Jurnal
Health Sains: p�ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398�����
PENGARUH
RIWAYAT KELUARGA DAN RIWAYAT ABORSI TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP
H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2020
Veni
Theresia Sigalingging, Rahayu Lubis dan Lita Sri Andayani
Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara, Indonesia
Email:
[email protected]m, [email protected]m dan [email protected]m
artikel
info |
abstract |
Tanggal diterima: 5 Januari 2021 Tanggal revisi: 15 Januari 2021 Tanggal yang diterima: 25 Januari 2021 |
From the medical record data of RSUP H. Adam Malik Medan, it shows
that the number of cases of breast cancer patients increased from 276 in
2016, 346 in 2017, 379 in 2018, 323 in 2019. This study aims to determine the
effect of family history and abortion history on the incidence of breast
cancer. This type of research is analytic observational with case control
design with matching technique. The number of samples was 38 cases and 38
controls, sampling using purposive sampling technique. There was an effect of
family history family history OR = 4,000 (95% CI; 0.607-26,357; p = 0.150)
and history of abortion OR = 8,588 (95% CI; 1,853 -36,620; p = 0.006) on the
incidence of breast cancer at H. Adam Malik General Hospital Medan in 2020.
It is hoped that the public will increase awareness, especially those who
have families with breast cancer to detect it early so that it can prevent
breast cancer from reaching an advanced stage. .
ABSTRAK Dari data rekam medik
RSUP H.Adam Malik Medan menunjukkan bahwa jumlah kasus pasien kanker payudara
meningkat dari tahun 2016 sebanyak 276 orang, tahun 2017 sebanyak 346 orang, tahun
2018 sebanyak 379 orang, tahun 2019 sebanyak 323 orang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh riwayat keluarga dan riwayat aborsi terhadap
kejadian kanker payudara. Jenis penelitian adalah observasional analitik
dengan rancangan kasus kontrol dengan teknik matching. Jumlah sampel sebanyak 38
kasus dan 38 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Terdapat pengaruh riwayat
keluarga OR=4,000 (95% CI; 0,607-26,357; p=0.150) dan riwayat aborsi OR=8,588
(95% CI; 1,853-36,620; p=0.006) terhadap kejadian kanker payudara di RSUP
H.Adam Malik Medan Tahun 2020. Diharapkan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan terutama yang memiliki keluarga yang terkena kanker
payudara untuk lebih mendeteksi secara dini sehingga dapat mencegah kanker
payudara ke arah stadium lanjut. |
Keywords: Breast cancer;
family history; history of abortion Kata Kunci: Kanker payudara; riwayat keluarga; riwayat aborsi |
Coresponden Author:
Email: [email protected]m
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
���������������
Pendahuluan
Kanker payudara
adalah salah satu jenis kanker yang juga menjadi penyebab kematian terbesar
kaum wanita di dunia, termasuk di Indonesia (Arafah & Notobroto,
2017). Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal
dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang tidak termasuk kulit
payudara. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1
cm dalam waktu 8-12 tahun.Sel kanker tersebut diam pada kelenjar
payudara.Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke
seluruh tubuh (Lister, 2020). Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker
payudara. Pada setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara
terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Sedangkan
pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosa kanker payudara dan
lebih dari 700.000 meninggal karena kanker payudara (Mulyani &
Rinawati, 2013).
Berdasarkan
estimasi data IARC dari WHO� tahun 2018
menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker
payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7 % dari total 348.809 kasus kanker,
dengan insiden 42,1 orang per 100.000 penduduk (Organization, 2013). Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 prevalensi
kanker berdasarkan diagnosis dokter di Provinsi Sumatera Utara adalah 1,55
permil dengan prevalensi tertinggi pada provinsi DI Yogyakarta sebesar 4,86
permil.
Kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada
wanita di dunia. Menurut WHO tahun 2018, terdapat 626.679 kematian akibat
kanker payudara. Tahun 2019 di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 41.760
wanita dan 500 pria diperkirakan meninggal karena kanker payudara (Smith et al., 2019). Berdasarkan estimasi
Globocan dari WHO tahun 2018 angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia
sebesar 22.692 kasus.
Faktor risiko
kanker payudara yaitu riwayat kanker dalam keluarga, usia haid pertama lebih
kecil dari 12 tahun, wanita tidak menikah, wanita menikah tapi tidak memiliki
anak, melahirkan anak pertama pada usia di atas 30 tahun, tidak menyusui,
riwayat aborsi/keguguran menggunakan KB hormonal atau mendapat terapi hormonal
dalam waktu yang cukup lama, usia menopause lebih besar dari 55 tahun, pernah
operasi tumor jinak payudara, wanita yang mengalami stres berat, konsumsi lemak
berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, dan merupakan perokok aktif dan pasif (Kemenkes RI, 2016).
Riwayat
keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan
dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko
keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Isnaini &
Elpiana, 2017) menyatakan bahwa ada pengaruh riwayat keluarga
dengan kejadian kanker payudara, yaitu wanita yang mempunyai riwayat keluarga
dengan kanker payudara berisiko 3,11 kali lebih tinggi menderita kanker payudara
dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat keluarga dengan kanker
payudara.
Dari
hasil survey pendahuluan dari rekam medik RSUP H.Adam Malik Medan menunjukkan
bahwa jumlah kasus pasien kanker payudara meningkat dari tahun 2016 sebanyak
276 orang, tahun 2017 sebanyak 346 orang, tahun 2018 sebanyak 379 orang. Data
tahun 2019 yg diperoleh dari ruang rawat inap dengan kondisi stadium lanjut
terdapat 184 orang pulang berobat jalan, 94 orang dirawat, dan 43 orang
meninggal.
Berdasarkan
uraian diatas bahwa kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang
mengancam jiwa yang terus mengalami peningkatan kejadian dengan berbagai
faktor. Oleh karena itu� penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
pengaruh riwayat keluarga dan riwayat aborsi terhadap kejadian kanker payudara
di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2020.
Metode Penelitian
�Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam
Malik Medan. Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari bulan November s/d Desember 2019. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh penderita
kanker payudara berusia 25-65 tahun dan menikah yang dirawat inap dan rawat
jalan di RSUP H.Adam Malik Medan. Populasi kontrol seluruh pasien wanita yang
tidak menderita kanker payudara berdasarkan hasil diagnosis dokter berusia
25-65 tahun dan menikah pada Poli Penyakit Dalam dan Poli Bedah.
Sampel kasus
adalah sebagian penderita kanker payudara berusia 25-65 tahun dan menikah yang
dirawat inap dan rawat jalan di RSUP H.Adam Malik Medan. Sampel kontrol adalah
sebagian pasien wanita yang tidak menderita kanker payudara berdasarkan
diagnosa dokter berusia 25-65 tahun dan menikah.
Penentuan besar
sampel pada penelitian ini menggunakan rumus untuk kategorik berpasangan pada
studi kasus kontrol berpasangan (matched case control) dalam (Sastroasmoro & Ismael, 2011) yaitu kasus sebanyak 38 orang dan kontrol sebanyak 38 orang dengan
teknik matching yaitu memilih kontrol dengan
karakteristik yang sama dengan kasus yaitu umur dan status perkawinan.
Variabel dari
penelitian ini adalah variabel dependen yaitu kejadian kanker payudara dan variabel
independen yaitu riwayat aborsi, penggunaan KB hormonal dan riwayat keluarga.
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat berupa data frekuensi, analisa
univariat dengan uji Chi Square dan multivariat dengan regresi logistik berganda.
Hasil dan Pembahasan
a.
Karakteristik responden
Tabel 1
Distribusi Karakteristik Responden (Umur, Pendidikan dan
Pekerjaan) Responden Kejadian Kanker Payudara di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2020
Karakteristik Responden |
Kasus |
Kontrol |
Total |
|||
n = 38 |
% |
n = 38 |
% |
n= 38 |
% |
|
Umur |
|
|
|
|
|
|
<40 Tahun |
9 |
23,7 |
8 |
21,1 |
17 |
22,4 |
≥40 Tahun |
29 |
76,3 |
30 |
78,9 |
69 |
77,6 |
Pendidikan |
|
|
|
|
|
|
Rendah |
5 |
13,2 |
4 |
10,5 |
9 |
11,8 |
Menengah |
33 |
43,4 |
34 |
89,5 |
67 |
88,2 |
Pekerjaan |
|
|
|
|
|
|
Petani |
3 |
7,9 |
4 |
10,5 |
7 |
9,2 |
IRT |
24 |
63,2 |
26 |
68,4 |
50 |
65,8 |
Wiraswasta |
2 |
5,3 |
7 |
18,4 |
9 |
11,8 |
PNS |
3 |
7,9 |
0 |
0,0 |
3 |
3,9 |
Guru |
2 |
5,3 |
1 |
2,6 |
3 |
3,9 |
Pegawai |
2 |
5,3 |
0 |
0,00 |
2 |
2,6 |
Lain-lain |
2 |
5,3 |
0 |
0,00 |
2 |
2,6 |
Berdasarkan
Tabel 1 dapat diperoleh informasi pada kelompok kasus umur ≥40 tahun
sebanyak 29 orang (76,3%) dan umur <40 tahun sebanyak 9 orang (23,7%)
sedangkan pada kelompok kontrol umur ≥ 40 tahun sebanyak 30 orang (78,9%)
dan umur <40 tahun sebanyak 8 orang (21,1%). Berdasarkan pendidikan terakhir
pada kelompok kasus responden yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 5 orang
(13,2%) dan pendidikan menengah sebanyak 33 orang (43,4%) sedangkan pada
kelompok kontrol responden yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 4 orang (10,5%)
dan Pendidikan mengengah sebanyak 34 orang (89,5%). Berdasarkan pekerjaan pada
kelompok kasus paling banyak memiliki pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 24
orang (63,2%) dan paling rendah dengan pekerjaan sebagai wiraswasta, guru,
perawat dan pegawai swasta masing- masing sebanyak 2 orang (5,3%) sedangkan
pada kelompok kontrol paling banyak memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
sebanyak 50 orang (68,4%).
b. Analisis Univariat
Tabel 2
Distribusi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Kanker Payudara di RSUP H.Adam
Malik Medan Tahun 2020
Faktor Yang
Memengaruhi |
Kasus |
Kontrol |
Total |
|||
n = 38 |
% |
n = 38 |
% |
n= 76 |
% |
|
Riwayat Keluarga |
|
|
|
|
|
|
Ya |
29 |
78,4 |
8 |
21,6 |
37 |
49,3 |
����
Tidak |
36 |
55,4 |
2 |
20,0 |
38 |
50,7 |
Riwayat
Aborsi/ Keguguran |
|
|
|
|
|
|
Ya |
17 |
77,3 |
5 |
13,2 |
22 |
28,9 |
Tidak |
21 |
55,3 |
33 |
86,8 |
54 |
71,1 |
�
Berdasarkan
tabel 2 diketahui bahwa pada kelompok kasus terdapat sebanyak 36 orang (55,4%)
yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan sebanyak 29
orang (78,4%) yang tidak memiliki riwayat kanker payudara. Sedangkan pada
kelompok kontrol terdapat sebanyak 2 orang (20%) yang memiliki riwayat keluarga
dan sebanyak 8 orang (21,6%) yang tidak memiliki riwayat keluarga yang mederita
kanker payudara.
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa pada kelompok
kasus terdapat sebanyak 17 orang (77,3%) yang memiliki riwayat keguguran/aborsi
dan sebanyak 21 orang (55,3%) yang tidak memiliki riwayat keguguran/aborsi.
Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat sebanyak 5 orang (13,2%) yang memiliki
riwayat keguguran/aborsi dan sebanyak 33 orang (86,8%).
c. Analisis Bivariat
Analisa
bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen (riwayat
keluarga dan riwayat aborsi) dengan variabel dependen (kanker payudara) dengan
menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Adapun hasil
penelitian diperoleh data sebagai berikut
Faktor
yang Memengaruhi |
Kasus |
Kontrol |
OR
(95%CI) |
P |
||
n = 53 |
% |
n = 53 |
% |
|||
Riwayat
Keluarga |
|
|
|
|
|
|
Ya |
29 |
78,4 |
8 |
21,6 |
4,906
(0,978-25,213) |
0,053 |
Tidak |
36 |
55,4 |
2 |
20,0 |
||
Riwayat
Aborsi/ Kegu guran |
|
|
|
|
|
� |
Ya |
17 |
77,3 |
5 |
13,2 |
5,343 (1,713-16,662) |
0,004 |
Tidak |
2 |
56,0 |
2 |
53,0 |
Tabel 3
Hasil Analisis Bivariat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Kanker Payudara di RSUP H. Adam Malik
Medan
Tahun 2020
���������
Berdasarkan tabel hasil analisis bivariat diperoleh bahwa
variabel faktor riwayat keluarga dan riwayat aborsi/keguguran berhubungan
secara signifikan dengan kejadian kanker payudara yang ditentukan dengan nilai
p<0,05 artinya variabel faktor riwayat keluarga dan riwayat aborsi/keguguran
berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik.
d. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dominan dan dominan dengan variabel terikat
secara bersama-sama dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Variabel
bebas yang dijadikan kandidat dalam (regresi logistik ganda) merupakan variabel
yang diperoleh dari hasil analisis bivariat (uji regresi logistik sederhana atau chi square) dengan p
<0,25.
Tabel 4
Hasil Analisis Multivariat Kejadian
Kanker Payudara Tahap Awal
Variabel |
B |
Sig. |
OR |
95%C.I |
|
Lower |
Upper |
||||
Riwayat Keluarga |
1,386 |
0,150 |
4,000 |
0,607 |
26,357 |
Riwayat Aborsi |
2,148 |
0,006 |
8,588 |
1,853 |
36,620 |
���������
Risiko
kanker payudara akan menjadi lebih tinggi pada wanita yang memiliki ikatan
darah dengan keluarga yang pernah menderita kanker ini. Keluarga bisa berasal
dari keluarga ibu atau ayah. Mempunyai ibu, saudara perempuan atau putri
(keluarga tingkat pertama) yang menderita kanker payudara akan mengalami risiko
dua kali lipat terkena kanker payudara (Wijaya,
2016).
Risiko
kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang dekat darah kerabat memiliki
penyakit ini.Memiliki satu kerabat tingkat pertama (ibu, adik, atau anak
perempuan) dengan kanker payudara sekitar dua kali lipat risiko seorang wanita.
Memiliki 2 tingkat pertama kerabat meningkatkan risiko nya sekitar 3 kali
lipat.Risiko yang tepat tidak diketahui, tetapi wanita dengan riwayat keluarga
kanker payudara pada seorang ayah atau saudara juga memiliki peningkatan risiko
kanker payudara. Secara keseluruhan, kurang dari 15% dari wanita dengan kanker
payudara memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini. Ini berarti bahwa
sebagian besar (lebih dari 85%) wanita yang terkena kanker payudara tidak
memiliki riwayat keluarga penyakit ini (Smith
et al., 2019).
Tabel 5
Hasil Analisis Multivariat Kejadian Kanker
Payudara Tahap Akhir
Variabel |
B |
Sig. |
OR |
95%C.I |
|
Lower |
Upper |
||||
Riwayat Aborsi |
1,997 |
0,007 |
7,365 |
1,717 |
31,595 |
Hasil
akhir analisis multivariat dapat diketahui bahwa variabel riwayat aborsi (p=0,007)
dan pemakaian kontrasepsi (p=0,024) paling berhubungan dengan kejadian kanker
payudara. Faktor risiko tertinggi adalah riwayat aborsi dengan nilai OR 7,365.
Hal ini berarti yaitu variabel riwayat aborsi yang paling dominan memengaruhi
terjadinya kejadian kanker payudara dengan nilai OR sebesar 7,365 (95%CI:
1,717-31,595). Risiko terjadinya kanker payudara pada respoden dengan memiliki
riwayat aborsi meningkat 7,365 kali lebih besar dibandingkan responden yang
tidak memiliki riwayat aborsi.
Penelitian
yang dilakukan (Romindo
et al., 2019) menyatakan adanya hubungan antara
riwayat abortus dengan kejadian kanker payudara. Hasil penelitiannya menyatakan
terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat abortus dengan kejadian kanker
payudara pada wanita dengan p value 0,008 (OR=3,765 CI 95% = 1,414-10,025). Hal
ini berarti responden yang memiliki riwayat abortus lebih beresiko 3,7 kali
terhadap kejadian kanker payudara dibandingkan responden yang tidak memiliki
riwayat abortus.
Mengalami
abortus/keguguran pada usia kandungan <32 minggu akan menghambat proses
pematangan payudara secara alami sehingga meningkatkan risiko kanker payudara (Lubis,
2016). Selama kehamilan sampai usia <32
minggu payudara mengalami perubahan jaringan. Perubahan jaringan tersebut
menyebabkan payudara rentan terhadap zat karsinogen.
Kesimpulan
��������� Berdasarkan uji regresi logistik
berganda variabel riwayat keluarga OR=4,000 (95% CI; 0,607-26,357; p=0.150) dan
riwayat aborsi OR=8,588 (95% CI; 1,853-36,620; p=0.006) adalah faktor yang
mempengaruhi kejadian kanker payudara di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2020.
Hasil akhir multivariate menyatakan bahwa variabel riwayat aborsi yang paling
dominan memengaruhi terjadinya kejadian kanker payudara dengan nilai OR sebesar
7,365 (95%CI: 1,717-31,595).
��������� Pengaruh
riwayat kanker payudara dalam keluarga sebagai faktor risiko kanker
payudara.menunjukkan bahwa riwayat kanker payudara pada keluarga cukup berperan
dalam terjadinya kanker payudara (Indrati,
2005). Adapun riwayat kanker payudara pada
keluarga yang dimaksud ini adalah first degree relatives (orang tua atau
saudara kandung), sehingga butuh informasi yang jelas kepada masyarakat tentang
faktor resiko dari kanker payudara sehingga meningkatkan kewaspadaan terutama
yang memiliki keluarga yang terkena kanker payudara untuk lebih mendeteksi
secara dini sehingga dapat mencegah kanker payudara ke arah stadium lanjut.
��������� Bagi petugas kesehatan agar memberikan masukan
kepada masyarakat melalui penyuluhan khususnya ibu tentang pentingnya
mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian kanker payudara dan dapat
melakukan deteksi secara dini dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (sadari)
agar kanker payudara dapat dideteksi secara dini (Putra Apriadi
Siregar et al., 2020). Karena kanker payudara yang ditemukan pada
stadium awal masih dapat disembuhkan, sehingga angka kejadian kanker tidak lagi
meningkat.
BIBLIOGRAFI
Arafah, A.
B. R., & Notobroto, H. B. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Ibu Rumah Tangga Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). The
Indonesian Journal Of Public Health, 12(2), 143�153.
Indrati, R.
(2005). Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Kanker Payudara
Wanita. Jurnal Epidemiologi.
Isnaini,
N., & Elpiana, E. (2017). Hubungan Usia, Usia Menarche Dan Riwayat Keluarga
Dengan Kejadian Kanker Payudara Dirumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(2).
Kemenkes
Ri. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. In Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Lister, I.
N. E. (2020). Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Media Poster Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara. Jurnal Maternitas Kebidanan, 5(2),
85�90.
Lubis, N.
L. (2016). Psikologi Kespro. Wanita Dan Perkembangan Reproduksinya: Ditinjau
Dari Aspek Fisik Dan Psikologinya. Kencana.
Mulyani, N.
S., & Rinawati, M. (2013). Keluarga Berencana Dan Alat Kontrasepsi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Organization,
W. H. (2013). Global Tuberculosis Report 2013. World Health
Organization.
Putra
Apriadi Siregar, S. K. M., Harahap, R. A., St, S., & Aidha, Z. (2020). Promosi
Kesehatan Lanjutan Dalam Teori Dan Aplikasi. Prenada Media.
Romindo,
R., Muttaqin, M., Saputra, D. H., Purba, D. W., Iswahyudi, M., Banjarnahor, A.
R., Kusuma, A. H. P., Effendy, F., Sulaiman, O. K., & Simarmata, J. (2019).
E-Commerce: Implementasi, Strategi Dan Inovasinya. Yayasan Kita Menulis.
Sastroasmoro,
S., & Ismael, S. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. In Jakarta:
Sagung Seto (Vol. 55).
Smith, R.
A., Andrews, K. S., Brooks, D., Fedewa, S. A., Manassaram‐Baptiste, D., Saslow, D., & Wender, R. C. (2019).
Cancer Screening In The United States, 2019: A Review Of Current American
Cancer Society Guidelines And Current Issues In Cancer Screening. Ca: A
Cancer Journal For Clinicians, 69(3), 184�210.
Wijaya, I.
L. (2016). Gambaran Skrining Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Dewasa Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta. Stikes Jenderal A. Yani
Yogyakarta.
.