FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK 3 BULAN

 

Is Susiloningtyas, Friska Realita, Fira Nur Hasna

Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang,

Jawa Tengah, Indonesia

Email: [email protected], [email protected],

[email protected]

Keywords:

Factors; KB Injection 3 Months; Contraception.

 

 

 

 

Kata Kunci: 

Faktor-Faktor; KB Suntik 3 bulan; Kontrasepsi.

 

 

ABSTRACT

The Family Planning (KB) program is a program to control the rate of population growth in order to meet the public's demand for better and better quality reproductive health (KR) services. The family planning program does not only aim to control the rate of population growth, but also to meet the demands of the community for quality family planning and reproductive health (KR) services, reduce the maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) and improve reproductive health which aims to form a nice little family. Injectable contraception is a method of preventing pregnancy with hormonal injections. Injectable birth control is one of the most widely used methods of preventing pregnancy in Indonesia. Reviewing the literature regarding the factors that influence the use of 3-month injectable hormonal contraception. The method of writing this article is a literature review found in medical journal databases such as PubMed and Google Scholar. The results of the study showed that there was a significant relationship between the factors that influenced the 3-month injectable hormonal contraception. Based on the articles that have been collected, the results of the study show that age, education level, and husband's support are the main factors influencing the use of 3-month injection contraceptives. Based on the results of the discussion above, it can be concluded that the factors that influence the use of 3-month injections are influenced by 1). Age factor, 2). Weight gain factor 3) Husband support factor, 4) Education factor. 

 

ABSTRAK

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan sebuah program untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk untuk dapat memenuhi permintaaan masyarakat akan pelayanan kesehatan reproduksi (KR) yang lebih baik dan berkualitas. Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta meningkatkan kesehatan reproduksi yang bertujuan untuk membentuk keluarga kecil yang baik. Kontrasepsi suntik adalah metode pencegahan kehamilan dengan di suntikan hormonal. KB suntik merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling banyak digunakan di Indonesia. Mengkaji literatur mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi hormonal KB suntik 3 bulan. Metode penulisan artikel ini adalah review literature yang terdapat pada database jurnal kesehatan seperti PubMed, dan Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara faktor yang mempengaruhi kontrasepsi hormonal KB suntik 3 bulan. Berdasarkan artikel yang telah dikumpulkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, tingkat pendidikan, dan dukungan suami merupakan faktor utama yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. erdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan kb suntik 3 bulan dipengaruhi oleh 1). Faktor Usia, 2). Faktor Kenaikan berat badan 3) Faktor Dukungan suami, 4) Faktor Pendidikan.

 

Info Artikel

Artikel masuk 05 Januari 2023, Direvisi 12 Januari 2023, Diterima 18 Januari 2023

 

 


PENDAHULUAN

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan sebuah program untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk untuk dapat memenuhi permintaaan masyarakat akan pelayanan kesehatan reproduksi (KR) yang lebih baik dan berkualitas. Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta meningkatkan kesehatan reproduksi yang bertujuan untuk membentuk keluarga kecil yang baik (Hanna, 2012).

Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pertumbuhan Pendudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa Program KB merupakan salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian ibu, khususnya kematian ibu akibat penyakit 4T. Terlalu muda untuk melahirkan (<20 tahun), angka kelahiran berlebihan, cukup bulan, dan terlalu tua untuk hamil (>35 tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga, menanamkan rasa aman, tenteram, dan harapan akan masa depan yang lebih baik, serta tercapainya kesehatan� jasmani dan rohani (Kemenkes, 2021). Pencapaian peserta KB aktif semua metode kontrasepsi pada tahun 2021 di Jawa Tengah sebanyak 3.563.100 pus terdiri atas 2.190. 427 akseptor KB suntik, 320.669 akseptor KB IUD, 341. 463 akseptor pil, 93. 683 akseptor kondom, 398. 393 akseptor implant, akseptor MOW� 179. 725 akseptor dan 11.069 akseptor MOP. Dengan demikian, pencapaian tertinggi pada KB Suntik dan pencapaian terendah pada MOP.

Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar PUS lebih banyak menggunakan suntik dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntik ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah dan aman. Kebanyakan dari akseptor KB memilih suntik karena mereka hanya perlu melakukannya 1-3 bulan sekali dan tidak perlu melalui proses trauma seperti pada saat pemasangan spiral.

Suntik KB 3 bulan adalah KB yang mengandung hormon progestin, kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah pengeluaran sel telur sehinggah tidak akan terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Satu suntikan di berikan setiap tiga bulan dan suntikan tersebut sangat efektif apabila rutin di berikan secara tepat waktu (Karimang, Abeng, & Silolonga, 2020).

Kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah sering ditemukannya gangguan haid seperti siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) maupun tidak haid sama sekali, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, peningkatan berat badan, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus HIV.

 

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan menggunakan dua database dalam mencari sumber literature yaitu PubMed, dan Gooogle Scholer. Tujuan artikel ini adalah membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Pencarian literature menggunakan kata kunci �Faktor-faktor�, dan �KB Suntik 3 bulan�.

�Artikel yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu: IC1= artikel dipublikasikan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, IC2= artikel dipublikasikan dalam rentang waktu 2012-2022, IC3= merupakan artikel primer dan fulltext, IC4= artikel tidak duplikat yang dipublikasikan melalui PubMed, dan Google Scholar. Selanjutnya dilakukan penyaringan berdasarkan IC1-IC4 dan diperoleh 12 yang tersisa, reviewer kemudian melakukan penyaringan berdasarkan IC5 berupa penyeleksian berdasarkan kesesuaian judul dan abstrak artikel sesuai dengan tujuan sistematik review dengan masalah yang diangkat yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Sehingga diperoleh hasil akhir 12 artikel yang terdiri dari 8 artikel berbahasa Indonesia dan 4 artikel dengan menggunakan bahasa Inggris. Proses seleksi literatur review dapat dilihat di diagram alur pada lampiran.

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL

Berdasarkan 9 artikel yang sudah ditelaah pada literature reviuw terkait faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan KB suntik 3 bulan ialah sebagai berikut:

 

Tabel 1. Hasil Penelusuran Literatur

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan

No.

Penulis, Tahun

Judul Penelitian

Tujuan

Negara

Desain Penelitian

Metode dan Instrument Pengumpulan Data

Teknik Sampling dan Jumlah Responden

Metode Analisa Data

Hasil Penelitian

 

1.

Sastrariah, 2019)"},"properties":{"noteIndex":0},"schema":"https://github.com/citation-style-language/schema/raw/master/csl-citation.json"}(Sastrariah, 2019)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan di wilayah kerja puskesmas pamboang Kabupaten Majena

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan.

Indonesia

cross sectional study

Teknik penggumpulan data observasionald sampling. sedangkan analisa univariant� dan bivariate

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan jumlah 55 orang responden

Menganalisa hubungan kenaikan berat badan dengan aktifitas fisik dan kebutuhan kalori

bahwa ada pengaruh lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan nilai p= 0,000, . Tidak ada pengaruh aktivitas fisik dengan kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan nilai p= 0,188 >α= 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh lama penggunan merupakan factor risiko terjadinya kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan

 

3.

(Sartika & Qomariah, 2020b)

Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan KB Suntik

Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsi Suntik di Klinik Pratama Afiyah

Indonesia

cross sectional study

Teknik penggumpulan data kuesioner, sedangkan analisa univariant� dan bivariate

Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling dan jumlah 57 orang responden

Menganalisa hubungan pengetahuan, pendidikan,umur, media informasi, ketersediaan alat, petugas kesehatan, dukungan suami

ada hubungan pengetahuan (p value = 0,028), umur (p value = 0,000),

paritas (p value = 0,023) dan pendapatan (p value = 0,004) dengan pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan

 

4.

(Surjono & Nurhidayah, 2016)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor Kb Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Atau 1 Bulan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menentukan dalam pemilihan kontrasepsi suntik suntik tiga bulan atau suntik satu bulan.

Indonesia

Total sampling

Teknik penggumpulan data kuesioner, sedangkan analisa bivariate dan multivariat

Pengambilan sampel dilakukan dengan�total sampling dan jumlah responden pada ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan.

Analisa data hasil penelitian menggunakan bivariat mempunyai nilai nilai p<0,25, untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh

Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan jenis KB suntik adalah faktor dukungan suami dengan (p=0,008) OR (0,005), biaya dengan (p=0,016) OR (0.012) dan usia bayi dengan (p=0,026) OR (0.024)

 

5.

(Hasna, Susiloningtyas, & Realita, 2022)

Kenaikan Berat Badan Dini Terkait dengan Kenaikan Berat Badan Kemudian pada Remaja yang Menggunakan Depot Medroxyprogesterone Acetate

Tujuan penelitian ini untuk� memeriksa apakah kenaikan berat badan dini pada remaja yang menggunakan depot medroksiprogesteron asetat (DMPA)

Colombus,ohio

kohort

persetujuan tertulis untuk berpartisipasi, dan persetujuan tertulis diperoleh dari orang tua atau wali yang sah

Kriteria eksklusi untuk partisipasi studi termasuk kehamilan atau penggunaan DMPA dalam 6 bulan� dan jumlah responden remaja dari usia 12 � 18 tahun.

Analisa data menggunakan sekunder

Remaja yang mengalami peningkatan berat badan > 5% setelah 6 bulan penggunaan DMPA berada pada peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan yang berlebihan yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang negatif bagi populasi ini

 

6.

(Agustina, Pertiwi, & Prastia, 2021)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kb suntik pada pasangan usia subur di desa gunung putri kabupaten Bogor

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian KB suntik pada pasangan usia subur

Indonesia

studi cross-sectional menggunakan metode kuantitatif

 

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sedangkan analisa univariat dan bivariat

Pengambilan sampel� pada penelitian ini secara Accidental sampling dan berjumlah 100 orang responden

Menganalisa hubungan pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, sikap, kepercayaan, dukungan suami, dan pengetahuan dengan pemakaian KB suntik

ada hubungan antara kategori usia (P-value=0.000), dukungan suami (Pvalue=0.003), dan pengetahuan (0.016), pekerjaan (P-value=0.101), paritas (P-value=0.062), sikap (P-value=0.086), dan kepercayaan (P-value=0.070) dengan pemakaian KB suntik pada pasangan usia subur di desa gunung putri.

7.

(Kunang, 2020)

Hubungan lama pemakaian kb suntik 3 bulan depo medrosik progesteron asetat (dmpa) dengan peningkatan berat badan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB suntik 3 bulan Depo Medrosik Progesteron Asetat (DMPA) dengan peningkatan berat badan

Indonesia

cross sectional study

Analisa data univariat dan bivariat

pengambilan sampel dilakukan dengan�total sampling dan jumlah 42 orang responden

Menganalisa hubungan usai, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penggunaan kb hormonal, peningkatan berat badan.

�lama penggunaan >4 Tahun yaitu sebanyak 17 responden (40,5%) dan responden yang mengalami peningkatan badan yaitu sebanyak 31 responden (73,8%).

 

8.

(Karimang et al., 2020)

Faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan diwilayah puskesmas tagulandang kabupaten sitaro

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan pada akseptor KB

Indonesia

cross sectional study

Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner.

Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan teknik pruposive sampling dengan rumus slovin dan jumlah 38 responden

Menganalisa hubungan dukungan dari suami dengan pendapatan yang baik.

didapatkan hasil nilai ρ untuk usia ρ = 0,02 lebih kecil dari α = 0,05, nilai ρ untuk dukungan suami ρ = 0.04 lebih kecil dari α = 0,05, nilai ρ untuk pendapatan ρ = 0,01 lebih kecil dari α = 0,05.

 

9.

(Bataha, 2015)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik dmpa (depo medroksi progesteron esetat) di puskesmas kumelembuai kabupaten minahasa

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat)

Indonesia

cross sectional study

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner food frequency, kuesioner aktivitas fisik, rekam medik kartu status peserta KB dan wawancara

Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan jumlah 33 responden

Terdapat hubungan antara jangka waktu penggunaan dan aktivitas fisik dengan peningkatan berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik DMPA. Tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan peningkatan berat badan ibu pengguna alat kontrasepsi suntik DMPA.

nilai p dari jangka waktu penggunaan dengan peningkatan berat badan adalah α < 0,05 (p = 0,021), nilai p dari aktivitas fisik dengan peningkatan berat badan adalah α < 0,05 (p = 0,042) dan nilai p pola makan dengan peningkatan berat badan adalah α > 0,05 (p = 0,072).

 

10.

(Angin, Butar, Siringo-ringo, & Tambunan, 2022)

Hubungan Usia dan Pendidikan Terhadap Penggunaan KB 3 Bulan Injeksi di BPM Sargiatik tahun 2021

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia dan

edukasi penggunaan KB suntik 3 bulan di BPM

Sargiatik

Indonesia

cross sectional

Teknik penggumpulan data dengan kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data chi square dan analisis data menggunakan SPSS.

Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan jumlah responden 34 orang.

Menganalisa hubungan usia, pendidikan penggunaan suntik 3 bulan.

didapatkan hasil nilai nilai p = 0,009 (P < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu menggunakan KB suntik 3 bulan.

 

11.

(Sartika & Qomariah, 2020a)

Hubungan Usia Pengguna KB Suntik Tiga Bulan dengan Gangguan Siklus Menstruasi di Puskesmas Kemayoran untuk Periode 2020

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya gangguan siklus� menstruasi di puskesmas kemayoran

Indonesia

cross sectional

Teknik penggumpulan data menggunakan angket dan kuesioner .

Pengambilan sampel dilakukan dengan quota sampling dan jumlah responden sebanyak 30 orang

Menganalisa hubungan polimenorea, oligomenore,amenore

Didapatkan hasil nilai p = 0,962 > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan umur pengguna KB suntik tiga bulan dengan gangguan siklus haid.

 

12.

(Marianingrum & Amelia, 2019)

Penggunaan kb suntik selama 3 bulan di puskesmas baloi permai, kota batam

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan� KB suntik selama 3 bulan

Indonesia

Deskriptif

-

-

Menganalisa hubungan� faktor ekonomi yang rendah, pendapatan yang kurang

didapatkan hasil nilai faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi suntik adalah gangguan menstruasi 51,25%, peningkatan berat badan 36,25%

 

 

B.     PEMBAHASAN

1.         Usia

Usia dianggap optimal dalam memahami dan mengambil keputusan adalah > 20 tahun karena usia < 20 tahun cenderung mendorong terjadi kebimbangan dalam memahami dan mengambil keputusan (Nasution, Harahap, & Zuiatna, 2020; Soekidjo, 2010).�

Berdasarkan penelitian (Sulistyorini, 2018)�dengan metode cross sectional mengatakan bahwa ada hubungan antara usia dengan pemakaian alat kontrasepsi hormonal KB suntik 3 bulan dengan hasil p value = 0,042.

Berdasarkan penelitian (Agustina et al., 2021)�menggunakan cross sectional juga mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia responden dengan pemakaian KB suntik. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil (P-value 0,000)

2.         Kenaikan Berat Badan

Pemakai KB suntik yang hanya berisi progesteron bisa terjadi peningkatan 1-2 kg pada tahun pertama serta 4-10 kg setelah 3-5 tahun pemakaian kontrasepsi suntik�(Widodo & Redha, 2013).

Penggunan hormon estrogen dan progesteron akan menstimulus terjadi peningkatan jumlah hormon progesteron dan estrogen didalam tubuh dengan efek androgeniknya. Hormon progesteron pada dasarnya memiliki fungsi dalam mempengaruhi nafsu makan, kelebihan hormon progesteron akan merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hypothalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada basanya, sehingga nafsu makan akan bertambah dan berakibat makan lebih banyak yang akhirnya menyebabkan peningkatan berat badan.

Berdasarkan penelitian (Sastrariah, 2019)��dengan metode cross sectional mengatakan ada pengaruh lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan pada ibu pengguna KB suntik 3 bulan nilai p= 0,000, berdasarkan penelitian (Kunang, 2020)�dengan metode cross sectional Ada hubungan antara lama pemakaian KB suntik 3 bulan Depo Medrosik Progesteron Asetat (DMPA) dengan peningkatan berat badan� dengan p-value sebesar 0.011.

Berdasarkan penelitian (Hasna et al., 2022)�dengan metode� kohort bahwa remaja yang mendapatkan> 5% dari berat badan awal mereka pada 6 bulan penggunaan DMPA jauh lebih mungkin untuk terus mendapatkan jumlah berat yang signifikan selama berikutnya. 12 bulan dengan penggunaan DMPA lanjutan. Subjek dengan kenaikan berat badan dini mengalami peningkatan rata-rata BMI sebesar 7,6 kg/m2 selama 18 bulan. Sedangkan 40% dari penambah berat badan awal kelebihan berat badan atau obesitas saat memulai DMPA, 85% kelebihan berat badan atau obesitas pada 18 bulan.

Berdasarkan peneltian (Bataha, 2015)�dengan metode cross sectional Terdapat hubungan yang signifikan antara jangka waktu penggunaan alat kontrasepsi suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. nilai p dari jangka waktu penggunaan dengan peningkatan berat badan adalah α < 0,05 (p = 0,021)

3.         Dukungan Suami

Dalam penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama pria dan wanita sebagai pasangan, sehingga metode kontrasepsi yang dipilih mencerminkan kebutuhan serta keinginan suami dan istri. Suami dan istri harus saling mendukung dalam penggunaan kontrasepsi karena keluarga berencana dan kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab pria atau wanita saja.

ikatan suami-istri sangat membantu ketika menghadapi masalah. Karena satu sama lain sangat membutuhkan dukungan dari pasangannya. Dukungan tersebut akan tercipta dengan baik apabila keduabelah pihak mempunyai dukungan interpersonal yang baik (Hanna, 2012).

Berdasarkan penelitian (Sartika and Qomariah 2020)�dengan metode cross sectional yang terdapat hubungan dukungan suami terhadap penggunaan suntik kb 3 bulan Kontrasepsi tidak dapat dipakai istri tanpa adanya kerjasama suami dan saling percaya. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil p = .000. Idealnya pasangan suami istri harus memilih metode kontrasepsi yang terbaik, saling bekerjasama dalam pemakaian, membayar biaya pengeluaran untuk kontrasepsi, dan memperhatikan tanda bahaya pemakaian.

Berdasarkan penelitian (Surjono & Nurhidayah, 2016)�dengan metode total sampling bahwa jenis KB suntik yang digunakan oleh akseptor KB sangat ditentukan oleh dukungan suami. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil (p=0,008).

Berdasarkan penelitian (Karimang et al., 2020).�Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil p-value = 0,01. Artinya ada hubungan antara partisipasi suami atau isteri dengan pemilihan kontrasepsi.

4.         Pendidikan

Tingkat pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan termasuk hal penggunaan alat kontrasepsi. Tingkat pendidikan yang rendah mempengaruhi pengetahuan seseorang sehingga responden yang berpendidikan rendah akan berkorelasi dengan rendahnya pengetahuan responden tentang alat kontrasepsi (Sunarsih, Sari, & Damayanti, 2018).

 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan kb suntik 3 bulan dipengaruhi oleh 1). Faktor Usia, 2). Faktor Kenaikan berat badan 3) Faktor Dukungan suami, 4) Faktor Pendidikan.

 

BIBLIOGRAFI

Agustina, Nadhia, Pertiwi, Fenti Dewi, & Prastia, Tika Noor. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Kb Suntik Pada Pasangan Usia Subur Di Desa Gunung Putri Kabupaten Bogor Tahun 2021. Promotor, 5(1), 1�11. Google Scholar

 

Angin, Susi Amenta Beru Perangin, Butar, Mastiur Julianti Butar, Siringo-Ringo, Esther, & Tambunan, Indah Yani. (2022). Relationship Between Age And Education On The Use Of 3 Months Kb Injection At Bpm Sargiatik In 2021. International Archives Of Medical Sciences And Public Health, 3(1), 16�19. Google Scholar

 

Bataha, Hana Liando Rina Kundre Yolanda. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peningkatan Berat Badan Ibu Pengguna Alat Kontrasepsi Suntik Dmpa (Depo Medroksi Progesteron Esetat) Di Puskesmas Kumelembuai Kabupaten Minahasa. 3, 1�8. Google Scholar

 

Hanna, Anita. (2012). Hubungan Beberapa Faktor Akseptor Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Pus Keluarga Pra Ks Dan Ks1 Di Kelurahan Pongangan Triwulan I 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18751. Google Scholar

 

Hasna, Fira Nur, Susiloningtyas, Is, & Realita, Friska. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Kb Suntik 3 Bulan. Jurnal Health Sains, 3(12), 1794�1807. Google Scholar

 

Karimang, Sriwulan, Abeng, T. D. E., & Silolonga, Wico N. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Diwilayah Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro. Jurnal Keperawatan, 8(1), 10. Https://Doi.Org/10.35790/Jkp.V8i1.28407. Google Scholar

 

Kemenkes, R. I. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementerian Kesehatan Ri. Jakarta. Google Scholar

 

Kunang, Analia. (2020). Hubungan Lama Pemakaian Kb Suntik 3 Bulan Depo Medrosik Progesteron Asetat (Dmpa) Dengan Peningkatan Berat Badan. Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan, 5(1). Https://Doi.Org/10.35728/Jmkik.V5i1.115. Google Scholar

 

Marianingrum, Dyah, & Amelia, Cevy. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita Hipertensi Di Puskesmas Baloi Permai Kota Batam. Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam, 9(1), 81�91. Google Scholar

 

Nasution, Pratiwi, Harahap, Novy Ramini, & Zuiatna, Dian. (2020). Kenaikan Berat Badan Pada Pengguna Kb Suntik 3 Bulan. Jurnal Bidan Komunitas, 3(3), 107�118. Google Scholar

 

Sartika, Wiwi, & Qomariah, Siti. (2020a). Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Kb Suntik. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1), 1�8. Google Scholar

 

Sartika, Wiwi, & Qomariah, Siti. (2020b). Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Kb Suntik Factors Affecting The Use Of Injection Kb. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1), 1�8. Google Scholar

 

Sastrariah, Sastrariah. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan Pada Ibu Pengguna Kb Suntik 3 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamboang Kabupaten Majene. Journal Of Health, Education And Literacy, 1(2), 94�100. Https://Doi.Org/10.31605/J-Healt.V1i2.271. Google Scholar

 

Soekidjo, Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Google Scholar

 

Sulistyorini, Suci. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal Kb Suntik 3 Bulan Di Bpm Dewi Anggraini Palembang Tahun 2017. Masker Medika, 6(1), 245�253. Google Scholar

 

Sunarsih, Sunarsih, Sari, Nita Evriana, & Damayanti, Rinifiya. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Kelurahan Campang Raya Bandar Lampung Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Malahayati, 1(3). Google Scholar

 

Surjono, Deni Wirhana, & Nurhidayah, Nurhidayah. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor Kb Dalam Pemilihan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Atau 1 Bulan. Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan, 3(4). Google Scholar

 

Widodo, Hariadi, & Redha, Nur. (2013). Hubungan Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Wanita Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Lok Baintan. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 4(2), 1�8. Google Scholar

 

 

 


 

Copyright holder:

Is Susiloningtyas, Friska Realita, Fira Nur Hasna (2023)

 

First publication right:

Jurnal Health Sains

 

���� This article is licensed under:

�������� WhatsApp Image 2021-06-26 at 17