gliding exercise dalam
menurunkan nyeri dan meningkatkan fungsional wrist
pada pada Penderita Carpal
Tunnel Syndrome. Untuk mengetahui
efektivitas pemberian
Wrist stretching, Tendon and Nerve dalam menurunkan nyeri dan meningkatkan fungsional wrist
pada kasus Carpal Tunnel Syndrome. Seorang wanita berusia 58 tahun dengan pekerjaan sebelum pandemi penjual donat. Pasien mengeluhkan nyeri di pergelangan tangan menjalar dan terasa kesemutan/mati rasa pada jari-jari 1-3, jari-jari terasa kaku dan sulit menggengam. Pasien terapi selama 2x/minggu dalam 3 minggu, satu kali terapi pasien mengikuti selama 20-30 menit. Pasien diberikan terapi berupa wrist stretching, tendon and nerve gliding
exercise. Nyeri diukur menggunakan
Numeric Rating Scale (NRS) dan Boston Carpal Tunnel Questionair
(BCTQ) untuk derajat keparahan CTS. Setelah diberikan
terapi didapatkan hasil adanya penurunan nyeri tekan dan nyeri gerak sebanyak 1 poin, dan terdapat sedikit peningkatan pada kemampuan fungsional wrist yang
diukur menggunakan BCTQ. Pemberian terapi berupa wrist stretching, tendon and nerve gliding
exercise dapat mengurangi
nyeri dan meningkatkan kemampuan fungsional wrist. ABSTRACT Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a medianus
nerve clamp due to entrapment neuropathy when going through the carpal tunnel
in the wrist precisely under the flexor retinaculum. The goal of this study
is to find out the effectiveness of wrist stretching, tendon and nerve
gliding exercise in reducing pain and improving functional wrist in people
with Carpal Tunnel Syndrome. To find out the effectiveness of wrist
stretching, tendon and nerve in reducing pain and improving functional wrist
in cases of Carpal Tunnel Syndrome. A 58-year-old woman with a job before the
doughnut seller pandemic. Patients complain of pain in the wrist spreading
and feel tingling / numbness in the fingers 1-3, the fingers feel stiff and
difficult to shake. Patients therapy for 2x / week in 3 weeks, one patient
therapy followed for 20-30 minutes.�
Patients are given therapy in the form of wrist stretching, tendon and
nerve gliding exercise. Pain was measured using numeric rating scale (NRS)
and Boston Carpal Tunnel Questionair (BCTQ) for the
severity of CTS. After therapy was given the result of a decrease in press
pain and motion pain by 1 point, and there was a slight improvement in the
functional ability of the wrist measured using BCTQ. The provision of therapy
in the form of wrist stretching, tendon and nerve gliding exercise can reduce
pain and improve the functional ability of the wrist. |
Kata Kunci: carpal tunnel syndrome; nyeri; BCTQ, peregangan pergelangan tangan; tendon; saraf meluncur Keywords: carpal tunnel syndrome; pain; BCTQ; wrist stretch; tendon; nerve
gliding |
Pendahuluan
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah
suatu kondisi medis dimana saraf
tengah tertekan di bagian pergelangan yang mengakibatkan parastesia, mati rasa dan kelemahan otot di tangan (Harman & Sureskiarti, 2018).
Jika kondisi ini terjadi dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan
kelemahan otot pada tangan. operator computer bekerja
selama 8 jam kerja dengan penggunaan komputer intens selama 5-6 jam kerja. Carpal
tunnel syndrome (CTS) adalah entrapment
neuropathy saraf medianus
pada terowongan karpal (Fitriani, 2012).
Carpal tunnel terdiri dari saraf medianus, 9 tendon fleksor, bursa sinovial, dan jaringan ikat subsynovial (SSCT).
Patogenisis pada CTS termasuk
tendosinovitis pada tendon fleksor
digitorum, peningkatan tekanan
carpal tunnel yang mana menganggu perjalanan
saraf median, dan trauma yang berulang
bahkan gerakan tangan yang abnormal (Liu et al., 2021).
Di Amerika populasi
terjadi CTS pada pekerja lebih besar dari
pada masyarakat umum hanya 23% yang terjadi (Fenton et al., 2012).
Sedangkan di Italy mereka
yang melakukan pekerjaan
manual menjadi patologi CTS
pada 2006-2010 meningkat sampai
170% yang terkena (Scalise et al., 2021).
Di indonesia sendiri penyebab CTS akibat kerja masih belum
diketahui secara pasti, namun risiko
tinggi pada para pekerja penggunaan pergelangan tangan dan didapatkan prevalensi CTS antara 5,6% sampai dengan 15% (Putri, 2019).
Diagnosa CTS terjadi
melalui anamnesis dan pemeriksaan
klinis yang memanfaatkan berbagai tes provokasi
seperti flexi wrist (Phalen Test), tes perkusi saraf
(Tinel Test), Compresion Test, the
Two Point Descrimination test, and the
Semmes-Weinstein Monofilament Test (SWMT) (Scalise et al., 2021).
Berbagai macam
modalitas dalam penanganan pada kasus CTS salah satunya perawatan non-bedah seperti fisioterapi,
splinting, NSIAD, oral streroids, and
injection procedures (Savage & Albano, 2020).
Fisioterapi dapat mengatasi masalah pada Carpal
Tunnel Syndrome diantaranya dengan
modalitas Wrist stretching, Tendon and
Nerve Gliding exercise (Salsabila et al., 2021).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas tujuan dari
artikel ini untuk mengetahui efektifitas fisioterapi dengan exercise Wrist stretching, Tendon and Nerve
pada kasus Carpal Tunnel Syndrome.
Metode Penelitian
Seorang
wanita berusia 58 tahun dengan pekerjaan
penjual donat sudah hampir 8 tahun menekuni pekerjaan tersebut, sebelumnya 3 tahun yang lalu sudah pernah
terkena CTS sembuh dan pada
awal bulan juli lalu pasien
kembali merasakan sakit pada tanggan seperti 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan
nyeri di pergelangan tangan menjalar dan terasa kesemutan/mati rasa pada jari-jari 1-3, jari-jari terasa kaku dan sulit menggengam. Pasien juga mengeluhkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas pekerjaan rumah tangga karena
nyeri pada pergelangan tangan. Pada pemeriksaan pasien mengeluhkan nyeri tekan dan nyeri saat bergerak
pada wrist. Intervensi fisioterapi
yang dapat diberikan pada pasien ini berupa
wrist stretching diberikan 5 repitisi dan dilakukan 4-5x/hari, tendon gliding exercise 5-10 repitisi
dilakukan 2-3x/hari dan Nerve
Gliding Exercise dilakukan 10-15x/hari. Sebelum diberikan
latihan terapis mengukur nyeri dengan NRS dan derajat keparahan CTS dengan BCTQ.
Alat
ukur yang digunakan pada pasien ini adalah
NRS (Numeric Rating Scale) untuk mengukur nilai nyeri. Skor nyeri menggunakan NRS yaitu 0-10 dimana 0= tidak ada nyeri, sedangkan
10= sangat nyeri (Merdekawati,
2011).
Pengukuran derajat keparahan CTS dengan Boston
Carpal Tunnel Questionnaire (BCTQ) Alat ukur ini berisi pertanyaan
yang sesuai guna mengetahui derajat keparahan sindrom terowongan karpal yang terdiri dari 11 item skala keparahan gejala (severity symptom scale) dengan
klarifikasi nilai SSS: 11 :
tidak ada gejala, 12-22 : ringan, 23-33 : sedang, 24-44 : berat, 45-55 :
sangat parah dan 8 item skala
status fungsional (functional status scale) dengan Klasifikasi nilai FSS: 8 : tidak ada gejala, 9-16 : ringan, 17-24 : sedang, 25-32 : berat, 33-40 : parah (Karpal,
2019).
Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan nyeri, mati rasa, kelemahan, kesemutan, dan kesulitan mengerjakan tugas-tugas motorik halus dalam 2 minggu
terakhir.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Nyeri menggunakan NRS
NRS |
T (awal) |
T (akhir) |
Nyeri tekan |
5 |
3 |
Nyeri gerak |
4 |
3 |
Berdasarkan
tabel diatas nyeri yag diukur
menggunakan NRS diperoleh hasil nyeri tekan
pada daerah wrist T(awal): (Meems et al., 2017);
nyeri gerak wrist T(awal): (Savage & Albano, 2020); setelah diberikan terapi berupa Wrist Stretching,
Tendon and
Nerve Gliding exercise terjadi penurunan
nyeri pada T(akhir) yaitu menjadi nyeri
tekan: serta nyeri gerak pada wrist bernilai 3.
BCTQ |
T (awal) |
T (akhir) |
Symptoms Severity Scale |
hasil = 33 (moderate) |
hasil = 27 (moderate) |
Functional Status Scale |
hasil= 21 (moderate) |
hasil = 19 (moderate) |
Pengukuran Derajat Keparan CTS dengan BCTQ (Boston Carpal Tunnel Questionnaire).
Berdasarkan tabel diatas nilai
derajat keparahan CTS yang diukur menggunakan BCTQ menunjukkan hasil peningkatan pada beberapa item
pada SSS dan FSS. Hal ini dapat
dilihat dari intrepretasi T(awal) dan T(akhir) terapi, dimana pada skor terapi awal bernilai
33 pada SSS dan 21 pada FSS yaitu intrepretasi
moderate, sedangkan pada T(akhir)
skor bernilai 27 pada SSS
dan 19 pada FSS dimana interpretasi
masih sama pada moderate tapi adanya penurunan
nilai akhir.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada nyeri tekan dan nyeri gerak dimana
adanya penurunan pada nyeri dan penurunan derajat keparahan CTS. Pemberian non-invasive treatment pada kasus CTS dapat menurunkan jumlah kasus dalam melakukan
operasi pelepasan carpal
tunnel (Meems et al., 2017).
Pada tahap awal CTS terapi konservatif adalah rekomendasi penanganan yang berupa splinting
exercise and nerve gliding exercise sebagai terapi utama yang diterapkan pada penderita CTS ringan (Polat et al., 2020).
Fisioterapi sering menggunakan Tendon and
Nerve Gliding sebagai modalitas
terapi yang merupakan perawatan berbasis mekanis yang berusaha merangsang penyembuhan jaringan lunak dan peningkatan vaskularisasi saraf median pada terowongan
carpal. Tendon and Nerve gliding exercise dapat
menggurangi edema, meningkatkan
mobilitas saraf median dan menguranggi perlengketakan jaringan ikat disekitarnya (Savage & Albano, 2020).
Nerve and tendon gliding exercise dapat memaksimalkan perbaikan gejala yang ditimbulkan oleh kompresi nervus medianus di terowongan karpal dan gejala terkait tendon fleksorum yang terjadi pada pasien CTS (Putri, 2019).
Ketika latihan dilakukan, terjadi remodelling dan peregangan pada tenosinovium di sekitar struktur terowongan karpal, hal ini mengurangi
adhesi dan kompresi pada struktur di dalam terowongan karpal. Dengan kata lain, latihan ini dapat mengembalikan
struktur anatomis tersebut ke posisi
semula dan seharusnya sehingga adhesi kompresi di dalam terowongan berkurang dan gejala-gejala juga berangsur hilang (Scalise et al., 2021).
Pada artikel ini pasien juga diberikan wrist
stretching yang berupa extension and flexion wrist, ketika gerakan gerakan fleksi dari posisi ekstensi
saraf median dan tendon flexor digitorum superficial sedikit meregang ketika kembali ke posisi 0o (Liu et al., 2021).
Gerakan aktif dan pasif wrist
flexion and extension dapat meminimalkan
ketegangan saraf median.
Hasil dari studi ini dimana terapi
diberikan sebanyak 6x pertemuan selama 3 minggu menunjukkan bahwa adanya penurunan
nyeri dan penurunan derajat keparahan CTS. Dengan nilai nyeri
tekan pada awal dan akhir menurun 2, nyeri gerak menurun
1 dan intrepretasi BCTQ masih
berada di fase moderate namun ada peningkatan
pada beberapa item pada SSS dan FSS.
Kesimpulan
Adanya penurunan nyeri dan peningkatan kemampuan fungsional pada derajat wrist menggunakan modalitas Wrist
stretching, Tendon and Nerve Gliding exercise pada penderita
Carpal Tunnel Syndrome.
BIBLIOGRAFI
Fenton, J.
J., Jerant, A. F., Bertakis, K. D., & Franks, P. (2012). The Cost Of
Satisfaction: A National Study Of Patient Satisfaction, Health Care
Utilization, Expenditures, And Mortality. Archives Of Internal Medicine,
172(5), 405�411. Google Scholar
Fitriani,
R. N. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dugaan Carpal Tunnel
Syndrome (Cts) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat Di Inspektorat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012. Google Scholar
Harman,
A., & Sureskiarti, E. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada
Pasien Chronic Kidney Disease Dengan Intervensi Inovasi Pemberian Hand Exercise
Terhadap Penurunan Keparahan Carpal Tunnel Syndrome Di Ruang Hemodialisa Rsud
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018. Google Scholar
Karpal,
S. T. (2019). Perbandingan Kombinasi Ultrasound Dan Neural Mobilization
Dengan Kombinasi Ultrasound Dan Myofascial Release Untuk Mengurangi Nyeri Pada.
Google Scholar
Liu,
C.-T., Liu, D.-H., Chen, C.-J., Wang, Y.-W., Wu, P.-S., & Horng, Y.-S.
(2021). Effects Of Wrist Extension On Median Nerve And Flexor Tendon Excursions
In Patients With Carpal Tunnel Syndrome: A Case Control Study. Bmc
Musculoskeletal Disorders, 22(1), 1�11. Google Scholar
Meems,
M., Spek, V., Kop, W. J., Meems, B.-J., Visser, L. H., & Pop, V. J. M.
(2017). Mechanical Wrist Traction As A Non-Invasive Treatment For Carpal Tunnel
Syndrome: A Randomized Controlled Trial. Trials, 18(1), 1�8. Google Scholar
Merdekawati,
A. (2011). Pengembangan Profesionalisme Pendidik Di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Lakbok Banjar-Ciamis. Uin Sunan Gunung Djati Bandung. Google Scholar
Polat,
Y. D., Aydın, E., Ince, F. S., & Bilgen, M. (2020). Sonoelastic
Response Of Median Nerve To Rehabilitation In Carpal Tunnel Syndrome. Journal
Of Ultrasonography, 20(81), E90. Google Scholar
Putri,
P. P. (2019). Nerve And Tendon Gliding Exercise As Nonmedical Intervention For
Carpal Tunnel Syndrome. Essence, 17(2), 34�39. Google Scholar
Salsabila,
N., Sudaryanto, W. T., Rahayu, U. B., & Fis, S. (2021). Efektifitas
Manual Terapi Dalam Menurunkan Nyeri Pada Pasien Carpal Tunnel Syndrome Kronis:
Literatur Review. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar
Savage,
N. J., & Albano, J. (2020). Marrying Tendon And Nerve Gliding Exercises
With Hydrodissection Following Injection For Carpal Tunnel Syndrome�A New
Treatment Approach? Journal Of Orthopaedic Case Reports, 10(9),
38. Google Scholar
Scalise,
V., Brindisino, F., Pellicciari, L., Minnucci, S., & Bonetti, F. (2021). Carpal
Tunnel Syndrome: A National Survey To Monitor Knowledge And Operating Methods. International
Journal Of Environmental Research And Public Health, 18(4), 1995. Google Scholar
Copyright holder: Cici Anggraini, Rahmi Windhy Astari (2021) |
First publication right: Jurnal Health Sains |
This article is licensed under: |