Jurnal Health Sains: p�ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398�����

Vol. 2, No. 1, Januari 2021

 

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR PASIEN RISIKO JATUH DI RUMAH SAKIT DUSTIRA

 

Sri Gunarni dan Abdul Aziz

Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira Cimahi, Jawa Barat, Indonesia

Email: [email protected] dan [email protected]

 

artikel info

abstract

Tanggal diterima: 5 Januari 2021

Tanggal revisi: 15 Januari 2021

Tanggal yang diterima: 25 Januari 2021

The implementation of the procedure of falling patients is an important step that must be done by hospital staff, especially nurses to ensure patient safety during hospitalization, so it is necessary to complete evaluation of the impact of nurse knowledge in preventing patients from falling. The purpose of this study was to find out the relationship between the level of knowledge of nurses with the implementation of surgical procedures in patients at risk of falls in Dusila Hospital West Java determined by purposive sampling. This research uses descriptive methods of correlation for quantitative analysis. The results resulted in the conclusion that there was no significant relationship between the level of knowledge of nurses and the application of procedures to lower the risk of patients (p value> 0.05). Conclusions that can be drawn According to this study, there is no relationship between the level of knowledge of nurses and the implementation of medical procedures for fallen patients at Dusila Hospital in West Java. The advice that can be put forward is that the implementation of the patient risk program should always be improved and become a routine activity of nurses in evaluating patients on hospital wards.

 

ABSTRAK

Penerapan prosedur pasien jatuh merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh petugas rumah sakit khususnya perawat untuk menjamin keselamatan pasien (patient safety) selama rawat inap, jadi perlu lengkap evaluasi dampak pengetahuan perawat dalam mencegah pasien jatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antar level pengetahuan perawat dengan pelaksanaan prosedur pembedahan pada pasien risiko jatuh di RSUD Dusila Jawa Barat yang ditentukan dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi untuk analisis kuantitatif. Hasil penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan prosedur untuk menurunkan risiko pasien (p value> 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil Menurut penelitian ini, tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan prosedur medik pasien gugur di RSUD Dusila Jawa Barat. Saran yang dapat diajukan adalah pelaksanaan program risiko jatuh pasien harus selalu ditingkatkan dan menjadi kegiatan rutin perawat dalam mengevaluasi pasien di bangsal rumah sakit.

Keywords:

Knowledge; nurse; fall risk; hospital

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kata Kunci:

Pengetahuan; perawat; risiko jatuh; rumah sakit

 

Coresponden Author:

Email: [email protected]

Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi

 


���������������


Pendahuluan

�� Rumah sakit adalah institusi yang langsung ditunjuk untuk memulihkan serta memelihara kestabilan tubuh. Rumah sakit bertanggung jawab penuh terhadap layanan yang kualitasnya memenuhi standar yang ditetapkan dan mencakup semua lapisan masyarakat (Rikomah, 2017). Pelayanan kesehatan di rumah sakit memenuhi kebutuhan pengguna jasa (pasien) yang ingin mendapatkan pengobatan dan rehabilitasi yang berkualitas dan juga dilengkapi dengan pelayanan kesehatan yang nyaman juga damai. (Carson et al., 2013)

Pelayanan bagi penderita di rawat inap haruslah dengan reparasi menyeluruh dan pelayanan yang lengkap (Supriyanto & Soesanto, 2012). Dari awal pendaftaran dan pemeriksaan pasien, sampai pasien pulang, namun terkadang ada gejala yang terjadi di rumah sakit namun tidak terkontrol, yaitu pasien jatuh saat menerima pelayanan di rumah sakit, dan pasien disini bisa jadi pasien rawat jalan atau rawat inap. (Currie & Perry, 2007).

Kasus Infeksi Rumah Sakit global mencapai kurang lebih 9% diantara 1,4 juta penderitas rumah sakit di belahan dunia (Taslim & Maskoen, 2016). Sebuah studi berdasarkan pendapat yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara 55 rumah sakit yang berada dilingkup 14 kawasan di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik, proporsi Infeksi Rumah Sakit sekitar 8,7%, dan paling tinggi 10% di Asia Tenggara. Infeksi ini adalah pembunuh utama keempat di Amerika Serikat, dengan jumlah kematian 20.000 karena infeksi rumah sakit ini setiap tahun (Organization, 2017). Salah satu resiko yang mungkin timbul adalah pasien jatuh. Rencana keselamatan pasien diterapkan di rumah sakit. Angka kejadian pasien jatuh merupakan salah satu indikator berjalannya program (Carson et al., 2013).

Rumah sakit telah melakukan berbagai upaya kurangi atau cegah timbulnya kejadian jatuh, termasuk menilai risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan segera kurangi resiko terjatuh dan risiko cedera akibat jatuh (Suryani, 2019).

Perlu dilakukan evaluasi antisipasi dan upaya pencegahan agar pasien tidak ada cedera akibat terjatuh, lalu secara teratur mengevaluasi kembali risiko pasien terjatuh, termasuk potensi risiko terkait jadwal penerimaan obat, dan mengambil langkah-langkah Kurangi semua risiko teridentifikasi tersebut (Currie & Perry, 2007). Sejak pasien mulai mendaftar, penilaian risiko jatuh ini telah dilakukan dengan menggunakan skala keturunan. Komunitas yang menyelamatkan orang sakit terdiri dari Rumah Sakit Dustira telah membentuk Morse Fall Scale (MFS), sebuah alat yang dapat dipakai membantu mengenali pasien berisiko tinggi terjatuh. MFS adalah metode untuk mengetahui risiko pasien jatuh dan perlu dicegah untuk ikuti prosedur standar manajemen pencegahan jatuh sudah ada dan berlaku untuk semua departemen rumah sakit, terutama ruang rawat inap (Budiono et al., 2014).

Upaya penerapan prosedur bagi pasien berisiko jatuh merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh petugas rumah sakit khususnya perawat untuk menjamin keselamatan pasien (patient safety) selama menjalani rawat inap (Putri, 2017). Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dampak tingkat pengetahuan perawat terhadap pencegahan risiko jatuh pasien Penilaian terkait (Cahyono, 2018). Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian untuk memahami hubungan dengan pengetahuan perawat prosedur pembedahan ini disebabkan oleh pasien di Rumah Sakit Dustira yang berisiko terjatuh (Septia et al., 2013).

 

Metode Penelitian

�� Jenis penelitian ini ditangani melalui metode deskriptif korelasi yang mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan pelaksanaan prosedur pasien risiko jatuh. Komunitas penelitian mencakup seluruh perawat rawat inap dewasa di Rumah Sakit Dustira. Penentuan total sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling, berjumlah 68 responden.

 

Hasil dan Pembahasan

1.    Analisa Univariat

Data identitas responden dari pendidikan terakhir dianlisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Secara mayoritas (98,5%) responden merupakan Perawat dengan pendidikan terakhir adalah D3, dan sebagian besar yang diwawancarai bekerja selama 2-5 tahun (63%).

Dapat dilihat tingkat pengetahuan sebagian besar perawat (78%) termasuk dalam kriteria baik dengan 53 responden. Selain itu, dapat dilihat bahwa sebagian besar penerapan SOP (85%) adalah untuk mencegah terjadinya risiko produk yang baik. Pada penelitian ini, Perawat telah menerapkan SOP risiko jatuh untuk melindungi pasien dari jatuh.

 

2.       Analisa Bivariat

a.       Ada hubungannya antara wawasan seorang perawat tentang keamanan penderita dalam mencegah jatuh dan observasi implementasi mencegah risiko jatuh di lingkungan dewasa Rumah Sakit Dustira.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dalam mencegah jatuh dengan penerapan risiko jatuh (0,237> 0,05). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor tidak terkait dalam penelitian ini yaitu faktor sikap, faktor pendukung dan faktor penguat (Posmaningsih, 2016).

(Baihaqi & Etlidawati, 2020) mengungkapkan bahwa factor penting dalam pengambilan keputusan yaitu pengetahuan, tetapi tidak selalu pengetahuan seseorang dapat menghindarkan diri dari kejadian yang tidak perlu.

 

Kesimpulan

Dari hasil observasi tersebut disimpulkan bahwa tidak ada sama sekali kaitan antara wawasan keselamatan pasien perawat mengenai penerapan SOP pencegahan risiko jatuh untuk mencegah risiko jatuh. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan prosedur medik pasien gugur di RSUD Dusila Jawa Barat. Saran yang dapat diajukan adalah pelaksanaan program risiko jatuh pasien harus selalu ditingkatkan dan menjadi kegiatan rutin perawat dalam mengevaluasi pasien di bangsal rumah sakit.

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Baihaqi, L. F., & Etlidawati, E. (2020). Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Rawat Inap Rsud Kardinah Tegal. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(22), 189.

 

Budiono, S., Sarwiyata, T. W., & Alamsyah, A. (2014). Pelaksanaan Program Manajemen Pasien Dengan Risiko Jatuh Di Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 78�83.

 

Cahyono, A. (2018). Hubungan Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Perawat Terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah Widya, 4(3), 12�16.

 

Carson, K. C., Boseiwaqa, L. V, Thean, S. K., Foster, N. F., & Riley, T. V. (2013). Isolation Of Clostridium Difficile From Faecal Specimens�A Comparison Of Chromid C. Difficile Agar And Cycloserine-Cefoxitin-Fructose Agar. Journal Of Medical Microbiology, 62(9), 1423�1427.

 

Currie, H. A., & Perry, C. C. (2007). Silica In Plants: Biological, Biochemical And Chemical Studies. Annals Of Botany, 100(7), 1383�1389.

 

Organization, W. H. (2017). Global Hepatitis Report 2017. World Health Organization.

 

Posmaningsih, D. A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Padat Di Denpasar Timur. Jurnal Skala Husada: The Journal Of Health, 13(1), 123.

 

Putri, D. P. (2017). Analisa Pelaksanaan Asesmen Pencegahan Risiko Jatuh Pasien Oleh Perawat Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Proners, 3(1), 12�13.

 

Rikomah, S. E. (2017). Farmasi Rumah Sakit. Deepublish.

 

Septia, A., Rahmalia, S., & Sabrian, F. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tb Paru. Jom Psik, 1(2), 1�10.

 

Supriyanto, Y., & Soesanto, H. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis.

 

Suryani, M. (2019). Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Sop Resiko Jatuh Di Ruang Anak Lukmanul Hakim Rsud Al Ihsan. Jurnal Kesehatan Budi Luhur: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Dan Kebidanan, 12(2), 115�119.

 

Taslim, E., & Maskoen, T. T. (2016). Pola Kuman Terbanyak Sebagai Agen Penyebab Infeksi Di Intensive Care Unit Pada Beberapa Rumah Sakit Di Indonesia. Anesthesia & Critical Care, 34(1), 56�62.

 

 

��������� �