PERAN TENAGA KESAHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA (KESEHATAN IBU DAN ANAK) DI PUSKESMAS
GAJAH MADA TAHUN 2020
Apriyanti Sihole, Heru
Santosa dan Zulhaida Lubis
Universitas Sumatera Utara,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]
info
artikel |
abstrak |
Hanya menggunakan AIJ: Tanggal diterima Tanggal revisi Tanggal yang diterima |
Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini
adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan
penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu dan keluarga dan masyarakat
mengenai pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket
(standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita. Cakupan
kepemilikan buku KIA di Puskesmas Gajah Mada sebesar 71,09% dengan jumlah
kematian ibu 1 orang akibat pendarahan. Penggunaan buku KIA selama puluhan
tahun di Indonesia belum sepenuhnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan
anak sesuai dengan standar WHO (World Helath Organization). Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional melalui metode analitik. Jumlah responden
adalah� 51 orang. Data peran tenaga
kesehatan diperoleh dengan kuesioner. Uji statistik analisisa menunjukkan
bahwa data nilai p value peran
tenaga kesehatan 0,99% (p
value>0,05) terhadap pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA. Sehingga
dapat disumpulkan bahwa tidak ada pengaruh peran tenaga kesehatan dengan
pengetahuan ibu tentang buku KIA. |
Kata kunci: Buku
KIA ; ibu hamil; peran tenaga kesehatan |
Pendahuluan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sesuai dengan (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 284, 2004) tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah
kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan informasi yang
penting bagi ibu dan keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan ibu
dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi
dan tumbuh kembang balita. Buku ini digunakan utuk memantau perkembangan ibu
dan anak mulai dari masa kehamilan sampai pada tumbuh kembang anak usia 6
tahun.
Penggunaan Buku KIA di Indonesia di mulai pada Tahun
1993 di Salatiga Jawa Tengah, yang merupakan hasil kerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency).
Hingga pada Tahun 2006 seluruh provinsi di Indonesia telah menggunakan buku
KIA. Saat ini pengadaan buku KIA merupakan salah satu program nasional
pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak. Capaian
kepemilikan buku KIA berdasarkan hasil Riskesdas 2018 sebesar 70 persen dengan
10 persen tidak dapat menunjukkan buku KIA dan 60 persen dapat menunjukkan buku
KIA. Data Puskesmas Gajah Mada menunjukkan bahwa capaian kepemilikan buku KIA
sebesar 71,09% (Profil
Puskesmas Gajah Mada, 2019).
Berdasarkan data WHO Tahun 2017 angka kematian ibu
sebesar 810 kematian / 100.000 kelahiran hidup perhari, dimana 462 kematian ibu
di negara berkambang dan 11 kematian ibu di negara maju. Data kematian ibu di
ASEAN menunjukkan Indonesia menempati urutan kedua tertinggi. AKI negara
Indonesia 9 kali lebih besar dari negara Malaysia, 5 kali lebih besar dari
negara Vietnam bahkan dua kali lebih besar dari negara Kamboja. Data (Dinas
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, 2018) menunjukkan bahwa angka kematian ibu
yang dilaporkan sebanyak 9 orang, dimana 1 orang berada di Puskesmas Gajah
Mada.
Keberhasilan upaya ibu, di
antaranya dapat dilihat dari indicator Angka Kematian Ibu (AKI) (Nuryawati, 2020)�
salah satunya
dengan menggunakan media buku KIA yang dapat memberikan informasi kepada ibu
hamil tentang bagaimana cara memperhatikan kesehatan selama kehamilan. Di dalam
buku KIA terdapat beberapa catatan yang harus diisi oleh petugas kesehatan
berupa hasil pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi kepada anak sampai
padapengukuran pertambahan berat badan dan tinggi anak. Buku ini yang telah
digunakan di lebih dari 30 negara di dunia dianggap sebagai alat yang efektif
yang di rancang untuk mendukung kehamilan sehat, mengurangi resiko kelahiran
dan meningkatkan kualitas perawatan anak.
Hasil penelitian di negara berkembang yang dilakukan
oleh (Yanagisawa,
2015), di Kamboja (2015) dan (Yanagisawa,
2015), di Palestina (2017) menyatakan
bahwa buku KIA dapat meningkatkan pengetahuan ibu, kunjungan pelayanan ANC, dan
persalinan pada bidan terampil. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Napitupulu
et al., 2018) di Jatinangor menyatakan ibu hamil
yang memanfaatkan buku KIA memiliki pengetahuan yang baik.
Dalam jurnal terbaru yang ditulis oleh (Nakamura,
2019) mengenai penggunaan buku KIA di era
Sustainable Development Goals (SDG�s) menyimpulkan bahwa buku KIA tidak secara
langsung menurunkan angka kematian ibu dan anak tetapi meningkatkan pengetahuan
dan merubah perilaku yang berkaitan dengan penguatan komunikasi antara ibu dan
tenaga kesehatan. Sehingga diperlukan kerjasama semua pihak baik keluarga
terutama suami dan peran tenaga kesehatan agar pemanfataan buku KIA dapat
secara maksimal menekan angka kematian ibu dan anak.
Tenaga kesehatan berperan menjadikan buku Kia sebagai
media KIE dan dokumen pencatatan pelayanan KIA. Sebagai media KIE menyampaikan
pesan-pesan yang tecantum di dalam buku KIA dan memfasilitasi pemahaman ibu,
keluarga, masyarakat dan kader. dengan demikian diharapkan mereka merepakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Buku KIA sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA,
tenaga kesehatan selain melaksanakan pencatatan dengan baik dan benar pada buku
KIA juga memfasilitasi ibu, keluarga dengan memberi tanda (√) pada kotak
yang telah disediakan setelah tenaga kesehatan memberi pelayanan KIA, atau pada
halaman terkait dengan perkembangan anak.
Penelitian yang dilakukan oleh (Sistiarani
et al., 2014), di Purwokerto (2014) menyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara edukasi dan komunikasi buku KIA dengan pengetahuan
KIA. Hasil yang berbeda diperoleh dari penelitian (Osaki
et al., 2019), di Garut (2014) menyatakan bahwa
penggunaan buku KIA secara aktif baik oleh ibu dan tenaga kesehatan akan
meningkatkan pengetahuan antenatal care
(ANC), imunisasi TT, KB dan persalinan di tolong tenaga kesehatan.
Ada dua faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor ekternal adalah
peran petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
pertuags kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di wilayah
kerja Puskesmas Gajah Mada Tahun 2020.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain cross
sectional melalui metode analitik dimana data baik dari variabel bebas dan
terikat diperoleh secara bersamaan. Penelitian kuantitatif adalah riset yang di
dasari pada data kuantitatif dimana data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka atau bilangan. Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan satu kali,
waktu tertentu dan tidak ada pengukuran yang lebih mendalam (Sugiyono,
2017) .
Penelitian dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir dilaksanakan pada
tanggal 8-12 Juni tahun 2020.
Populasi adalah subjek
dengan karakteristik tertentu dalam jumlah yang besar (Wawan,
A. & Dewi, n.d.). Pada penelitian ini populasi adalah
ibu hamil yang memiliki buku KIA di wilayah Puskesmas Gajah Mada sebanyak 514
orang. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah ibu yang menetap di wilayah
kerja Puskesmas Gajah Mada, bersedia menjadi responden dengan kondisi kesehatan
yang baik.
Jumlah sampel pada
penelitian ini diambil sebanyak 10% dari total populasi, dimana di peroleh
sampel sebanyak 51 responden. Pengambilan sampel (Azra,
A., Prasetyo, 2016) dilakukan secara random sampling.
Variabel dari penelitian
ini adalah variabel dependen yaitu pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA dan
variabel independen yaitu pendidikan ibu dan peran tenaga kesehatan. Analisa
data yang digunakan adalah analisa univariat berupa data frekuensi dan analisa
univariat dengan uji Chi square.
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis univariat
1.
Peran tenaga kesehatan
Tabel 1 Distribusi frekuensi peran tenaga kesehatan terhadap pengetahuan
ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tahun 2020
No |
Peran Tenaga Kesehatan |
F |
% |
1 |
Berperan |
50 |
98 |
2 |
Tidak berperan |
1 |
2 |
|
Total |
51 |
100 |
Berdasarkan
tabel 1 di atas mengenai distribusi frekuensi peran tenaga kesehatan terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA, bahwa jumlah tenaga kesehatan yang
berperan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA sebesar 98% (50 responden)
lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang tidak berperan terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA yaitu 2% (2 responden).
Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian (Ayu
Ratna Ningsih, 2018) bahwa tenaga kesehatan dalam
penelitian ini yaitu bidan berperan dalam pengetahaun ibu hamil tentang buku
KIA. Dimana bidan bertanggungjawab dalam memberikan penjelasan kepada ibu hamil
mengenai informasi yang terdapat dalam buku KIA dan juga mengingatkan ibu hamil
untuk selalu membawa buku KIA pada saat melakukan ANC ke puskesmas.
Menurut
buku petunjuk teknis penggunaan buku KIA (Departemen
Kesehatan Indonesia, 2016) yang diterbitkan oleh kementerian
kesehatan tugas dan tanggungjawab tenaga kesehatan menjadikan bukua KIA sebagai
media KIE dan dokumen pencatatan pelayanan KIA. Lebih terinci lagi dijelaskan
bahwa peran dari tenaga kesehatan harus memfasilitasi pemahaman dan penerapan
buku KIA oleh ibu, suami, keluarga dan pengasuh anak di panti/lembaga
kesejahteraan sosial anak dan kader. Tenaga kesehatan menginfornasikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, mencatat hasil pemeriksaan ibu hamil dan
anak, menjelaskan informasi buku KIA temasuk mengingatkan ibu untuk membawa
selalu membawa dan menjaga buku KIA.
Puskesmas
Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir telah melaksanakan berbagai program sesuai
arahan kementerian kesehatan Republik Indonesia untuk mencegah kematian ibu dan
anak mulai dari pelaksanaan ANC (antenatal
care), skining ibu hamil beresiko, P4K sampai dengan penggunaan buku KIA
sebagai rekam medis ibu dan anak. Penggunaan buku KIA itu sendiri sesuai dengan
KepMenKes No.284 Tahun 2014, yaitu buku KIA sebagai satu-satunya alat
pencatatan kesehatan ibu dan anak.
Pada
dasarnya tenaga kesehatan berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang buku KIA. optimalisasi penggunaan buku KIA di tingkat keluarga
hanya akan terjadi bilamana tenaga kesehatan dan kader dapat menjelaskan dan
memastikan ibu dan keluarga paham isi buku KIA. peningkatan pemahaman buku KIA
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada saat memberi pelayanan, waktu
tunggu pelayanan, maupun pada saat kegiatan kelas ibu hamil yang telah
dilaksanakan di berbagai puskesmas.
2. Pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA
Tabel 2 Distribusi Pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA diwilayah kerja
Puskesmas Gajah Mada Tahun 2020
No |
Peran Tenaga Kesehatan |
F |
% |
1 |
Pengetahuan baik |
1 |
2 |
2 |
Pengetahuan kurang |
50 |
98 |
|
Total |
51 |
100 |
Berdasarkan tabel 2 diatas mengenai distribusi frekuensi pengetahuan ibu
hamil tentang buku KIA bahwa jumlah ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang
98% (50 responden) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki
pengetahuan baik 2% (1 responden).
Meskipun jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak
daripada responden yang memiliki pengetahuan baik tapi tidak mempengaruhi kegiatan
penelitian ini. Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang
buku KIA, tidak hanya peran dari tenaga kesehatan.
Hasil penelitian (Damayanti,
2019) yang dilakukan sebagai kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilakukan di Tanjung Pinang (2018) menunjukkan bahwa
dengan adanya penyuluhan, praktik pengisian buku KIA, sampai kepada
pendampingan selama 4 minggu mampu meningkatkan pengetahauan ibu hamil tentang
buku KIA sebesar 29%. Hasil berbeda disampaikan oleh Sistiarani, Gamelia dan
Haryati di Purwokerto (2014) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara peran
tenaga kesehatan dengan kualitas penggunaan buku KIA.
B.
Analisis Bivariat
Analisa
bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen (peran
tenaga kesehatan) dena variabel dependen (pengetahuan ibu hamil tentang buku
KIA) dengan menggunakan uji Chi-square
dengan tingkat kepercayaan 95%. Adapun hasil penelitian diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 3 Peran Tenaga Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada Tahun 2020 ��
Peran tenaga kesehatan |
Pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA |
TOTAL |
p-value |
||||
Pengetahuan baik |
Pengetahuan kurang |
F |
% |
||||
F |
% |
F |
% |
||||
Berperan |
1 |
2 |
49 |
96 |
50 |
98 |
0,999 |
Tidak berperan |
0 |
0 |
1 |
2 |
1 |
2 |
|
TOTAL |
1 |
2 |
50 |
98 |
51 |
100 |
|
Tabel 3 di atas diperoleh hasil analisa hubungan antara peran tenaga kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Puskesmas Gajah Mada Tahun 2020 dengan uji Chi square, bahwa petugas kesehatan yang berperan dalam pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA sehingga pengetahuan ibu hamil baik hanya sebesar 2%� (1 responden) lebih kecil dari persentase pengetahuan kurang ibu hamil tentang buku KIA dengan peran tenaga kesehatan sebesar 96% (50 responden). Sedangkan tidak ada ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang buku KIA tanpa peran tenaga kesehatan dan sebesar 2% (1 responden) tanpa peran tenaga kesehatan pengetahaun ibu hamil tentang buku KIA kurang.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh hasil p value = 0,999. Nilai p value > 0,005 maka Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA.
Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang optimalnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan pemahaman kepada ibu hamil tentang pengetahuan buku KIA. Dalam praktek penggunaan buku KIA selama ini hanya digunakan sebagai prasyarat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas. Ibu hamil dan keluarga belum menyadari pentingnya mengetahui isi buku KIA yang mengandung banyak informasi yang baik untuk menjaga keshamilan dan perawatan anak sampai usia 6 tahun. Petugas kesehatan juga hanya menggunakan buku KIA sebagai rekam medis atau health record hasil pemeriksaan ibu hamil saat melakukan pelayanan ANC (antenatal care). Catatan diberikan dengan mengisi biodata ibu dan suami serta memberikan catatan hasil pemeriksaan di lembar hasil pemeriksaan ibu hamil, tanpa menjelaskan mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan.
Peran tenaga kesehatan yang telah diuraikan di dalam buku petunjuk teknis penggunaan buku kesehatan ibu dan anak��� (Kementerian Kesehatan RI, 2017) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tidak sepenuhnya dilakukan. Petugas kesehatan hanya menggunakan buku KIA sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA, karena di dalam buku KIA terdapat lembaran yang diisi sesuai dengan hasil pemeriksaan ibu hamil. Petugas kesehatan belum menggunakan buku KIA sebagai media KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang menjadi manfaat utama dari penggunaan buku KIA. Sebagai media KIE buku KIA memuat informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat lengkap termasuk imunisasi, pemenuhan gizi, stimulasi pertumbuhan termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak.
Petugas kesehatan belum secara maksimal memberikan pemahaman dan penerapan buku KIA oleh ibu, suami dan keluarga sebagai tanggungjawab utama dalam menggunakan buku KIA. Peran petugas kesehatan selama ini hanya memfasilitasi penggunaan buku KIA dengan cara mengingatkan ibu untuk selalu membawa buku KIA pada saat melakukan ANC, memberi catatan hasil pemeriksaan ibu dan anak dan memberikan tanda (√) pada bagian pelayanan yang telah diberikan tanpa memastikan apakah ibu hamil mengerti dengan informasi yang ada di buku KIA.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Sistiarani et al., 2014), di Purwokerto (2014) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara edukasi dan komunikasi buku KIA dengan pengetahuan KIA. Sementara fungsi edukasi dan komunikasi ini merupakan salahs atu peran dari tenaga kesehatan. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Napitupulu et al., 2018), dkk menunjukkan hasil yang berbeda bahwa ibu hamil yang memanfaatkan memiliki pengetahuan yang baik.
Faktor internal dan ekternal mempengaruhi pengetahuan (Wawan, A. & Dewi, n.d.). Faktor internal berupa umur pendidikan, kecerdasan dan pekerjaan ibu dapat berpengaruh. Di dalam penelitian yang dilakukan oleh (Napitupulu et al., 2018), pengetahuan baik dimiliki oleh ibu dengan usia 20-35 tahun sebanyak 82 orang (54,3%), ibu perpendidikan tinggi 8 orang (72,7%) dan ibu bekerja sebanyak 26 orang (61,98%). Kesadaran ibu dan keluarga akan pentingnya informasi di dalam buku KIA akan mendorong keinginan ibu dan keluarga untuk membaca dan mempelajari isi buku KIA.
Faktor ekternal dapat berupa lingkungan dan sosail budaya. Lingkungan yang dimaksud merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan berpengaruh pada manusia itu sendiri. Dalam pengetahuan buku KIA salah satu lingkungan yang dapat mempengaruhi adalah tenaga kesehatan. Optimalisasi peran tenaga kesehatan dalam memahami dan menggunakan buku KIA sebagai media KIE dan dokumen pencatatan akan mampu menekan angka kematian ibu yang dapat dicegah akibat melahirkan. Di Indonesia sendiri angka kematian ibu akibat komplikasi lebih rendah (15%) daripada angka kematian ibu yang dapat dicegah.
Masih kurangnya kesadaran petugas kesehatan yang melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara maksimal dalam memberikan edukasi dan memotivasi ibu hamil mengenai buku KIA membuat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA masih rendah. Sistem pelayanan yang belum sesuai menjadi salah satu faktor kurangnya peran tenaga kesehatan. Di dalam penerapan akreditasi puskesmas telah di tetapkan lama waktu pemeriksaan sesuai SOP baik untuk poli umum, poli gigi dan poli KIA. Sehingga petugas kesehatan memberikan pelayanan secara terburu-buru mengingat waktu yang dibatasi. Selain itu, kurangnya kecakapan (skill) petugas kesehatan dalam memberikan edukasi dan motivasi kepada ibu hamil. Keterampilan konseling yang baik sangat penting karena dapat memberikan efek positif dalam memotivasi ibu membaca buku KIA.
Tentu saja kedua faktor ini harus saling mendukung, peran petugas kesehatan yang sudah maksimal tanpa di dukung kesadaran ibu tidak akan memberikan pengetahaun yang baik. Begitu pula kesadaran ibu akan pentingnya buku KIA tanpa edukasi dan komunikasi yang baik di dukung kecakapan (skill) dari petugas kesehatan tidak akan berdampak pada pengetahuan ibu yang baik.
�����������
Kesimpulan
Persentase tenaga
kesehatan yang berperan dalam pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di wilayah
kerja Puskesmas Gajah Mada sebesar 98% (50 responden). Namun persentase
pengetahuan ibu yang kurang mencapai 98% (50 responden).
Berdasarkan uji statistik
dengan menggunakan uji chi square
nilai p value = 0,99 (>0,05) yang
berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara pera tenaga kesehatan terhadap pengetahuan ibu
hamil tentang buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Gajah Mada.
BIBLIOGRAFI
Ayu Ratna
Ningsih, N. M. (2018). Hubungan Peran Bidan dengan Tindakan Pemanfaatan Buku
KIA pada Ibu Hamil. Jurusan Kebidanan 2018.
Azra, A.,
Prasetyo, A. (2016). Azra, A., Prasetyo, A. (2016). Pengambilan Sampel
Penelitian Survey.
Damayanti,
M. (2019). Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Pemanfaatan Buku KIA
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tanjungpinang. Edukasi Masyarakat Sehat
Sejahtera (EMaSS): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2),
147�151.
Departemen
Kesehatan Indonesia. (2016). Departemen Kesehatan Indonesia. (2015). Teknis
Penggunaan Buku KIA.
Dinas
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir. (2018). Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Indragiri Hiir Tahun 2018.
Kementerian
Kesehatan RI. (2017). Kementerian Kesehatan RI. (2017). Buku Kesehatan Ibu
dan Anak.
Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 284. (2004). Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 284 Tahun 2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu
dan Anak.
Nakamura,
Y. (2019). The role of maternal and child health (MCH) handbook in the era of
sustainable development goals (SDGs). Journal of Global Health Science, 1(1).
Napitupulu,
T. F., Rahmiati, L., Handayani, D. S., Setiawati, E. P., & Susanti, A. I.
(2018). Gambaran pemanfaatan buku KIA dan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda
bahaya kehamilan. Jurnal Kesehatan Vokasional, 3(1), 17�22.
Nuryawati,
L. S. (2020). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Penggunaan Tablet Kalsium
Laktat Pada Ibu Hamil. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(7),
323�334.
Osaki, K.,
Hattori, T., Toda, A., Mulati, E., Hermawan, L., Pritasari, K., Bardosono, S.,
& Kosen, S. (2019). Maternal and Child Health Handbook use for maternal and
child care: a cluster randomized controlled study in rural Java, Indonesia. Journal
of Public Health, 41(1), 170�182.
Profil
Puskesmas Gajah Mada. (2019). Profil Puskesmas Gajah Mada, 2019.
Sistiarani,
C., Gamelia, E., & Sari, D. U. P. (2014). Fungsi pemanfaatan buku KIA
terhadap pengetahuan kesehatan ibu dan anak pada ibu. Kesmas: National
Public Health Journal, 8(8), 353�358.
Sugiyono.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV.
Alfabeta.
Wawan, A.
& Dewi, M. (n.d.). Wawan, A. & Dewi, M.
Yanagisawa.
(2015). Yanagisawa, Kamboja (2015).
Copyright
holder: Apriyanti Sihole, Heru
Santosa dan Zulhaida Lubis (2020) |
First publication
right: Jurnal Health Sains |
|