HUBUNGAN PRENATAL YOGA DENGAN KECEMASAN
PADA IBU HAMIL
Siti Rahmadani1, Nurul Lidya2, Yunita
Laila Astuti3, Diana Hartaty Angraini4,
Jusuf Kristianto5
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I, Jakarta, Indonesia1,2,3,5
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III, Jakarta, Indonesia4
Email: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected],
Keywords: Prenatal Yoga; Kecemasan
Ibu Hamil. Kata Kunci: Prenatal Yoga; Anxiety for Pregnant Women. |
ABSTRACT Dalam kehamilan,
kecemasan merupakan kondisi psikologis yang umum terjadi. Terlebih, ketika ibu hamil memasuki
trimester ketiga dan mendekati taksiran persalinan. Kecemasan terkait kehamilan juga dianggap berbeda dari gangguan kecemasan pada umumnya. Hal ini dapat dikarenakan
kecemasan yang berkaitan dengan kehamilan memiliki karakter yang lebih spesifik, berupa kekhawatiran mengenai persalinan, kondisi bayi, dan penampilan. Kecemasan terkait kehamilan perlu diidentifikasi agar tidak menimbulkan permasalahan bagi ibu dan
bayinya, seperti depresi postpartum, keterlambatan
perkembangan janin dan kelahiran prematur. Kecemasan dalam kehamilan dapat diringankan, salah satunya dengan prenatal yoga. Yoga memberikan
manfaat yang baik bagi ibu hamil
baik fisik maupun psikis, termasuk menurunkan kecemasan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
prenatal yoga dengan kecemasan pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang atau cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil di Puskesmas Wilayah Depok. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober
2022. Besar sampel diambil dengan cara purposive sampling. Pengambilan
data dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan HARS untuk menilai tingkat kecemasan pada ibu hamil.
Analisi data
menggunakan uji Chi-Square, analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik. Nilai uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara prenatal yoga dengan kecemasan pada ibu hamil (p value = 0.046). Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa hanya faktor pekerjaan yang mempengaruhi
kecemasan pada ibu hamil nilai p = 0.010 (p
< 0,005). ABSTRAK In pregnancy, anxiety is a common
psychological condition. Moreover, when pregnant women enter the third
trimester and are approaching the estimated delivery. Pregnancy-related
anxiety is also considered to be different from anxiety disorders in general.
This due to the specific characteristic of anxiety, in the form of concerns
about facing childbirth, the baby's condition, and mother appearance.
Pregnancy-related anxiety needs to be identified in order to prevent problems
for the mother and baby, such as postpartum depression, delayed fetal
development and premature birth. Anxiety in pregnancy can be alleviated with
prenatal yoga. Yoga provides favorable benefits for pregnant women, both
physically and psychologically, including in reducing anxiety for pregnant
women. This study aimed to identify the relationship between prenatal yoga
and anxiety in pregnant women. This was a cross-sectional
study. The population in this study were all pregnant women at the Depok
Regional Health Center. This research was conducted
in June-October 2022. The sample size was taken by purposive sampling. Data
collection in this study used the HARS anxiety scale to measure the level of
anxiety in pregnant women. Data analysis using Chi-Square test, multivariate
analysis using Logistic Regression. Chi-Square test value shows that there was a
relationship between prenatal yoga and anxiety in pregnant women (p value =
0.046). The results of multivariate analysis showed that only occupational
factors that affected anxiety in pregnant women with p value = 0.010 (p <
0.005). |
Info Artikel |
Artikel masuk 26 Desember 2022, Direvisi 02 Januari 2023, �Diterima 08 Januari 2023 |
PENDAHULUAN
Kecemasan umumnya dialami
pada ibu hamil, sedangkan kecemasan yang berkaitan dengan kehamilan paling sering terjadi pada trimester ketiga (Madhavanprabhakaran, D�Souza, &
Nairy, 2015). kecemasan
yang berkaitan dengan kehamilan merupakan kondisi psikologis yang memiliki karakter spesifik berupa kekhawatiran mengenai persalinan, kondisi bayi, dan penampilan
(Brunton, Dryer, Saliba, & Kohlhoff,
2019). Dengan
kata lain, seiring bertambahnya
usia kehamilan atau mendekati taksiran persalinan, kecemasan memungkinkan tetap ada, bahkan
dapat meningkat pada beberapa ibu
hamil.
Menurut (Brunton, Dryer, Saliba, & Kohlhoff,
2015), kecemasan terkait kehamilan juga dianggap berbeda dari gangguan kecemasan
pada umumnya. Hal ini dapat dikarenakan
kecemasan yang berkaitan dengan kehamilan memiliki karakter yang lebih spesifik. Kecemasan pada kehamilan dapat mengakibatkan luaran dan perilaku yang buruk bagi ibu
dan anak, seperti depresi postpartum, keterlambatan perkembangan janin dan kelahiran
premature (Madhavanprabhakaran et al., 2015). Selain itu, tingkat
kecemasan yang dialami oleh setiap ibu
hamil unik dan berbeda-beda karena berhubungan dengan kondisi emosional dan pengalaman
fisik (Brunton et al., 2019).
Kecemasan terkait kehamilan
perlu diidentifikasi agar tidak menimbulkan permasalahan bagi ibu dan bayinya.
Kecemasan dapat diukur dengan skala
kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Dengan pengukuran skala ini, kecemasan
dapat dikategorikan sebagai kecemasan ringan jika skor
<17, kecemasan ringan-sedang
jika skor 18-24, kecemasan sedang-berat jika skor 25-30, dan kecemasan berat
jika skor >30 (Donzuso, Cerasa, Gioia, Caracciolo, &
Quattrone, 2014).
Upaya yang dapat dilakukan
untuk mengatasi gangguan � gangguan tersebut adalah dengan senam yoga (Krisnadi, 2010). Dalam gerakan senam yoga terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil, sebab
gerakan yoga memfokuskan perhatian pada ritme napas, mengutamakan
kenyamanan serta keamanan dalam berlatih (Krisnadi, 2010).
Prenatal yoga terdiri dari beberapa
komponen antara lain latihan fisik (asana), latihan pernafasan (pranayama), dan meditasi (dhyana).
Latihan fisik pada yoga dapat meningkatkan kekuatan fisik, fleksibilitas otot dan daya
tahan tubuh, serta mempengaruhi kelenjar endokrin untuk menekan pengeluaran
hormon stres dan meningkatkan sekresi hormon relaksan, sehingga menimbulkan kestabilan emosi dan mengurangi
efek ketegangan. Pada pranayama dilakukan latihan pernapasan secara perlahan dan mendalam untuk
menyiapkan pernafasan saat proses persalinan, sehingga ibu tetap
tenang dan suplai oksigen ke janin tetap
adekuat. Selain itu latihan ini
merupakan pengalihan konsentrasi ibu dari nyeri persalinan.
Pada meditasi dilakukan latihan relaksasi yang mendalam untuk mencapai keadaan relaksasi yang lebih maksimal (Bukti, 2013).
Yoga
memberikan manfaat
yang baik bagi ibu hamil. Prenatal yoga aman dan dapat
bermanfaat pada psikologis dan luaran kehamilan (Goodwin, Skrybant, & Kenyon, 2021), salah satunya dapat
menurunkan kecemasan ibu hamil trimester tiga (Goodwin et al., 2021; Hamdiah, Suwondo,
Hardjanti, Soejoenoes, & Anwar, 2017; Newham, Wittkowski, Hurley, Aplin, &
Westwood, 2014; Novelia, Sitanggang, & Lutfiyanti, 2019). Yoga pada ibu hamil diberikan oleh fasilitator yang telah terlatih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yoga terhadap
kecemasan ibu hamil.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, yang menggunakan sempel penelitian seluruh ibu hamil di Puskesmas
Wilayah Depok. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas
Wilayah Depok. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juni-Oktober 2022. Besar sampel diambil dengan cara purposive sampling.
adapun kriteria inklusi penelitian ini meliputi: ibu hamil
usia kehamilan >28 minggu, ibu hamil
yang tidak memiliki riwayat preeklamsi, perdarahan pada kehamilan dan dengan
plasenta previa totalis.
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan HARS untuk menilai tingkat
kecemasan pada ibu hamil. Setelah
data terkumpul, maka dianalisis menggunakan SPSS versi 20, yaitu pada analisis univariat, data disajikan dalam bentuk frekuensi. Untuk mengetahui hubungan prenatal yoga dan tingkat kecemasan, digunakan analisis bivariat dengan uji Chi-Square, sedangkan untuk mengetahui hubungan kuantitatif antara variabel independen dengan variabel dependen setelah dikontrol variabel lain, maka dilakukan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik.
Hasil pada penelitian ini disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 1. Distribusi
Karakteristik Responden di Puskesmas
Wilayah
Kota Depok Tahun
2022
Variabel |
Jumlah |
Persentase |
Total |
Kecemasan -
Ringan -
Ringan-Sedang Prenatal Yoga |
45 15 |
75,5 25,5 |
60 (100) |
-
Ya -
Tidak Umur -
20-35 -
>35 Paritas -
Primigravida -
Multigravida Pendidikan -
Rendah -
Tinggi Pekerjaan -
Bekerja -
Tidak Bekerja |
23 37 44 16 30 30 45 15 15 45 |
38,3 61,7 73,3 26,7 50,0 50,0 75,0 25,0 25,0 75,0 |
60 (100) 60 (100) 60 (100) 60 (100) 60 (100) |
|
|
|
|
Berdasarkan Tabel
1 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami kecemasan� sebesar
25%. Ibu hamil yang melakukan prenatal yoga sebesar 38,3%. Pada variabel umur sebagian besar ibu berada pada
rentang usia 20-35 tahun (73,3%) Pada penelitian ini ditemukan proporsi yang sama
antara ibu primigravida dan ibu multigravida yaitu 50%, sebagian besar ibu memiliki pendidikan rendah (45%) dan sebagian besar ibu memiliki
tidak bekerja (75%).
Tabel 2. Hasil Uji Bivariat Prenatal Yoga Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil
di Puskesmas Wilayah Kota Depok Tahun 2022
Variabel |
Kecemasan |
Total |
p-value |
OR 95% CI |
||||
Ringan |
Ringan-Sedang |
|||||||
N |
% |
N |
% |
n |
% |
|||
Prenatal Yoga |
|
|
|
|
|
|
|
|
Ya |
21 |
91,3 |
2 |
8,7 |
�60 |
100,0 |
0,046 |
5,68 |
Tidak |
24 |
�64,9 |
13 |
35,1 |
�� 60 |
100,0 |
|
(1,14-28,1) |
Berdasarkan uji bivariat pada variabel
prenatal yoga dan kecemasan pada ibu hamil didapatkan hubungan yang
signifikan, ibu hamil yang tidak mengikuti prenatal
yoga
akan mempengaruhi timbulnya kecemasan sebesar 5,68 kali
dibandingkan ibu hamil yang mengikuti prenatal yoga.
Tabel 3. Hasil Uji Bivariat Karakteristik Responden Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Wilayah Kota Depok Tahun 2022
Variabel |
Kecemasan |
Total |
p-value |
OR 95% CI |
||||
Ringan� |
Ringan-Sedang |
|||||||
N |
% |
N |
% |
n |
% |
|||
Umur |
|
|
|
|
|
|
|
|
20-35 Tahun |
34 |
77,3 |
10 |
22,7 |
�44 |
100,0 |
0,73 |
1,54 |
>35 Tahun |
11 |
�68,8 |
5 |
31,5 |
�� 16 |
100,0 |
|
(0,43-5,50) |
Paritas |
|
|
|
|
|
|
|
|
Primigravida |
23 |
76,7 |
7 |
23,3 |
30 |
100,0 |
1,00 |
1,19 |
Multigravida |
22 |
73,3 |
8 |
26,7 |
30 |
100,0 |
|
(0,37-3,85) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pendidikan |
|
|
|
|
|
|
|
|
Rendah |
33 |
73,3 |
12 |
26,7 |
45 |
100,0 |
0,86 |
0,68 |
Tinggi |
12 |
�80,0 |
3 |
20,0 |
� 15 |
100,0 |
|
(0,16-2,86) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pekerjaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
Bekerja |
7 |
46,7 |
8 |
53,3 |
15 |
100,0 |
0,01 |
1,61 |
Tidak bekerja |
38 |
84,4 |
7 |
15,6 |
45 |
100,0 |
|
(0,81-1,43) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan
tabel 3 di atas menjelaskan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara kelompok umur ibu 25-35 dan
>35 tahun dengan kecemasan. Hasil uji statistik pada variabel umur
juga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kecemasan pada ibu hamil.�
Pada variabel paritas, ibu primigravida akan mempengaruhi kecemasan sebesar 1,19 kali dibandingkan ibu
multigravida, namun hubungan ini tidak bermakna secara statistik. Variabel pekerjaan
juga menunjukkan hubungan yang tidak signifikan secara statistik dengan nilai p=0,86.
Hasil statistik pada variabel pekerjaan didapatkan hubungan yang
signifikan yang ditunjukkan dengan nilai p=0,01, ibu yang bekerja akan mempengaruhi terjadinya
kecemasan pada masa kehamilan sebesar 1,61 kali dibandingkan ibu
yang tidak bekerja.
Tabel 4. Model Regresi Logistik Hasil Uji Bivariat Yoga Dengan Kecemasan Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Wilayah Kota Depok Tahun 2022
Variabel |
P-value |
OR |
95% CI |
|
Lower |
Upper |
|||
Pekerjaaan |
0,06 |
1,16 |
0,44 |
0,58 |
|
|
|
|
|
Berdasarkan tabel 4. Dari hasil regresi logistik didapatkan
bahwa ibu yang bekerja akan mempengaruhi kecemasan
pada masa kehamilan sebesar 1,16 kali dibandingkan ibu
yang tidak bekerja. Model akhir multivariat menggambarkan hanya
variabel pekerjaan pada karakteristik ibu yang
berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil.
Hasil pada penelitian ini menjelaskan bahwa ada ada hubungan antara
prenatal yoga dengan kecemasan pada ibu hamil. Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Jiang, Wu, Zhou, Dunlop, & Chen,
2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa yoga lebih efektif daripada berjalan atau latihan
standar prenatal. Yoga menunjukkan
dapat menurunkan kejadian gangguan prenatal, kelahiran prematur, rasa nyeri dan stres
serta meningkatkan hubungan interpersonal. Hasil ini juga sejalan
dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh (Hariyanto, Wahyuni, Herawati, & Fis,
2015) yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil
antara sebelum dan sesudah prenatal yoga.
Penelitian Kyle Davis, yang melibatkan
46 ibu hamil dengan gejala depresi
dan cemas menunjukkan bahwa yoga prenatal adalah intervensi yang layak dan dapat
diterima oleh ibu hamil yang memiliki gejala cemas dan depresi.
Peserta juga menyampaikan kepuasan yang tinggi dan tidak
ada hasil yang merugikannya
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Satyapriya, et
al yang menyebutkan bahwa
yoga lebih berpengaruh daripada senam hamil untuk mengurangi
kecemasan yang dialami oleh ibu hamil
trimester dua dan tiga. Fauziah, et al menyebutkan bahwa
latihan yoga saat kehamilan membantu menurunkan kecemasan terkait proses persalinan, menambah keyakinan diri dalam menghadapi
persalinan dan mengurangi keluhan fisik.
Menurut (Hartasih, Mastryagung, & Nuryanto,
2018), prenatal yoga memberikan
banyak manfaat yang membuat ibu hamil
lebih rileks, ketenangan pikiran, mengetahui teknik pernafasan yang benar, serta memfokuskan perhatian pada ritme pernafasan dimana semua manfaat
tersebut akan memudahkan ibu dalam proses persalinan. Sedangkan ibu hamil
yang tidak melakukan
prenatal yoga akan kurang pengetahuan mengenai cara mengontrol pikiran serta pengolahan
nafas yang benar dalam proses persalinan.
Hasil penelitian dari (Apriliani, 2015) mengemukakan
bahwa cara berpikir positif yang dibangun oleh ibu
hamil terkait persalinan adalah salah satu bentuk
manfaat yang didapatkan dari
senam yoga pada tahap relaksasi yang dalam. Relaksasi ini diharapkan menghindarkan ibu hamil dari seperti
tegang maupun rasa cemas dan rasa takut terkait persalinan
dapat dihilangkan dan memunculkan perasaan optimis serta berani untuk
melalui proses alamiah yang
akan dilewati oleh perempuan.
Penelitian� terkait� �kecemasan dengan prenatal yoga telah dilakukan
menegaskan bahwa senam yoga merupakan senam�
yang� nyaman� dilakukan�
pada� ibu hamil, dimana senam yoga
dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan�
fisik� selama kehamilan,� seperti morning� sickness,�
sakit punggung,� sakit� pinggang, weak� bladder, heartburn, kecemasan, sembelit
dan�� lain-lain (Aswitami, 2017).�
KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara
prenatal yoga dengan kecemasan pada ibu hamil sehingga memberikan rekomendasi untuk memberikan
prenatal yoga kepada ibu hamil agar dapat menjalankan kehamilan dengan nyaman.
Tabel 4. Hasil Uji Kecemasan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Wilayah Kota Depok Tahun 2022
Variabel |
Kecemasan |
Total |
p-value |
OR 95% CI |
||||
Ringan� |
Ringan-Sedang |
|||||||
N |
% |
N |
% |
n |
% |
|||
Umur |
|
|
|
|
|
|
|
|
20-35 Tahun |
34 |
77,3 |
10 |
22,7 |
�44 |
100,0 |
0,73 |
1,54 |
>35 Tahun |
11 |
�68,8 |
5 |
31,5 |
�� 16 |
100,0 |
|
(0,43-5,50) |
Paritas |
|
|
|
|
|
|
|
|
Primigravida |
23 |
76,7 |
7 |
23,3 |
30 |
100,0 |
1,00 |
1,19 |
Multigravida |
22 |
73,3 |
8 |
26,7 |
30 |
100,0 |
|
(0,37-3,85) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pendidikan |
|
|
|
|
|
|
|
|
Rendah |
33 |
73,3 |
12 |
26,7 |
45 |
100,0 |
0,86 |
0,68 |
Tinggi |
12 |
�80,0 |
3 |
20,0 |
� 15 |
100,0 |
|
(0,16-2,86) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pekerjaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
Bekerja |
7 |
46,7 |
8 |
53,3 |
15 |
100,0 |
0,01 |
1,61 |
Tidak bekerja |
38 |
84,4 |
7 |
15,6 |
45 |
100,0 |
|
(0,81-1,43) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari hasil regresi logistik didapatkan bahwa ibu
yang bekerja akan mempengaruhi kecemasan pada masa kehamilan sebesar 1,16 kali
dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Model akhir multivariat menggambarkan hanya variabel pekerjaan pada karakteristik ibu yang
berhubungan dengan kecemasan pada ibu hamil.
Apriliani, Rizky Ayu.
(2015). Pengaruh Yoga Prenatal terhadap kecemasan sesaat dalam menghadapi
persalinan pada primigravida trimester III Digalenia Mom and Baby Center Kota
Bandung. Fakultas Psikologi (UNISBA). Google Scholar
Aswitami, Ni Gusti Ayu Pramita. (2017).
Pengaruh Yoga Antenatal Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Tw Iii Dalam
Menghadapi Proses Persalinan Di Klinik Yayasan Bumi Sehat. Jurnal Kesehatan Terpadu,
1(1). Google Scholar
Brunton, Robyn J., Dryer, Rachel,
Saliba, Anthony, & Kohlhoff, Jane. (2015). Pregnancy anxiety: A systematic
review of current scales. Journal of Affective Disorders, 176,
24�34. Google Scholar
Brunton, Robyn J., Dryer, Rachel,
Saliba, Anthony, & Kohlhoff, Jane. (2019). The initial development of the
Pregnancy-related Anxiety Scale. Women and Birth, 32(1),
e118�e130. https://doi.org/10.1016/j.wombi.2018.05.004. Google Scholar
Bukti, Bayu I. D. Asuhan Kehamilan
Berbasis. (2013). Paradigma Baru Dalam Asuhan Kebidanan. Jakarta: Sagung
Seto. Google Scholar
Donzuso, Giulia, Cerasa, Antonio, Gioia,
Maria C., Caracciolo, Manuela, & Quattrone, Aldo. (2014). The
neuroanatomical correlates of anxiety in a healthy population: Differences
between the state-trait anxiety inventory and the Hamilton anxiety rating scale.
Brain and Behavior, 4(4), 504�514.
https://doi.org/10.1002/brb3.232. Google Scholar
Goodwin, Laura, Skrybant, Magdalena,
& Kenyon, Sara. (2021). Involving and engaging pregnant women in
maternity-related research: reflections on an innovative approach. Research
Involvement and Engagement, 7(1), 1�16. https://doi.org/10.1186/s40900-021-00332-8.
Google Scholar
Hamdiah, Hamdiah, Suwondo, Ari,
Hardjanti, Triana Sri, Soejoenoes, Ariawan, & Anwar, M. Choiroel. (2017).
Effect of Prenatal Yoga on Anxiety, Blood Pressure, and Fetal Heart Rate in
Primigravidas Mothers. Belitung Nursing Journal, 3(3), 246�254. Google Scholar
Hariyanto, Miftah, Wahyuni, S.,
Herawati, Isnaini, & Fis, S. (2015). Pengaruh Senam Yoga terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Praktik Bidan Mandiri Kabupaten
Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar
Hartasih, Ade Sri Wahyu, Mastryagung, G.
A. Dwina, & Nuryanto, I. Kadek. (2018). Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Yang Melakukan Dengan Yang Tidak Melakukan Prental Yoga Di Klinik Bumi
Sehat Tahun 2018. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat, 3(1),
35�45. Google Scholar
Jiang, Qinxian, Wu, Zhengguo, Zhou, Li,
Dunlop, Jenae, & Chen, Peijie. (2015). Effects of yoga intervention during
pregnancy: a review for current status. American Journal of Perinatology,
32(06), 503�514. Google Scholar
Krisnadi, Sofie Rifayani. (2010).
Sinopsis Yoga untuk kehamilan: sehat, bahagia dan penuh makna. Larasati, P.,
& Wibowo, A.(2012). Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan
Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan. Skripsi, Universitas
Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Surabaya. Google Scholar
Madhavanprabhakaran, Girija Kalayil,
D�Souza, Melba Sheila, & Nairy, Karkada Subrahmanya. (2015). Prevalence of
pregnancy anxiety and associated factors. International Journal of Africa
Nursing Sciences, 3, 1�7.
https://doi.org/10.1016/j.ijans.2015.06.002. Google Scholar
Newham, James J., Wittkowski, Anja,
Hurley, Janine, Aplin, John D., & Westwood, Melissa. (2014). Effects of
antenatal yoga on maternal anxiety and depression: A randomized controlled
trial. Depression and Anxiety, 31(8), 631�640.
https://doi.org/10.1002/da.22268. Google Scholar
Novelia, Shinta, Sitanggang, Tantri
Wenny, & Lutfiyanti, AFNITA. (2019). The Effect of Yoga Relaxation on
Anxiety Levels among Pregnant Women. Nurse Media Journal of Nursing, 8(2),
86. https://doi.org/10.14710/nmjn.v8i2.19111. Google Scholar