Jurnal Health Sains: p�ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398�����

Vol. 2, No. 8, Agustus 2021

 

PERAN SERTA RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

 

Novalino, Wiku Bakti Bawono Adisasmito

Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, Indonesia

Email[email protected], [email protected]

 

info artikel

abstraK

Diterima

5 Agustus 2021

Direvisi

15 Agustus 2021

Disetujui

25 Agustus 2021

Pandemi covid-19 yang terjadi hampir 2 tahun menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia, telah membuat kondisi rumah sakit merubah strategi pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang biasa diberikan saat normal, harus merubah kondisi mulai dari skrining pasien saat kedatangan hingga pelayanan berakhir. Disaat rumah sakit rujukan berupaya menyelamatkan pasien � pasien yang terinfeksi covid-19 maka rumah sakit lainnya terutama rumah sakit khusus gigi dan mulut juga ikut berpartisipasi mengeluarkan bangsa ini dari cengkraman pandemi covid-19, walaupun tidak secara langsung merawat pasien covid-19. Dengan memakai metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti dapat memperoleh informasi yang lebih dalam dari suatu studi kasus pada rumah sakit khusus gigi dan mulut, yang biasanya hanya memberikan pelayanan kedokteran gigi saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran upaya yang dilakukan rumah sakit gigi dan mulut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya memutus rantai penularan covid-19. Hasil yang didapatkan adalah adanya evaluasi peningkatan kembali jumlah pasien dan pelayanan IGD Gigi, pelaksanaan tracing dan testing pada seluruh sivitas hospitalia, juga melakukan pelayanan vaksinasi merupakan hal yang dapat dilakukan rumah sakit khusus gigi dan mulut dalam partisipasi melakukan peran serta memutus mata rantai penularan covid-19.

 

ABSTRACT

The COVID-19 pandemic, which has occurred for almost 2 years, has infected more than 200 countries in the world, has made hospital conditions change the service strategy provided. Services that are usually provided during normal times, must change conditions starting from screening patients on arrival until the service ends. When referral hospitals are trying to save patients infected with COVID-19, other hospitals, especially dental and oral hospitals, also participate in removing this nation from the grip of the COVID-19 pandemic, although they do not directly treat COVID-19 patients. By using descriptive qualitative research methods, researchers can obtain deeper information from a case study at a special dental and oral hospital, which usually only provides dental services. The purpose of this study was to get an overview of the efforts made by dental and oral hospitals in providing services to the community in an effort to break the chain of transmission of COVID-19. The results obtained are an evaluation of the increase in the number of patients and dental emergency room services, the implementation of tracing and testing for all hospitalians, as well as providing vaccination services, which are things that special dental and oral hospitals can do in participating in taking part and breaking the chain of transmission of COVID-19.

Kata Kunci:

IGD gigi; vaksin; rantai penularan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

dental emergency room; vaccines; chain of transmission



Pendahuluan

Pandemi Covid-19 telah melewati satu tahun lebih sejak menginfeksi manusia medio Desember 2019 di kota Wuhan, propinsi Hubai, Cina. Banyak korban berjatuhan karena diakibatkan adanya wabah virus Pneumonia yang akhirnya diketahui bernama virus SARS-CoV 2. Gejala awal saat itu adalah gangguan pernapasan akut yang berakibat fatal.� Penderita rata-rata memiliki gejala suhu tubuh mencapai ≥ 380 C disertai batuk, sesak dan gejala Pneumonia lainnya.� Penyakit infeksi ini sangat mudah menular dan cepat menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. WHO (World Health Organization) secara resmi menyatakan penyebaran penyakit ini sebagai Pandemi Covid-19 sejak maret 2020. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020) (Suryahadi et al., 2020).

�� WHO juga menetapkan bahwa penyebaran virus SARS-CoV2 melalui transmisi droplet dan kontak erat dengan pasien/penderita. Hal ini yang mewajibkan semua orang untuk memakai masker sebagai pelindung diri sebagai upaya pencegahan penyebaran infeksi. Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa droplet yang teraerosolisasi, 63 % partikel hidup dapat bertahan dalam suhu 250C selama kurang lebih 60 menit. (Ge et al., 2020; Merai et al., 2016; Yunus & Rezki, 2020)

Konsentrasi aerosol yang tinggi dalam lingkungan yang tertutup dalam waktu lama dapat dengan mudah menularkan penyakit Covid-19. Hal ini mudah ditemukan dalam ruang praktek dokter gigi. Sehingga selanjutnya Persatuan Dokter Gigi Seluruh Indonesia (PB PDGI) mengeluarkan Surat Edaran no.2776 Tahun 2020 yang berisi tentang Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi selama Pandemi Virus SARS CoV-2. (Musfirah & Nurlinda, 2021) Praktisi kedokteran gigi juga para peserta didik di fakultas kedokteran gigi menghentikan kegiatan pelayanan kedokteran gigi selama pandemi. Kegiatan ini berdampak kepada pelayanan kepada masyarakat dan juga kelangsungan pendidikan serta kompetensi keahlian dokter gigi selanjutnya (Iyer et al., 2020; Villani et al., 2020).

�� Beberapa negara membuat kebijakan untuk melakukan pembatasan kontak antara manusia misalnya saat antrian, dalam kendaraan umum, perkantoran, rumah makan dan lain sebagainya (Guan et al., 2020). Pembatasan jarak ini terasa sulit dilakukan dalam hal tindakan yang dilakukan dokter gigi dengan pasiennya. Dalam beberapa waktu awal pandemi maka kegiatan pelaksanaan pelayanan perawatan kedokteran gigi dihentikan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Walaupun ada beberapa rumah sakit yang tetap melakukan pelayanan namun tidak semua tindakan dilakukan, hanya tindakan emergency saja dan menunda semua tindakan elektif. Telemedicine dan teledentistry dilakukan oleh beberapa rumah sakit agar dapat tetap melayani kebutuhan pasien dalam memenuhi kebutuhan konsultasi perawatan gigi dan mulutnya (Gurgel et al., 2020).

Beberapa keadaan yang memerlukan tindakan kedaruratan kedokteran gigi adalah: nyeri spontan yang diakibatkan oleh peradangan dan infeksi syaraf gigi (pulpitis akut), infeksi socket gigi pasca pencabutan, fraktur dental ataupun dentoalveolar, avulsi gigi, perdarahan, luka sobek (laserasi) pada mukosa dan gingiva yang memerlukan penjahitan segera, kawat ortho yang tajam yang melukai mukosa mulut, pemasangan mahkota cekat yang lepas (Prati et al., 2020; �st�n et al., 2021).

Keluhan gigi mulut lainnya dikonsultasikan melalui telemedicine ataupun telekonsultasi dengan dokter gigi demi menghindari kondisi risiko tertular virus corona di tempat praktek ataupun lingkungan rumah sakit (Burger et al., 2020). Dimana telemedicine merupakan salah satu cara bagi pelayanan kedokteran gigi yang dapat dilakukan selama masa pandemi sesuai dengan surat edaran dari PB PDGI No.2776 tahun 2020. (PB PDGI, 2020). Telemedicine menjadi suatu pilihan pelayanan yang dapat dilakukan dalam kondisi dimana jaga jarak menjadi keharusan dalam mengurangi faktor risiko terjadinya penularan. Dalam kedaruratan wabah ini kementerian kesehatan menyarakan pelayanan kesehatan melalui telemedicine sesuai edaran nomor HK.02.01/MENKES/303/2020 (Kotler, 2017).

RSKGM FKG UI merupakan salah satu rumah sakit khusus gigi dan mulut yang berada di pusat Ibukota Negara yang kegiatannya sangat terpengaruh disaat masa pandemi covid-19. PB PDGI melalui surat edarannya menyarankan untuk sementara waktu menghentikan kegiatan pelayanan kedokteran gigi. Dan disaat RSGM lainnya menghentikan sebagian besar operasionalnya, RSKGM FKG UI tetap berupaya aktif di masa pandemi Covid-19. Sebagai sebuah rumah sakit pendidikan, fungsi pelayanan dan pengajaran harus berjalan seiringan. Tahun 2019 RSKGM FKG UI dilakukan renovasi sebagai upaya penambahan fasilitas dan di tahun 2020 mulai memberikan pelayanan di gedung baru. Namun pandemi Covid-19 menyebabkan rumah sakit khusus pendidikan seperti RSKGM FKG UI harus menghentikan pelayanannya, dan membuka pelayanan kembali 2 bulan kemudian. Melihat keadaan yang ada maka peneliti ingin melakukan penelitian bagaimana eksistensi dan peran RSKGM FKG UI selama masa pandemi covid-19 berlangsung.

 

 

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, yang menggunakan desain penelitian studi kasus dengan metode kualitatif. Jenis penelitian studi kasus menurut (Zhang & Creswell, 2013) merupakan jenis penelitian ketika peneliti menelaah fenomena berdasarkan suatu kasus dan kegiatan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa observasi dan wawancara mendalam kepada para informan yang ditentukan berdasar purposive sampling (kecukupan) yaitu Direktur, Kepala Unit Rekam Medik, dokter gigi, Ketua Satgas Covid, perawat, terapis gigi, petugas administrasi. Teknik triangulasi untuk mendapatkan validitas (keabsahan data) dan reliabilitas yang tepat. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua data, membuat, mereduksi dan mengedit transkip wawancara. Selanjutnya disajikan dalam ringkasan data dalam bentuk matriks serta dikelompokan serta diverifikasi dan menarik kesimpulan. Jenis penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara sistematik, kondisi kenyataan yang ada berdasarkan data dan informasi terkini (Merai et al., 2016).

 

Hasil dan Pembahasan

A.   Hasil Penelitian

RSKGM (Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut) semasa awal pandemi menghentikan kegiatan operasionalnya selama 2 bulan. Kegiatan pelayanan rutin berupa klinik pendidikan dan Paviliun Khusus, untuk sementara ditiadakan. Namun untuk pelayanan konsultasi di Paviliun Khusus tetap dibuka dengan menerapkan pelayanan teledentistry. Pasien yang sedianya datang ke Paviliun Khusus bisa dibantu untuk berkomunikasi langsung dengan dokter yang merawatnya untuk ditangani permasalahan gigi mulutnya. Ataupun apabila ada pasien yang sedang dalam tahap perawatan gigi yang mengharuskan misalnya pemasangan gigi tiruan cekat seperti crown / mahkota dalam tahap akhir, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai perawatan emergency. Untuk perawatan lain yang terkait dengan klinik pendidikan yang melibatkan peserta didik, maka hal tersebut dengan sangat terpaksa tidak bisa dilaksanakan mengingat keselamatan peserta didik agar tidak beresiko besar terjadi penularan infeksi Covid-19, sesuai dengan surat arahan Rektor UI pertanggal 16 Maret 2020 untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dan praktek lab dan klinik disesuaikan dengan keamanan dan menerapkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.

Bersamaan dengan rampungnya renovasi besar gedung rumah sakit, dan bertambahnya fasilitas yang ada, maka RSKGM membuka layanan kembali pertanggal 2 Juni 2020 ditandai dengan mulai dibukanya instalasi gawat darurat. Instalasi gawat darurat ini selain pelayanan gawat darurat umum juga melayani kasus gawat darurat masalah gigi dan mulut sesuai kekhususan dari rumah sakit. Instalasi gawat darurat gigi yang disebut dengan IGD Dental cukup membantu masyarakat yang memerlukan perawatan darurat masalah gigi terutama disaat klinik dan praktek dokter gigi menutup sementara pelayanan mereka.

Kasus � kasus kegawatdaruratan gigi yaitu kondisi yang serius dimana membutuhkan perawatan segera baik pada gigi, rahang maupun gusi, baik yang menyebabkan sakit hebat maupun yang terlihat terjadi pembesaran masa atau terjadinya perdarahan. Selama dibuka sejak Juni 2020 dan sampai saat penelitian ini dari data sekunder yang peneliti dapatkan, terdapat data jumlah pasien yang telah mendapat perawatan di IGD RSKGM FKG UI sejumlah 153 pasien.


 

Tabel 1

Jumlah Pasien IGD Umum dan IGD Gigi

 

Anak

Bedah

Bedah Mulut

IKGA

Non Bedah

Jumlah

Juni 2020

0

0

2

0

2

4

Juli 2020

0

0

2

3

17

20

Agustus 2020

0

0

0

1

12

13

September 2020

0

0

0

0

10

10

Oktober 2020

1

0

0

0

13

14

November 2020

0

1

0

0

14

15

Desember 2020

0

0

0

0

0

0

Januari 2021

2

3

0

0

10

15

Februari 2021

0

2

0

0

10

12

Maret 2021

1

1

0

0

12

14

April 2021

0

1

2

1

11

15

Mei 2021

0

1

0

3

17

21

JUMLAH

4

9

6

7

128

153

 

 

 

 

 

 

 


Tanggal 15 Juni 2020 kemudian dibuka pelayanan Klinik Spesialis dan Klinik Eksekutif (yang sebelumnya bernama Paviliun Khusus). Dengan dibukanya kembali RSKGM FKG UI membuat animo masyarakat akan perawatan pelayanan kedokteran gigi cukup besar. Hal ini digambarkan dari data sekunder unit rekam medik dengan meningkatnya jumlah kunjungan dari awal

pembukaan kembali rumah sakit khusus ini. Sebelum masa pandemi rata-rata kunjungan perbulan berkisar 4000 hingga 5000. Kemudian seiring berjalannya waktu maka terjadi tren peningkatan kembali jumlah kunjungan yang ada.

 


Tabel 2

Jumlah Kunjungan Pasien selama Tahun 2020

 

Status Pengunjung

 

Jumlah

Bulan

Pasien Baru

Pasien Lama

Januari

838

3275

4113

Februari

769

3224

3993

Maret

486

1862

2348

April

0

0

0

Mei

0

0

0

Juni

128

453

581

Juli

259

1227

1485

Agustus

305

1241

1546

September

379

1519

1998

Oktober

342

1454

1795

November

479

2251

2730

Desember

448

2010

2458

TOTAL

4433

18616

23049



 

Grafik 1

Jumlah Kunjungan Pasien Tahun 2020

 


RSKGM FKG UI bukan rumah sakit rujukan covid dan juga tidak melayani perawatan covid-19. Namun sebagai sebuah rumah sakit di tengah badai pandemi, RSKGM FKG UI merasa perlu dan bertanggung jawab ikut menjadi bagian dalam usaha memutus mata rantai penyebaran covid-19. Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab penuh untuk menyediakan vaksin bagi rakyat. Hal tersebut merupakan pengejawantahan yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (Masnun et al., 2021).

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu (Covid, 2019).

RSKGM FKG UI sejak tanggal 14 Januari 2021 mulai melaksanakan program vaksin untuk para nakes yang berada di RSKGM FKG UI maupun untuk nakes sekitar rumah sakit. Jumlah nakes yang telah dilakukan vaksinasi berjumlah kurang lebih 859 orang. Selanjutnya RSKGM FKG UI melanjutkan menjalankan program pemerintah dengan melaksanakan vaksinasi kepada para lansia. Tercatat ada sekitar 31 orang lansia yang telah melaksanakan vaksinasinya di RSKGM FKG UI. Kegiatan vaksinasi untuk lansia ini berlangsung sampai dengan 31 Mei 2021.

Pada 14 Juni 2021, RSKGM FKG UI selanjutnya juga ikut berpartisipasi membantu Pemerintah dengan melaksanakan vaksinasi untuk umum yang berusia 18 tahun ke atas. Program ini sangat ditunggu oleh masyarakat. Mengikuti persyaratan yang dikeluarkan oleh Pemda DKI Jakarta, vaksinasi dilakukan kepada warga yang ber-KTP DKI Jakarta ataupun yang memiliki surat keterangan domisili tinggal di Jakarta. Dalam beberapa hari saja sudah ada 380 orang yang mendaftar untuk dapat dilakukan vaksinasi. Program vaksinasi untuk umum terus berlanjut sampai saatnya pemerintah memberitahukan untuk berhenti.� Program vaksinasi yang dikeluarkan Pemerintah terus dijalankan. dan hingga saat ini rumah sakit sudah mulai melayani vaksinasi untuk anak usia 12 � 17 tahun.

Selain program vaksinasi yang dijalankan, upaya lain yang dilakukan selama pandemi ini adalah dengan melakukan tes swab pcr secara rutin kepada para nakes baik DPJP, peserta didik maupun tenaga kesehatan dan tenaga administrasi rumah sakit. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi pelayanan dan penjaringan kasus apabila terjadinya infeksi dan penularan covid-19 kepada sivitas hospitalia maupun sivitas akademika lainnya. Program ini bekerja sama dengan Laboratorium Mikrobiologi FK UI dalam hal pemeriksaan sample.

Diperlukan kerjasama lintas disiplin dan bidang, sebagai leading adalah sektor kesehatan yang didukung oleh ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan, teknologi dan berbagai sektor lainnya.

B.   Pembahasan

Kegawatdaruratan masalah gigi dan mulut seringkali dibahas dalam seminar dan pelatihan pada organisasi profesi dokter gigi. Cukup banyak dokter gigi yang dapat melakukan tindakan dalam hal kedaruratan gigi dan mulut, namun disaat masa pandemi, keterbatasan sarana dan prasarana juga keamanan diri membuat hal tersebut sulit didapatkan dengan mudah oleh pasien yang memerlukan. Kasus kegawatdaruratan gigi yang terbanyak saat pandemi adalah kasus non bedah, dimana pasien masih kesulitan mendapatkan pelayanan perawatan gigi. Adanya pelayanan IGD Gigi di sebuah rumah sakit khusus gigi dan mulut selama masa pandemi membantu kebutuhan masyarakat atas terselenggaranya pelayanan kesehatan yang maksimal. Masyarakat tidak bingung lagi harus datang kemana disaat timbul masalah darurat gigi mulut.

Testing dan tracing yang dilakukan sesegera mungkin, dapat memutus rantai penularan covid-19. Testing adalah salah satu langkah yang dilakukan untuk menghadapai pandemi ini. Diharapkan dengan mengetahui lebih cepat siapa yang terinfeksi kita dapat mencegah terjadinya penularan kepada individu lainnya (Badan Pusat Statistik & UNICEF, 2016; Masnun et al., 2021)

Pelayanan vaksinasi kepada nakes, lansia dan masyarakat umum mempercepat pemutusan rantai penularan infeksi covid-19. Berbagai macam jenis merk vaksin yang disediakan pemerintah dengan segala kelebihan dan kekurangannya membuat banyak masyarakat memilih � milih untuk merasa kapan pantas untuk dilakukan vaksinasi.� Program vaksinasi nasional terus ditargetkan pemerintah dan dilakukan percepatan agar target kebutuhan vaksin dapat dicapai secepat mungkin. Upaya rumah sakit dalam ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat dan kemudahan mendapatkan akses pelayanan vaksinasi membantu pelaksanaan vaksinasi menjadi lebih lancar dan mencapai target pelaksanaan.

 

Kesimpulan

Dalam masa pandemi covid, rumah sakit yang tidak menjadi rumah sakit rujukan covid maupun yang tidak melakukan perawatan pada pasien covid dikarenakan kekhususan ataupun kompetensinya, masih tetap dapat berpartisipasi penuh turut serta memutus mata rantai penularan covid-19. Mengupayakan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan yang wajib dilakukan untuk menjaga mudahnya transmisi penularan. Melakukan pemeriksaan rutin kepada nakes rumah sakit, berpartisipasi dalam program vaksinasi pemerintah untuk membantu percepatan pemulihan negara dan bangsa dengan banyaknya warga yang telah dilakukan vaksinasi. Menerima pelayanan kegawatdaruratan masalah gigi disaat banyak fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut masih terbatas menerima pelayanan, merupakan usaha menyelamatkan bangsa dan negara dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Badan Pusat Statistik, & Unicef. (2016). Kemajuan Yang Tertunda : Analisis Data Perkawinan Usia Anak Di Indonesia. Unicef Indonesia, Analisis Data Perkawinan, 1�100. Google Scholar

 

Burger, B., Maffettone, P. M., Gusev, V. V, Aitchison, C. M., Bai, Y., Wang, X., Li, X., Alston, B. M., Li, B., & Clowes, R. (2020). A Mobile Robotic Chemist. Nature, 583(7815), 237�241. Google Scholar

 

Covid, K. P. (2019). Dan Pemulihan Ekonomi Nasional.(2020). Jaring Pengaman Sosial Pemerintah Pusat Hadapi Covid-19-Masyarakat Umum| Satgas Penanganan Covid-19. Google Scholar

 

Ge, H., Wang, X., Yuan, X., Xiao, G., Wang, C., Deng, T., Yuan, Q., & Xiao, X. (2020). The Epidemiology And Clinical Information About Covid-19. European Journal Of Clinical Microbiology & Infectious Diseases, 39(6), 1011�1019. Google Scholar

 

Guan, W., Liang, W., Zhao, Y., Liang, H., Chen, Z., Li, Y., Liu, X., Chen, R., Tang, C., & Wang, T. (2020). Comorbidity And Its Impact On 1590 Patients With Covid-19 In China: A Nationwide Analysis. European Respiratory Journal, 55(5). Google Scholar

 

Gurgel, C. F. D., Camacho, O., Minne, A. J. P., Wernberg, T., & Coleman, M. A. (2020). Marine Heatwave Drives Cryptic Loss Of Genetic Diversity In Underwater Forests. Current Biology, 30(7), 1199�1206. Google Scholar

 

Iyer, A. S., Jones, F. K., Nodoushani, A., Kelly, M., Becker, M., Slater, D., Mills, R., Teng, E., Kamruzzaman, M., & Garcia-Beltran, W. F. (2020). Persistence And Decay Of Human Antibody Responses To The Receptor Binding Domain Of Sars-Cov-2 Spike Protein In Covid-19 Patients. Science Immunology, 5(52). Google Scholar

 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19 ). World Health Organization, 2019, 1�13. Google Scholar

 

Kotler, P. (2017). Philip Kotler: Some Of My Adventures In Marketing. Journal Of Historical Research In Marketing. Google Scholar

 

Masnun, M. A., Sulistyowati, E., & Ronaboyd, I. (2021). Pelindungan Hukum Atas Vaksin Covid-19 Dan Tanggung Jawab Negara Pemenuhan Vaksin Dalam Mewujudkan Negara Kesejahteraan. Dih: Jurnal Ilmu Hukum, 17(1), 35�47. Google Scholar

 

Merai, R., Siegel, C., Rakotz, M., Basch, P., Wright, J., Wong, B., & Thorpe, P. (2016). Cdc Grand Rounds: A Public Health Approach To Detect And Control Hypertension. Morbidity And Mortality Weekly Report, 65(45), 1261�1264. Google Scholar

 

Musfirah, N., & Nurlinda, A. (2021). Evaluasi Kebijakan Surat Edaran No. 2776/Pb Pdgi/Iii-3/2020 Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Dan Klinik Di Kota Makassar. Journal Of Muslim Community Health, 2(2), 112�120. Google Scholar

 

Prati, C., Pelliccioni, G. A., Sambri, V., Chersoni, S., & Gandolfi, M. G. (2020). Covid19: Its Impact On Dental Schools In Italy, Clinical Problems In Endodontic Therapy And General Considerations. International Endodontic Journal, 53(5), 723. Google Scholar

 

Suryahadi, A., Al Izzati, R., & Suryadarma, D. (2020). Estimating The Impact Of Covid-19 On Poverty In Indonesia. Bulletin Of Indonesian Economic Studies, 56(2), 175�192. Google Scholar

 

�st�n, E., �elebi, M. S., Ayvaz, M. �., & Şahin, N. (2021). Peppsi Complexes As Potential Prodrugs: Enzyme Inhibition, Antioxidant Activity, Electrochemical Characterization, Molecular Docking Analysis. Zeitschrift F�r Naturforschung C, 76(5�6), 219�227. Google Scholar

 

Villani, A., Scalvenzi, M., & Fabbrocini, G. (2020). Teledermatology: A Useful Tool To Fight Covid-19. Journal Of Dermatological Treatment, 31(4), 325. Google Scholar

 

Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I. Google Scholar

 

Zhang, W., & Creswell, J. (2013). The Use Of �Mixing� Procedure Of Mixed Methods In Health Services Research. Medical Care, 51(8), E51�E57. Google Scholar


Copyright holder:

Novalino, Wiku Bakti Bawono Adisasmito (2021)

 

First publication right:

Jurnal Health Sains

 

This article is licensed under:

�������������������������������������������������������