Jurnal Health Sains: p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398�����
Vol. 2, No. 9, September 2021
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RETENSI REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PROKLAMASI KARAWANG
Salma Riyadhul Jannah, Dina Sonia, Falaah Abdussalaam
Politeknik Piksi Ganesha Bandung Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 September 2021 Direvisi 15 September 2021 Disetujui 25 September 2021 |
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya rumah sakit melakukan pencatatan dan pelporan kesehatan pasien. Pencatatan dan pelaporan pasien dapat dilihat dari berkas rekam medis. Rekam medis pada rumah sakit wajib disimpan dalam jangka waktu lima tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Setelah batas waktu penyimpanan dilampaui maka rekam medis dapat diretensi atau dimusnahkan. Retensi rekam medis yaitu suatu kegiatan untuk memisahkan antara rekam medis aktif dan inaktif yang bertujuan untuk mengurangi beban rak penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi retensi rekam medis pasien rawat jalan menggunakan Microsoft visual studio 2010 di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan masalah yaitu sistem retensi masih manual dan belum sepenuhnya komputerisasi, dengan cara memilah berkas rekam medis satu persatu untuk memisahkan antara berkas yang masih aktif dan inaktif mengakibatkan pengerjaan menjadi lama. Sehingga diperlukan adanya sistem informasi retensi untuk mempercepat kegiatan pemusnahan berkas rekam medis. Metode perancangan menggunakan metode waterfall. Tahapan metode adalah Perencanaan, Analisis, Perancangan, Implementasi, Pemeliharaan Sistem. Sistem informasi retensi rekam medis yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa sistem tersebut dapat memudahkan petugas dalam melakukan kegiatan pemusnahan berkas rekam medis agar lebih efektif dan efisien.
ABSTRACT The hospital is a health service facility that organizes public health efforts. In carrying out its duties, the hospital records and reports patient health. Recording and reporting of patients can be seen from the medical record file. After the storage time limit is exceeded, the medical record can be retained or destroyed. Medical record retention is an activity to separate active and inactive medical records which aims to reduce the burden of storage racks. This study aims to design an outpatient medical record retention information system using Microsoft Visual Studio 2010 at the Proklamasi Hospital Karawang. Based on the research conducted, a problem was found, namely the retention system is still manual and not fully computerized, by sorting the medical record files one by one to separate between active and inactive files resulting in a long process. So it is necessary to have a retention information system to accelerate the destruction of medical record files. The design method uses the waterfall method. The method stages are Planning, Analysis, Design, Implementation, maintenance. The medical record retention information system that has been created, it can be concluded that the system can facilitate officers in carrying out medical record file destruction activities to be more effective and efficient. |
Kata Kunci: perancangan; sistem informasi; retensi; rawat jalan; microsoft visual studio 2010
Keywords: design; information system; retention, outpatient; microsoft visual studio 2010 |
Pendahuluan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah, sebagaimana telah disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) �Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan�. Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselnggarakan oleh pemerintah yaitu rumah sakit (Lestari et al., 2018).
Menurut PERMENKES atau Keputusan Menteri Kesehatan RI No.340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit adalah sebuah instansi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat gawat darurat (Rumpf, 1990).
Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dijangkau serta bermutu. Seluruh proses pelayanan kesehatan akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan pelayanan yang baik pula, salah satu jenis pelayanan kesehatan adalah pelayanan rekam medis (Azzahra & Mufidi, 2021).
Rekam medis adalah catatan medis tentang bagaimana pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien selama masa perawatan. Menurut PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan kepada pasien (Depkes, 2008).
Seiring berjalannya waktu, pasien yang berobat ke rumah sakit semakin bertambah begitupun dengan berkas rekam medis tersebut akan semakin banyak. Berkas rekam medis pada ruang penyimpanan tidak selamanya akan disimpan, dikarenakan jumlah berkas rekam medis akan memenuhi ruang penyimpanan sehingga ruangan tidak akan cukup lagi untuk menyimpan berkas rekam medis yang baru. Agar ruang penyimpanan tetap efektif maka rumah sakit melakukan kegiatan retensi atau penyusutan berkas rekam medis yang sudah tidak terpakai (Puspitasari et al., 2017).
Retensi atau penyusutan merupakan kegiatan memisahkan antara rekam medis aktif dan rekam medis inaktif, serta pengurangan jumlah formulir yang terdapat didalam berkas rekam medis dengan cara memilah nilai guna dari tiap-tiap formulir seperti ringkasan masuk dan keluar, resume, lembar operasi, lembar identifikasi bayi lahir dan hidup, lembar persetujuan dan lemar kematian (Johan, 2016). Menurut Surat Edaran Dirjen Yanmed No.HK.00.06.1.5.01160 tanggal 21 Maret 1995, berkas rekam medis dinyatakan tidak aktif atau inaktif apabila selama 5 (lima) tahun terakhir dihitung sejak tanggal terakhir berobat berkas rekam medis tersebut tidak digunakan lagi atau 5 (lima) tahun setelah meninggal dunia (DepKes, 2006).
Di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang masih ditemukan beberapa kendala yaitu terjadinya penumpukan berkas rekam medis di ruang penyimpanan dan kegiatan retensi masih dilakukan dengan cara manual. Manual yang dilakukan yaitu dengan cara memilah berkas rekam medis satu persatu untuk memisahkan antara berkas yang masih aktif dan berkas yang sudah inaktif. Setelah semua dipilah, selanjutnya data berkas rekam medis tersebut diinput secara manual satu persatu ke komputer.
Sejalan dengan berkembangnya zaman, manusia dituntut agar terus berkarya. Teknologi dalam pengolahan rekam medis saat ini diperlukan yaitu berupa sebuah sistem informasi guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan rekam medis di rumah sakit (Kasemin, 2016).
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi retensi rekam medis pasien rawat jalan menggunakan Microsoft visual studio 2010 di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini digunakan untuk penelitian pada kondisi objektif yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik penelitiannya lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. (Sugiyono, 2008).
A. Teknik pengumpulan data yang digunakan
1. Observasi
Penelitian dilakukan secara langsung di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawanng, dengan objek penelitian pelaksanaan retensi rekam medis inaktif, hal yang diamati meliputi kebijakan dan prosedur pelaksanaan retensi rekam medis inaktif, tata cara pemilihan rekam medis inaktif, sumber data retensi, dokumen pendukung catatan kegiatan retensi, dan SOP pelaksanaan retensi di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang.
2. Wawancara
Selain melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan petugas rekam medis untuk mendapatkan data yang tidak didapatkan melalui teknik observasi. Serta menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada petugas rekam medis untuk mengidentifikasi kebijakan dan prosedur retensi rekam medis inaktif dan SOP tentang retensi rekam medis inaktif.
B. Model Perancangan
Metode Waterfall, model waterfall atau model air terjun merupakan suatu model pengembangan secara sekuensial. Model waterfall bersifat sistematis dan berurutan dalam membangun sebuah perangkat lunak. Proses pembuatannya mengikuti alur dari mulai analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. (Muarie, 2015)
Gambar 1
Metode Waterfall
A. Analisis iSistem iBerjalan
Proses iretensi iatau ipenyusutan iberkas irekam imedis imasih idilakukan isecara imanual. Berkas irekam imedis iyang iakan idimusnahkan idibuatkan idaftar inomor irekam imedis idan inama ipasien ioleh itim ipemusnahan iberkas irekam imedis. Setelah idibuatkan idaftarnya idikasihkan ikepada ipetugas, ilalu ipetugas imencari idengan icara imelihat isatu ipersatu iberkas iberdasarkan itanggal ikunjungan iterakhir. Setelah idilihat iberdasarkan ikunjungan iterakhirnya, iapabila iberkas iitu isudah itidak iaktif imaka idipisahkan idari irak ipenyimpanan. Setelah iitu iberkas irekam imedis iyang itidak idimusnahkan iseperti icatatan imasuk idan ikeluar ipasien, iresume, ilaporan ioperasi, iidentitasi ibayi ilahir idan ihidup, idan isurat iketerangan ikematian, idiscan ioleh ipetugas. Buat ilaporan ikepada idirektur imelalui ikepala ibagian ipenunjang imedis itentang iberkas irekam imedis inon iaktif iyang iharus idimusnahkan.
B. Flowmap iSistem iyang iakan iBerjalan
Untuk imenggambarkan ibagaimana ialiran idata iyang iterjadi ipada isistem iinformasi iretensi irekam imedis irawat ijalan iditunjukkan ipada igambar iflowmap idibawah iini:
Gambar 2
Flowmap Sistem Yang Akan Berjalan
C. Diagram iKonteks
Diagram iKonteks iadalah ibagian ilevel idari iData iFlow iDiagram iyang idigunakan iuntuk imenetapkan ikonteks iserta ibatasan isistem iyang iada ipada isebuah ipermodelan (Jatnika, 2013).
Gambar 3
Diagram Konteks
D. Data iFlow iDiagram iLevel i0
Data iFlow iDiagram iatau iDFD iadalah isuatu imetode iuntuk imembuat isuatu iperancangan isistem iyang iberorientasi ipada ialur idata iyang ibergerak ipada isebuah isistem ilainnya (Sutabri, 2019).
Gambar 4
DFD Level 0
E. Entity iRelationship idiagram i(ERD)
Menurut (Brady & Loonam, 2010) iEntity iRelationship idiagram i(ERD) iadalah isuatu iteknik iyang idigunakan iuntuk imemodelkan isuatu ikebutuhan idata idari isebuah iorganisasi, ibiasanya ioleh iSistem iAnalisis idalam itahap ianalisis iini imerupakan ipersyaratan iproyek iuntuk ipengembangan isuatu isistem (Jatnika, 2013).
Gambar 5
Entity Relationship Diagram
F. Spesifikasi iBasis iData
Database iyang idigunakan idalam ipembuatan isistem iini imenggunakan iMicrosoft iAccess. iPada irancangan ibasis idata isistem iinformasi iretensi irekam imedis iterdiri idari ibeberapa itabel iyaitu itabel iuser, itabel ipasien, itabel idokter, itabel irekam imedis, itabel ilaporan irekam imedis iaktif iinaktif idan itabel iberita iacara iretensi.
1. Tabel User
Nama Tabel������� : tb_user
Isi���������������������� : data iuser
Primary Key������ :Id_Pengguna
Tabel 1
Tabel User
No |
Field Name |
Data Type |
Field Size |
Keterangan |
1 |
Id_Pengguna |
Short iText |
10 |
Primary Key |
2 |
Nama_Pengguna |
Short iText |
20 |
- |
3 |
Hak_Akses |
Short iText |
20 |
- |
4 |
Kata_Sandi |
Short iText |
10 |
- |
2. Tabel Pasien
Nama Tabel������� : tb_pasien
Isi���������������������� : data pasien
Primary Key������ : Nomor_RM
Tabel 2
Tabel Data Pasien
No |
Field Name |
Data Type |
Field Size |
Keterangan |
1 |
Nomor_RM |
Short iText |
6 |
Primary Key |
2 |
Nama_Pasien |
Short iText |
100 |
- |
3 |
Jenis_Kelamin |
Short iText |
15 |
- |
4 |
Tanggal_Lahir |
Short iText |
10 |
- |
5 |
Alamat |
Short iText |
200 |
- |
6 |
Nama_Dokter |
Short iText |
50 |
- |
7 |
Kunjungan_Terakhir |
Short iText |
50 |
- |
8 |
Status_RM |
Short iText |
10 |
- |
3. Tabel Dokter
Nama Tabel������� : tb_dokter
Isi���������������������� : data dokter
Primary Key������ : ID_Dokter
No |
Field Name |
Data Type |
Field Size |
Keterangan |
1 |
ID_Dokter |
Short iText |
10 |
Primary Key |
2 |
Nama_Dokter |
Short iText |
100 |
- |
3 |
Jenis_Kelamin |
Short iText |
15 |
- |
4 |
Spesialis |
Short iText |
10 |
- |
5 |
Alamat |
Short iText |
200 |
- |
6 |
No_Telepon |
Short iText |
50 |
- |
4. Tabel Rekam Medis
Nama Tabel ������ : tb_rajal
Isi���������� ���������� ��: data irekam imedis
Primary Key������ : Nomor_RM
Tabel 4
Tabel Data Rekam Medis
No |
Field Name |
Data Type |
Field Size |
Keterangan |
1 |
Nomor_RM |
Short Text |
6 |
- |
2 |
Nama_Pasien |
Short Text |
100 |
- |
3 |
Jenis_Kelamin |
Short Text |
15 |
- |
4 |
Usia |
Short Text |
10 |
- |
5 |
Alamat |
Short Text |
200 |
- |
6 |
Pekerjaan |
Short Text |
20 |
- |
7 |
Agama |
Short Text |
10 |
- |
8 |
Status_Perkawinan |
Short Text |
20 |
- |
9 |
Asuransi |
Short Text |
20 |
- |
10 |
No_Telepon |
Short Text |
20 |
- |
11 |
Tanggal_Berobat |
Date/Time |
20 |
- |
5. Nama Tabel : tb_berita
Isi���������� � ���: data berita acara
Primary Key : No_Berita_Acara
No |
Field Name |
Data Type |
Field Size |
Keterangan |
1 |
No_Berita_Acara |
Short Text |
10 |
Primary Key |
2 |
Jumlah_RM |
Short Text |
10 |
- |
3 |
Kunjungan_Terakhir |
Short Text |
15 |
- |
4 |
Tanggal_Pelaksanaan |
Date/Time |
15 |
- |
G. Implementasi Sistem
Pembuatan program masih memiliki kekurangan, yaitu nomor Rekam Medis tidak muncul secara otomatis. Karena program ini belum terintegrasi dengan SIMRS Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang. Berikut penjelasan program:
1. Form Log in
Gambar 6
Form Log in
2. Form Menu Utama
Gambar 7
Form Menu Utama
3. Form Data Pengguna
Gambar 8
Form Data Pengguna
4. Form Data Pasien
Gambar 9
Form Data Pasien
5. Form Data Dokter
Gambar 10
Form Data Dokter
6. Form Data Retensi
Gambar 11
Form Data Retensi
7. Form Data Laporan
Gambar 12
Form Data Laporan
8. Form Data Laporan Berita Acara
Gambar 13
Form Data Laporan Berita Acara
Berikut ini merupakan contoh output yang dihasilkan dari program yang telah dibuat:
1. Laporan Data Berkas Rekam Medis Aktif Rawat Jalan
Gambar 14
Laporan Data Berkas Rekam Medis Aktif Rawat Jalan
2. Laporan Data Berkas Rekam Medis InAktif Rawat Jalan
Gambar 15
Laporan Data Berkas Rekam Medis InAktif Rawat Jalan
3. Laporan Data Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Per Dokter
Gambar 15
Laporan Data Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Per Dokter
4. Laporan Data Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Per Periode
Gambar 16
Laporan Data Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Per Periode
5. Laporan Data Berita Acara
Gambar 17
Laporan Data Berita Acara
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi retensi rekam medis di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang masih dilakukan secara manual dan belum sepenuhnya komputerisasi, hal ini menyebabkan penumpukan berkas rekam medis di rak penyimpanan. Rekam medis yang telah diretensi sementara disimpan diruang penyimpanan, sehingga rekam medis berserakan dan nomor rekam medis tidak beruturan mengakibatkan pekerjaan semakin memerlukan waktu yang lama.
Untuk itu perlu dibuatkannya suatu program sistem informasi retensi rekam medis, perancangan sistem ini diharapkan dapat membuat proses retensi rekam medis menjadi lebih efektif dan efisien.
BIBLIOGRAFI
Azzahra, S. A. N., & Mufidi, M. F. (2021). Tanggung Jawab Petugas Kesehatan Terhadap Kerahasiaan Dokumen Pasien Dalam Melakukan Pelayanan Medis Ditinjau Dari Uu No. 44 Thn 2009. Dihubungkan Dengan Permenkes No. 269/Menkes/Per/Iii/2008 Tentang Rekam Medis. Google Scholar
Brady, M., & Loonam, J. (2010). Exploring The Use Of Entity‐Relationship Diagramming As A Technique To Support Grounded Theory Inquiry. Qualitative Research In Organizations And Management: An International Journal. Google Scholar
Depkes, R. I. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Ri No. 829/Menkes. Sk/Iv/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Di Rumah Sakit. Www. Depkes. Go. Id. Google Scholar
Depkes, R. I. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas. Jakarta, Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan Ri. Google Scholar
Jatnika, H. (2013). Pengantar Sistem Basis Data Memahami Konsep Dasar & Tuntunan Praktis Perancangan Database. Yogyakarta: Andi. Google Scholar
Johan, A. (2016). Pengaruh Ekstrak Annona Muricata Linn Terhadap Sel Limfosit Dan Ekspresi Cox-2pada Adenokarsinoma Mamma. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 8(4). Google Scholar
Kasemin, H. K. (2016). Agresi Perkembangan Teknologi Informasi. Prenada Media. Google Scholar
Lestari, T. W., Nurhayati, N., Delima, D., Opitasari, C., & Siswoyo, H. (2018). Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan Dengan Jamu Di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 81�86. Google Scholar
Muarie, M. S. (2015). Rancang Bangun Sistem Ujian Online Pada Smp Negeri 8 Sekayu. Jurnal Tips: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komputer Politeknik Sekayu, 2(1), 28�40. Google Scholar
Puspitasari, E., Nurjayanti, D., & Trihandoko, N. (2017). Perancangan Desain Formulir Rekam Medis Pasien Rawatjalan Poliklinikumum Di Puskesmas Kaumankabupaten Ponorogo. Global Health Science (Ghs), 2(2). Google Scholar
Rumpf, H. (1990). The Characteristics Of Systems And Their Changes Of State Disperse. Part. Technol., Chapman And Hall, 8�54. Google Scholar
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan:(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D). Alfabeta. Google Scholar
Sutabri, T. (2019). Sistem Informasi Manajemen. Google Scholar
Copyright holder: Salma Riyadhul Jannah, Dina Sonia, Falaah Abdussalaam (2021)
|
First publication right: Jurnal Health Sains
|
This article is licensed under:
|